Ketika kamu mendengar kata alumunium, apa yang terlintas di pikiranmu?Â
Mungkin kamu memikirkan foil aluminium di dapur atau mungkin rangka sepeda. Namun, aluminium lebih dari sekadar itu.Â
Aluminium adalah unsur kimia dengan simbol Al dan nomor atom 13. Ini adalah logam yang ringan, kuat, tahan karat, sangat konduktif dan dapat dibentuk dengan mudah.Â
Sifat-sifatnya yang unik ini membuat aluminium sangat dihargai dan digunakan dalam berbagai industri, mulai dari konstruksi, otomotif, kemasan, hingga elektronik.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu alumunium, daerah penghasil aluminium, hingga bagaimana kamu bisa melakukan trading alumunium.
Beberapa negara utama yang menghasilkan aluminium di dunia termasuk China, Rusia, dan Kanada.Â
China sendiri adalah produsen aluminium terbesar di dunia dan memberikan kontribusi lebih dari setengah produksi aluminium global.
Aluminium memiliki potensi yang besar sebagai aset trading. Harga aluminium telah mengalami fluktuasi sepanjang sejarahnya.Â
Misalnya, pada tahun 2010, harga aluminium mencapai puncaknya sekitar $2.500 atau setara dengan Rp37 juta ($1 = Rp14.807) per ton metrik, tetapi turun menjadi sekitar $1.700 atau Rp25 juta per ton metrik pada tahun 2016.Â
Harga ini kemudian kembali mengalami kenaikan dan menjadi pertanda bahwa aluminium memiliki volatilitas yang cukup tinggi dan dapat memberikan peluang keuntungan bagi trader yang cerdas dan cukup sabar dalam menanti peluang.
Kamu bisa melakukan trading aluminium melalui berbagai cara, seperti membeli saham perusahaan yang bergerak di bidang aluminium, membeli kontrak berjangka alumunium, atau melalui produk derivatif seperti CFD (Contract for Difference).Â
Sebelum memulai trading, sangat penting untuk melakukan penelitian dan memahami dinamika pasar alumunium.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi harga aluminium, termasuk:
Setelah memahami apa itu aluminium dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga aluminium, selanjutnya kamu perlu mengetahui bagaimana strategi trading yang tepat.
Dengan permintaan yang terus meningkat, terutama dari sektor otomotif dan konstruksi, prospek aluminium tampaknya cerah.Â
Selain itu, upaya global untuk beralih ke energi yang lebih bersih dan teknologi rendah karbon dapat memperluas penggunaan aluminium, terutama karena logam ini dapat didaur ulang tanpa kehilangan kualitas.Â
Oleh karena itu, banyak analis yang optimis tentang potensi alumnium sebagai aset trading di masa depan.Â
Namun, seperti halnya semua aset, pergerakan harga aluminium tidak dapat diprediksi dengan pasti dan selalu ada risiko.Â
Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk tetap mengikuti perkembangan pasar dan melakukan penelitian yang mendalam.
Namun, seperti semua jenis investasi, trading aluminium juga memiliki risiko. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk melakukan penelitian yang mendalam dan mungkin mencari nasihat dari ahli sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Kamu bisa temukan berbagai informasi mengenai keuntungan dan kerugian tiap jenis investasi baik itu komoditas maupun crypto dengan mengakses laman Pintu Blog dan Pintu News.
Jika kamu tertarik investasi crypto yang masuk ke dalam salah satu komoditas yang diakui di Indonesia, kamu bisa coba gunakan platform Pintu.
Pintu berdedikasi untuk memberikan akses ke beragam aset crypto teratas di pasar dengan menjamin transaksi yang aman dan terlindungi.
Jadi, apa yang kamu tunggu? Ayo segera unduh aplikasi Pintu dan mulailah petualangan menarikmu dalam berinvestasi crypto!
Referensi: