Halo, sobat trader! Apakah kamu pernah merasa bingung menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset investasi kamu? Jangan khawatir, investor pemula kerap kali merasakan hal tersebut. Tapi, tahukah kamu bahwa ada sebuah indikator yang bisa membantu kita mengatasi masalah ini? Indikator ini bernama Money Flow Index (MFI). Apa itu indikator money flow index, bagaimana rumus dan penggunaannya dalam trading? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Money Flow Index adalah indikator teknikal yang diciptakan oleh Avrum Soudack dan Gene Quong. MFI adalah osilator momentum yang mengukur kekuatan uang yang masuk dan keluar dari sebuah aset. MFI ini berhubungan dengan Relative Strength Index (RSI), tapi dengan sedikit twist. Berbeda dengan RSI yang hanya memasukkan harga, MFI juga memasukkan volume.
Baca juga: 4 Indikator Trading Terbaik yang Wajib Kamu Tau!
Fungsi utama MFI adalah untuk membantu trader mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Dengan demikian, trader bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual. Selain itu, MFI juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi divergensi dan failure swing, yang bisa menjadi sinyal pembalikan harga.
MFI biasanya bergerak antara 0 dan 100. Jika MFI di atas 80, kondisinya disebut overbought dan jika di bawah 20, kondisinya disebut oversold. Jadi, jika kamu melihat MFI di atas 80, mungkin ini saatnya untuk menjual. Sebaliknya, jika MFI di bawah 20, mungkin ini saatnya untuk membeli.
Secara umum, rumus MFI adalah sebagai berikut.
MFI = 100 – 100 / (1 + Rasio Aliran Uang).
Dari rumus tersebut, kamu harus terlebih dahulu mengetahui nilai rasio aliran uang. Jika angka tersebut tidak diketahui, simak cara menghitungnya di bawah ini.
Menghitung MFI cukup mudah. Kamu hanya perlu mengikuti rumus di atas. Jika kamu menggunakan platform trading, biasanya MFI sudah tersedia dan kamu tinggal memilihnya dari daftar indikator.
Seperti indikator lainnya, MFI memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, MFI dapat membantu mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Selain itu, MFI juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi divergensi, yang bisa menjadi sinyal pembalikan harga.
Namun, MFI juga memiliki kekurangan. MFI adalah indikator lagging, yang berarti bisa menghasilkan sinyal palsu jika tidak digunakan dengan benar. Selain itu, MFI tidak mengandung semua data yang diperlukan untuk analisis harga yang tepat, jadi disarankan untuk digunakan bersamaan dengan indikator atau perangkat lunak teknis lainnya.
Baca juga: Cara Trading dengan Indikator EMA
Kamu bisa menggunakan MFI bersamaan dengan indikator tren lainnya, seperti Moving Average. Jika MFI dan indikator tren lainnya mengkonfirmasi arah yang sama, ini bisa memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang arah tren tersebut.
Baca juga: Mengenal Swing Trading dan Cara Melakukannya
MFI dan RSI sangat mirip. Perbedaan utamanya adalah MFI memasukkan volume, sementara RSI tidak. MFI seringkali memberikan sinyal lebih awal dan mengingatkan tentang kemungkinan pembalikan harga, terkadang lebih awal daripada RSI.
Nah, setelah mengenal apa itu MFI, bagaimana kita bisa menggunakannya dalam trading aset crypto? Sama seperti trading aset lainnya, MFI bisa membantu kita menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset crypto. Dengan demikian, kita bisa memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Trading aset crypto sendiri memiliki beberapa kelebihan dibandingkan trading aset lainnya. Salah satunya adalah volatilitas. Volatilitas aset crypto cenderung lebih tinggi dibandingkan aset lainnya. Ini berarti ada lebih banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan. Namun, ini juga berarti ada risiko yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan indikator seperti MFI untuk membantu kita membuat keputusan trading yang tepat.
Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah menggunakan MFI dalam aktivitas tradingmu dan optimalkan keuntunganmu!
Kamu bisa belajar crypto di Pintu Academy dan menemukan informasi seputar trading dan investasi lainnya di Pintu Blog. Selamat belajar!
Referensi: