Rasio aktivitas adalah salah satu jenis rasio yang penting dalam dunia akuntansi. Berikut merupakan penjelasan mengenai pengertian, rumus, dan cara menghitung rasio aktivitas, beserta cara analisisnya. Yuk, langsung simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Ini 10 Prinsip Dasar Akuntansi, Sudah Tau?
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh aset atau sumber daya yang dimilikinya dalam menjalan aktivitas sehari-hari.
Rasio aktivitas sering disebut juga sebagai rasio pemanfaatan aset karena rasio ini bisa digunakan untuk menilai intensitas serta efektivitas aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
Lalu, bagaimana pendapat para ahli mengenai rasio aktivitas? Berikut beberapa di antaranya.Â
Rasio aktivitas adalah kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya secara maksimal dengan cara membandingkan penjualan dengan total aset.
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola semua aset yang dimiliki perusahaan sehingga bisa memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan
Beberapa jenis rasio aktivitas yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut.Â
Perputaran piutang usaha adalah jenis rasio aktivitas yang menggambarkan seberapa baik kemampuan bisnis untuk memberikan kredit kepada konsumennya dan mengumpulkan pembayarannya. Rasio perputaran piutang usaha yang tinggi menandakan bahwa kredit dibayarkan oleh konsumen secara tepat waktu yang akan berdampak positif juga pada arus kas perusahaan.Â
Sementara itu, perputaran persediaan adalah jenis rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam pada persediaan akan berputar dalam 1 periodenya.
Ada juga rasio aktivitas jenis perputaran aset tetap yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektif aset tetap yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
Yang terakhir adalah perputaran total aset. Rasio perputaran total aset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa banyak jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah yang tertanam dalam total aset.
Cara menghitung rasio aktivitas pun berbeda-beda, tergantung dari jenis rasio aktivitas yang ingin kamu gunakan. Berikut beberapa rumus rasio aktivitas berdasarkan jenisnya.Â
Perputaran Piutang Usaha = Penjualan kredit bersih : Rata-rata piutang usaha
Perputaran Persediaan = Harga pokok penjualan : Rata-rata biaya persediaan
Perputaran Aset Tetap = Penjualan : Rata-rata aktiva tetap
Perputaran Total Aset = Penjualan : Rata-rata total aset
Untuk bisa memahami lebih mudah mengenai 4 rumus rasio aktivitas di atas, berikut beberapa contoh cara menghitung rasio aktivitas berdasarkan jenis-jenis rasionya.Â
Diketahui perusahaan C adalah pemasok suku cadang untuk alat berat dan semua pelanggan melakukan transaksi secara kredit. Penjualan kredit bersih untuk tahun ini adalah Rp1.000.000.000 dan rata-rata piutang usahanya adalah Rp250.000.000. Berapakah perputaran piutang usaha perusahaan C?
Dengan menggunakan rumus perputaran piutang usaha sebelumnya,Â
Perputaran Piutang Usaha = Penjualan kredit bersih : Rata-rata piutang usaha
Perputaran piutang usaha = Rp1.000.000.000 : Rp250.000.000
Perputaran piutang usaha = 4
Untuk contoh berikutnya, diketahui harga pokok penjualan dari perusahaan A adalah Rp10.000.000 dan rata-rata biaya persediaannya senilai Rp. 5.000.000. Dari data tersebut, berapakah nilai perputaran persediaannya?
Dengan menggunakan rumus perputaran persediaan sebelumnya,Â
Perputaran Persediaan = Harga pokok penjualan : Rata-rata biaya persediaan
Perputaran Persediaan = Rp10.000.000 : Rp5.000.000
Perputaran Persediaan = 2
Diketahui penjualan bersih Perusahaan B adalah Rp73.500.000. Di awal tahun fiskal, total aset tetapnya senilai Rp22.500.000. Lalu, setelah penyusutan dan penambahan aset baru, aset tetap di akhir tahun fiskal menjadi Rp24.000.000. Berapakah nilai perputaran aset tetap perusahaan B?
Dengan menggunakan rumus perputaran aset tetap sebelumnya,Â
Perputaran Aset Tetap = Penjualan : Rata-rata aktiva tetap
Perputaran aset tetap = Rp73.500.000 : ((Rp22.500.000 + Rp24.000.000) : 2)
Perputaran aset tetap = Rp73.500.000 : Rp23.250.000
Perputaran aset tetap = 3,16
Diketahui perusahaan A memiliki penjualan sebesar Rp8.000.000.000 di akhir tahun fiskal. Total aset perusahaan A di awal tahun adalah senilai Rp1.000.000.000, sedangkan pada akhir tahun bernilai Rp2.000.000.000. Jadi, berapakah nilai perputaran total asetnya?
Dengan menggunakan rumus perputaran total aset sebelumnya,Â
Perputaran Total Aset = Penjualan : Rata-rata total aset
Perputaran total aset = Rp8.000.000.000 : ((Rp1.000.000.000 + Rp2.000.000.000) : 2) Â
Perputaran total aset = Rp8.000.000.000 : Rp1.500.000.000
Perputaran total aset = 5,33
Hal yang perlu kamu lakukan setelah menghitung rasio aktivitas adalah menganalisis nilai rasio aktivitas yang didapatkan tersebut. Berikut beberapa contoh analisis rasio aktivitas pada perusahaan berdasarkan contoh perhitungan yang telah dijabarkan sebelumnya.Â
Berdasarkan contoh sebelumnya, rasio perputaran piutang usaha yang diperoleh adalah 4. Dalam hal ini, perusahaan mampu menagih rata-rata piutangnya sebanyak 4 kali dalam setahun atau rata-rata piutang berhasil dipulihkan pada setiap kuartal.
Dengan hasil 2 artinya persediaan telah terjual habis sebanyak dua kali dalam satu tahun fiskal atau dibutuhkan waktu 6 bulan bagi perusahaan untuk menjual semua persediaannya.
Hasilnya 3,16, yang mana berarti nilai penjualan 3 x lebih tinggi dibandingkan nilai asetnya. Semakin tinggi rasio perputaran aset tetap berarti semakin efektif pemberdayaan aset tetap yang dilakukan sebuah bisnis untuk meningkatkan penjualan.  Â
Dengan hasil 5,33, perusahaan tergolong sangat efektif dalam memanfaatkan keseluruhan asetnya untuk meningkatkan penjualan.Â
Nah, itu dia penjelasan mengenai pengertian, rumus, dan cara menghitung rasio aktivitas sebuah perusahaan. Secara umum, rasio aktivitas adalah salah satu rasio yang sangat penting untuk menilai efektivitas kerja dari perusahaan dan sangat penting untuk kamu pahami sebagai pemilik bisnis maupun investor.Â
Berbicara tentang investasi, belakangan ini minat masyarakat Indonesia terhadap investasi crypto sudah semakin meningkat. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang.Â
Untuk kamu yang tertarik memulai investasi dan trading crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, download Pintu sekarang!
Referensi:Â
Â