Menurut Tandelilin (2010), nilai intrinsik saham adalah nilai saham yang sebenarnya atau sering juga disebut sebagai nilai teoritis. Dengan membandingkan nilai intrinsik suatu perusahaan dengan nilai intrinsik saham dan nilai pasar saham, investor bisa mengambil keputusan yang lebih tepat ketika melakukan transaksi jual beli saham.
Nilai intrinsik saham dinilai lebih rumit dibandingkan nilai buku karena untuk mendapatkan nilai intrinsik saham, perlu dilakukan analisis terhadap kondisi fundamental perusahaan yang dituju.
Ketika kamu sudah mendapatkan nilai intrinsik saham, maka kamu perlu membandingkannya dengan nilai pasar saham untuk mengambil keputusan investasi yang lebih tepat. Berikut beberapa penilaiannya.
Saham overvalued adalah ketika nilai intrinsik saham lebih rendah dari nilai pasarnya dan dianggap terlalu mahal untuk dibeli. Dalam hal ini, pergerakan harga saham di pasaran tidak sebanding dengan kinerja saham tersebut secara fundamental. Biasanya, investor akan menghindari saham overvalued dan memilih saham dengan harga yang lebih wajar.
Namun, tentu saja ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan karena tidak semua saham overvalued berarti buruk.
Saham undervalued adalah ketika nilai intrinsik saham lebih tinggi dibandingkan nilai pasar dan dianggap murah untuk dibeli. Ketika menemukan saham undervalued, biasanya investor akan membeli saham tersebut dengan harapan bisa memperoleh imbalan yang baik di masa depan.
Jika nilai intrinsik saham sama dengan nilai pasar, maka saham dikatakan fair valued atau sesuai dengan harga sebenarnya. Dalam hal ini, pergerakan harga pasar dianggap sebanding dengan kinerja fundamental dari saham itu sendiri.
Cara menghitung nilai intrinsik saham yaitu dengan menggunakan rumus. Pada dasarnya, terdapat dua rumus nilai intrinsik saham yang bisa kamu gunakan.
Berikut merupakan contoh cara menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan rumus sebelumnya.
Sebagai contoh, terdapat sebuah perusahaan A yang membayar sejumlah dividen selama 8 periode (t) dengan detail sebagai berikut.
Periode ke t | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
Dt | Rp30 | Rp20 | Rp23 | Rp30 | Rp26 | Rp28 | Rp30 | Rp34 |
Misalkan tingkat diskonto bernilai konstan sebesar 5% pada setiap periodenya. Lalu, berapakah nilai intrinsik saham tersebut?
Dengan menggunakan rumus sebelumnya, maka:
Jadi, nilai intrinsik saham per lembarnya adalah Rp176,86
Dengan menggunakan metode relatif, berikut rumus nilai intrinsik saham yang bisa kamu gunakan.
Nilai Intrinsik Saham = Estimasi EPS (Earning per Share) Saham x Perkiraan PER (Price Earning Ratio) Saham
Baca juga: Apa itu EPS dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Apabila kamu ingin menggunakan metode relatif ketika menghitung nilai intrinsik saham, simak contoh berikut ini.
Alex merupakan investor yang memiliki saham di PT A. Alex membuat estimasi laba per lembar saham untuk tahun depan sebesar Rp225. Alex juga memperkirakan PER untuk saham tersebut adalah sebesar 12x. Berapa besar nilai intrinsik saham tersebut?
Dengan menggunakan rumus sebelumnya, maka:
Nilai Intrinsik Saham = Estimasi EPS (Earning per Share) Saham x Perkiraan PER (Price Earning Ratio) Saham
Nilai Intrinsik Saham = Rp225 x 12
Nilai Intrinsik Saham = Rp2.700
Baca juga: Apa itu PER dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai rumus dan cara menghitung nilai intrinsik saham serta pengertiannya. Cukup mudah dilakukan, bukan?
Selain saham, baru-baru ini investasi crypto juga semakin menarik minat masyarakat luas. Menurut data dari Kemendag, jumlah investor crypto per Mei 2021 lalu bahkan telah mencapai 6,5 juta orang dan telah melampaui jumlah investor pasar modal di Indonesia.
Untuk kamu yang tertarik melakukan investasi dan trading bitcoin atau aset crypto lainnya, download Pintu sekarang! Jual beli crypto di Pintu bisa kamu lakukan secara mudah dari smartphone kamu mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Referensi:
Hasanah RS dan Rusliati E, Harga Saham dengan Metode Dividend Discount Model dan Price to Book Value. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, Vol 14 No 2 (2021).
Johar Arifin, Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan Berbasis Komputer. Diakses tanggal: 2-11-2021.
Martia DY, Wahyuni M, dan Pinandhito K, Penilaian Kewajaran dan Pengambilan Keputusan Investasi Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Jurnal Aktual Akuntansi Keuangan Bisnis Terapan, Vol. 3, No 2 (2020).
Sri Handini, Manajemen Keuangan. Diakses tanggal: 2-11-2021.