Command economy atau ekonomi terencana merupakan bagian dari sebuah sistem dimana pemerintah memegang kendali atas produksi dan harga ekonomi. Command economy merupakan alternatif utama bagi sistem berbasis pasar terdesentralisasi dalam masyarakat kapitalis. Cari tahu lebih dalam tentang apa itu command economy, karakteristik serta kelebihannya dalam artikel berikut ini!
Secara sederhana, command economy adalah sebuah sistem dimana pemerintah pusat membuat atau menetapkan semua kebijakan. Pemerintah memegang kendali di setiap lapisan kegiatan ekonomi masyarakat, mulai dari jumlah produksi, pendistribusian barang dan jasa, hingga harganya.
Paham command economy memang sangat berlawanan dengan ekonomi pasar bebas, dimana pasar sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun dalam ekonomi. Dampaknya, command economy bisa menghambat inovasi dan dinilai tidak efisien. Negara seperti Tiongkok dan Rusia pernah menerapkan sistem ekonomi terencana seperti ini, namun dari waktu ke waktu pemerintah kedua negara tersebut memberikan kelonggaran pada pasar untuk lebih berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
Baca juga: Bagaimana Penerapan Mekanisme Pasar dan Contohnya?
Salah satu karakteristik command economy yang paling menonjol adalah peran negara sebagai penentu tunggal dalam perekonomian. Pemerintah menetapkan harga, mengontrol kegiatan produksi, serta membatasi persaingan di sektor swasta.
Command economy menempatkan perekonomian nasional sebagai prioritas utamanya. Dengan demikian, alokasi sumber daya produksi dan distribusi hasil produksi berada di bawah kendali pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi negara.
Di negara yang menerapkan command economy murni, tidak ada persaingan di sektor swasta karena pergerakan pasar diatur sepenuhnya oleh negara.
Pada sistem command economy modern yang terpusat, pemerintah membuat satu rencana ekonomi jangka panjang, misalnya 5 tahun, yang berisi tujuan ekonomi dan sosial di setiap wilayah di negara tersebut.
Selain itu, pemerintah juga membuat rencana jangka pendek (biasanya 1 tahun) yang berisi rincian seperti alokasi sumber daya yang meliputi anggaran negara, tenaga kerja, hingga sumber daya alam dengan cara yang paling efisien.
Dalam rencana ekonomi tersebut juga tertulis prioritas produksi barang dan jasa, mulai dari kuota hingga harga. Tujuan dari penetapan ini adalah memastikan tersedianya makanan, perumahan, dan kebutuhan dasar lainnya untuk setiap warga negara.
Pemerintah juga memonopoli sektor-sektor bisnis yang dianggap berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi seperti keuangan, utilitas, dan otomotif. Semua pelaku bisnis di negara tersebut harus mengikuti semua peraturan pemerintah tanpa terkecuali, sehingga dalam sistem ini pasar tidak memiliki kekuatan.
Command economy tidak selamanya berdampak buruk meskipun pasar tidak memiliki kebebasan. Misalnya saja, beberapa kelebihan command economy adalah sebagai berikut.
Command economy memastikan pekerjaan terdistribusi secara merata, sehingga angka pengangguran dapat ditekan. Setiap tenaga kerja menjadi milik pemerintah, bukan pihak swasta.
Command economy tidak perlu bergantung pada keuntungan atau insentif untuk bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dapat membuat rencana yang seefektif mungkin untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan command economy, pemerintah pusat dapat meratakan distribusi sumber daya penting seperti pendidikan, pangan, dan layanan kesehatan.
Sementara itu, berikut ini beberapa kekurangan command economy:
Command economy bisa menghambat inovasi. Dominasi pemerintah menghambat pasar untuk mengambil tindakan-tindakan yang mungkin dapat mengubah perekonomian.
Command economy juga tidak lepas dari korupsi. Biasanya, negara yang menerapkan command economy dipimpin oleh partai politik tunggal, yang semakin memperbesar risiko korupsi hingga munculnya pasar gelap.
Dalam sistem ekonomi tradisional, pasar menciptakan harga berdasarkan penawaran dan permintaan. Namun dalam command economy, jumlah permintaan harus diestimasi terlebih dahulu berdasarkan infromasi preferensi konsumen yang kurang lengkap. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi vs Perkembangan Ekonomi, Ternyata Berbeda!
Berikut ini contoh command economy dari sejumlah negara yang menerapkannya.
Pasca Perang Dunia II, Mao Tse Tung menciptakan sebuah masyarakat yang diatur oleh Komunisme dengan membuat rencana ekonomi yang sangat ketat dan terperinci. Namun memasuki era modern, Tiongkok mulai terbuka terhadap pasar. Meskipun demikian, pemerintah masih membuat rencana 5 tahunan yang berisi kerangka tujuan ekonomi nasional.
Selama puluhan tahun, Korea Utara menjadi negara yang memiliki sistem ekonomi paling terpusat di seluruh dunia. Hal ini berdampak buruk bagi perekonomian negara tersebut. Bahkan, pemerintah Amerika Serikat menganggap bahwa modal industri Korea Utara nyaris tidak dapat diperbaiki karena kesalahan pengelolaan dari pemerintah, sehingga menyebabkan kurangnya sumber daya.
Di tahun 1917, Rusia yang saat itu masih bernama Uni Soviet menjadi negara Komunis pertama yang menerapkan command economy. Uni Soviet menerapkan sistem ekonomi ini hingga tahun 1980-an. Setelah runtuhnya Uni Soviet, kepemilikan perusahaan besar di Rusia dikuasai oleh para oligarki.
Referensi: