Saat memulai bisnis atau investasi, omzet kamu harus mencapai BEP, baru kemudian bisa mencapai keuntungan. BEP adalah singkatan dari Break Event Point atau titik impas, di mana modal awal kita sudah kembali. BEP sendiri terbagi menjadi BEP rupiah dan BEP unit. Artikel ini akan membahas lengkap tentang rumus dan cara menghitung BEP Rupiah dan BEP Unit. Yuk, simak selengkapnya!
BEP harga adalah titik impas ketika perusahaan tidak mendapat keuntungan maupun kerugian dari harga jual sebuah produk atau layanan.Â
Misalnya, perusahaan menjual makanan dengan harga X. Dengan harga yang ditetapkan, pastinya perusahaan tidak bisa langsung mendapatkan laba operasional atau total pendapatan yang bisa menutup pengeluaran serta modal. Karena itulah ada BEP sebagai titik impas, dimana setelah menjual sejumlah barang, barulah jumlah pendapatan sama dengan total biaya, dengan nilai laba/kerugian sebesar nol rupiah.Â
Baca juga: Cara dan Rumus Menghitung Laba Bersih dan Kotor, Sudah Tau?
BEP Rupiah adalah titik impas yang dihitung dari harga jualnya dalam Rupiah. Jadi sebenarnya BEP Rupiah sama dengan BEP harga, hanya saja BEP Rupiah lebih spesifik karena perhitungannya harus dengan menggunakan mata uang Rupiah.
Cara menghitung BEP rupiah tidaklah sulit. Kamu bisa gunakan rumus BEP rupiah berikut.Â
BEP Rupiah = FC : (M : P)
Keterangan:Â
BEP: Break Even Point
FC: Fixed Cost atau biaya tetap
M: Margin (selisih dari harga jual dan harga variabel per unit)
P: Price (harga jual) per unit.
Perusahaan X setiap bulannya mengeluarkan biaya tetap (FC) dengan rincian sebagai berikut:
Sedangkan, biaya variabel (VC) perusahaan X perinciannya adalah sebagai berikut:
Harga jual produk perusahaan X per unit sebesar Rp85.000.
Dari data ini, kita bisa menghitung beberapa komponen sebagai berikut:
Margin = Harga Jual – Harga variabel = 85.000 – 65.000 = 20.000
BEP Rupiah = FC : (M : P) = 100 juta : (20.000 : 85.000) = 100 juta : 0.235 = 425.531.915
Hasilnya, BEP Rupiah adalah Rp425.531.915.
Baca juga: 5 Perbedaan Laba dan Keuntungan, Ternyata Ada!
BEP Unit adalah titik impas yang dihitung dari jumlah penjualan produk, yang mana berdasarkan pada unit produknya. Contohnya, untuk menutup biaya produksi kabel data type-C yang harganya Rp 25.000, maka produsennya akan menghitung berapa unit yang harus dijual supaya mencapai titik impas.Â
Sedikit berbeda dengan BEP Rupiah, berikut merupakan rumus BEP unit.Â
BEP Unit = FC : (P – VC)
Keterangan:Â
BEP: Break Even Point
FC: Fixed Cost atau biaya tetap
P: Price (harga) per unit
VC: Variable Cost atau biaya tidak tetap.Â
Perusahaan X setiap bulannya mengeluarkan biaya tetap (FC) dengan rincian sebagai berikut:
Sedangkan, biaya variabel (VC) perusahaan X perinciannya adalah sebagai berikut:
Harga jual produk perusahaan X per unit sebesar Rp85.000.
Dari data-data di atas, maka untuk menghitung BEP Unit produk perusahaan X adalah:
BEP Unit = FC : (P – VC) = 100 juta : (85.000 – 60.000) = 100 juta : 20.000 = 5.000
Jadi nilai BEP per unit adalah Rp5.000 per unit.
Dalam menghitung BEP, ada 4 komponen penting yang harus dipahami oleh pemilik bisnis ataupun investor. Keempatnya adalah:
Analisis dan evaluasi BEP biasanya dilakukan oleh sebuah perusahaan atau bisnis yang baru mulai, untuk menentukan di titik mana perusahaan akan mendapatkan titik impas. Setelah itu, baru perusahaan mulai bisa menghitung keuntungan. Tapi analisis dan evaluasi tak hanya dilakukan untuk bisnis baru saja, melainkan bisa juga diterapkan saat perusahaan memiliki produk atau servis baru.Â
Analisis dan evaluasi BEP diperlukan agar perusahaan bisa menentukan jumlah produk atau layanan yang harus dijual dan berapa harganya, supaya bisa menutup biaya produksi. Analisis BEP sangat diperlukan pada bisnis apa pun agar bisa berkembang dan melakukan perencanaan dengan lebih matang.Â
Sebagai contoh, perusahaan yang menjual aksesori smartphone akan melakukan analisis BEP. Untuk menutupi biaya sewa dan perawatan gudang, berapa casing smartphone yang harus dijual?Â
Contoh lainnya adalah salon kecantikan perlu menganalisis berapa jam servis yang harus dipenuhi supaya biaya sewa lokasi salon bisa tertutup. Apa pun yang nilainya melebihi BEP, maka akan dihitung sebagai profit.Â
Banyak perusahaan kecil yang cenderung tidak menghitung BEP, sehingga mereka tidak tahu secara pasti pengeluaran yang sudah dibuat untuk apa saja dan apakah sudah mencapai titik impas, untung, atau justru rugi. Inilah mengapa sangat penting untuk menghitung BEP agar bisnis bisa berkembang.
Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang pengertian, cara menghitung, dan rumus BEP rupiah dan unit. Semoga informasi ini bermanfaat!
Temukan informasi lainnya seputar finansial, akuntansi dan keuangan di Pintu Blog. Kamu juga bisa menemukan informasi lain seputar investasi crypto, salah satu aset yang kini tengah diminati banyak orang di Pintu Academy.Â
Download Pintu dan kamu bisa jual beli crypto mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Referensi: