Apakah kamu pernah mendengar istilah Margin of Safety (MOS)? Jika kamu adalah seorang investor atau sedang belajar tentang investasi, istilah ini tentu tidak asing lagi. Namun buat kamu yang masih asing dengan istilah ini, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Margin of Safety adalah prinsip investasi yang mengharuskan investor hanya membeli sekuritas ketika harga pasar mereka jauh di bawah nilai intrinsiknya. Dengan kata lain, ketika harga pasar suatu sekuritas jauh di bawah estimasi nilai intrinsiknya, perbedaan tersebut adalah Margin of Safety. Prinsip ini diperkenalkan oleh Benjamin Graham, seorang investor terkenal yang juga dikenal sebagai bapak investasi nilai.
Baca juga: 3 Cara Memilih Saham yang Bagus untuk Pemula!
Dalam konteks investasi saham, Margin of Safety adalah selisih antara harga pasar saham dan estimasi nilai intrinsik saham tersebut. Nilai intrinsik ini ditentukan berdasarkan berbagai faktor, baik kualitatif maupun kuantitatif, seperti manajemen perusahaan, kinerja industri, aset, dan pendapatan. Margin of Safety memberikan ruang bagi investor untuk meminimalkan risiko kerugian.
(This image is generated by AI)
Selain dalam investasi, Margin of Safety juga digunakan dalam akuntansi, khususnya dalam analisis Break-Even Point (BEP). Dalam konteks ini, Margin of Safety adalah perbedaan antara penjualan aktual dan penjualan pada titik impas. Manajer dapat menggunakan Margin of Safety untuk mengetahui sejauh mana penjualan dapat menurun sebelum perusahaan atau proyek menjadi tidak menguntungkan.
Menentukan Margin of Safety memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang investasi dan akuntansi. Kamu perlu memahami bagaimana cara menghitung nilai intrinsik suatu sekuritas dan bagaimana cara menghitung titik impas. Selain itu, kamu juga perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai intrinsik dan titik impas.
Baca juga: 5 Cara Memilih Saham untuk Jangka Pendek
Untuk menghitung Margin of Safety, kamu perlu mengetahui titik impas dan penjualan yang dianggarkan. Kurangi titik impas dari penjualan aktual atau anggaran, lalu bagi dengan penjualan. Hasilnya akan dinyatakan dalam persentase.
Margin of Safety BEP = (Penjualan Aktual – Penjualan Titik Impas) / Penjualan Aktual ​×100%
ATAU
Margin of Safety dalam Unit = Penjualan Aktual dalam Unit − Penjualan Titik Impas dalam Unit
Dalam konteks investasi saham, Margin of Safety dihitung dengan mengurangi harga pasar saham dari estimasi nilai intrinsiknya, lalu dibagi dengan estimasi nilai intrinsik.
Margin of Safety Saham = (Nilai Intrinsik Saham − Harga Pasar Saham​) / Nilai Intrinsik Saham ×100%
Margin of Safety dapat dihitung dalam unit atau rupiah, tergantung pada konteksnya. Dalam konteks investasi saham, Margin of Safety biasanya dihitung dalam rupiah. Namun, dalam konteks analisis BEP, Margin of Safety biasanya dihitung dalam unit.
Misalkan sebuah perusahaan retail memiliki detail sebagai berikut:
Maka, Margin of Safety dalam unit dapat dihitung sebagai berikut:
Margin of Safety dalam Unit = Penjualan Aktual dalam Unit − Penjualan Titik Impas dalam Unit
Margin of Safety dalam Unit = 10.000 unit−6.000 unit
Margin of Safety dalam Unit = 4.000 unit
Ini berarti perusahaan dapat menoleransi penurunan penjualan sebanyak 4,000 unit dari tingkat penjualan aktual sebelum mencapai titik impas. Jika penjualan turun lebih dari 4,000 unit, perusahaan akan mulai mengalami kerugian. Margin of Safety yang tinggi dalam unit menunjukkan bahwa perusahaan memiliki ruang yang cukup besar untuk menghadapi fluktuasi dalam jumlah unit yang terjual sebelum mencapai titik impas.
Ini berarti perusahaan dapat menoleransi penurunan penjualan hingga 40% dari tingkat penjualan aktual sebelum mencapai titik impas. Jika penjualan turun lebih dari 40%, perusahaan akan mulai mengalami kerugian. Margin of Safety yang tinggi biasanya dianggap sebagai indikator yang baik karena menunjukkan bahwa perusahaan memiliki ruang yang cukup besar sebelum mencapai titik impas.
Misalkan, kamu melakukan analisis terhadap perusahaan tambang di Indonesia dan menentukan bahwa nilai intrinsik per sahamnya adalah Rp15.000. Saat ini, harga pasar saham perusahaan tersebut adalah Rp10.000.
Maka, Margin of Safety dalam Rupiah dapat dihitung sebagai berikut:
Margin of Safety (Rp) = Nilai Intrinsik Saham (Rp) − Harga Pasar Saham (Rp)
Margin of Safety = Rp15.000 – Rp10.000
Margin of Safety = Rp5.000
Jadi, Margin of Safety untuk saham perusahaan tambang tersebut adalah Rp5.000 per saham. Ini berarti, berdasarkan analisis, saham tersebut dihargai Rp 5.000 lebih rendah per saham dibandingkan dengan nilai intrinsik yang Anda perkirakan. Margin of Safety dalam bentuk ini memberikan gambaran langsung tentang selisih nilai dalam Rupiah antara harga pasar dan estimasi nilai intrinsik saham.
Sebagai contoh, misalkan kamu menentukan bahwa nilai intrinsik saham XYZ adalah $162, yang jauh di bawah harga sahamnya yang sekarang adalah $192. Kamu mungkin akan menerapkan diskon 20% untuk target harga beli sebesar $130. Dalam contoh ini, kamu mungkin merasa bahwa XYZ memiliki nilai wajar di $192 tetapi kamu tidak akan mempertimbangkan membelinya di atas nilai intrinsiknya yaitu $162. Untuk benar-benar membatasi risiko downside, kamu menetapkan harga beli di $130.
Demikianlah penjelasan tentang Margin of Safety. Semoga artikel ini dapat membantu kamu memahami apa itu Margin of Safety, bagaimana cara menghitungnya, dan bagaimana cara menentukannya. Ingatlah bahwa Margin of Safety adalah alat yang penting untuk meminimalkan risiko dalam investasi, tetapi itu bukan jaminan untuk sukses. Selalu lakukan penelitian dan analisis yang cermat sebelum membuat keputusan investasi.
Selain saham, investasi crypto kini juga tengah menarik minat masyarakat luas. Apa itu crypto, bagaimana cara kerja dan memulai investasi ini? Kamu bisa belajar selengkapnya tentang crypto di Pintu Academy.
Sudah siap berinvestasi? Download Pintu sekarang! Telah terdaftar di Bappebti, jual beli crypto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Referensi