Candlestick merupakan salah satu jenis grafik yang banyak digunakan oleh investor dan trader dalam melakukan analisa pergerakan harga saham, crypto dan instrumen investasi lainnya. Pemahaman tentang candlestick memegang peranan penting bagi kesuksesan investor dan trader. Artikel kali ini akan memperkenalkan siapa itu Munehisa Homma, sosok yang dianggap sebagai penemu candlestick. Yuk, simak bersama!
Munehisa Homma atau juga dikenal dengan nama Sokyu Homma adalah seorang trader asal Jepang yang diperkirakan lahir pada tahun 1724. Beberapa sumber mengungkapkan bahwa Munehisa Homma terlahir di salah satu keluarga yang cukup terpandang oleh kekayaannya. Pasalnya, keluarga Homma memiliki usaha perdagangan beras di Sakata, Jepang.
Munehisa Homma yang masih berusia remaja mulai terjun ke dunia trading sejak ayahnya mulai memberikan kepercayaan untuk menjalankan bisnis keluarga mereka. Sejak saat itulah, Homma remaja mulai memutar otak untuk mengembangkan bisnis keluarga yang dipercayakan padanya.
Homma muda memanfaatkan potensi Sakata yang dikenal sebagai kota pelabuhan di prefektur Yamagata sebagai lokasi untuk melakukan pertukaran beras. Hal tersebut ia lakukan lantaran tempat pertukaran beras terbesar di Jepang pada masa itu berlokasi di kota Osaka yang berjarak sangat jauh dari Sakata.
Setelah ayahnya meninggal dunia, Munehisa Homma secara resmi mewarisi bisnis beras yang telah ia jalankan selama ini. Saat inilah Munehisa Homma memutuskan untuk memulai perjalanan ke Osaka dan berdagang disana.
Namun, nyatanya kondisi dan sistem perdagangan di Osaka jauh berbeda dari kondisi dan sistem perdagangan di Sakata yang telah Homma pelajari bertahun-tahun. Disinilah awal mula Munehisa Homma mempelajari trading dan sistem perdagangan serta mengembangkan berbagai konsep dan teori, termasuk salah satunya menemukan candlestick.
Baca juga: Siap Profit, 13 Pola Candlestick Terlengkap 2023 yang Wajib Kamu Tau!
Kunjungan Munehisa Homma ke Osaka setelah kepergian ayahnya merupakan awal mula ia menyadari adanya perbedaan sistem dan kondisi pasar. Ketika berdagang di pelabuhan Sakata, Homma melakukan pertukaran secara on the spot dengan pedagang lain di pelabuhan.
Sementara di Osaka, Homma mendapati bahwa kamu bisa menggunakan kupon untuk melakukan pertukaran beras yang bahkan secara fisik belum tiba. Di masa kini, kita mengenal sistem ini dengan istilah future market atau kontrak derivatif.
Sejak pertama kali terjun ke dunia trading, Munehisa Homma selalu menerapkan strategi yang didasarkan atas pemahamannya mengenai sisi psikologis dari pelaku perdagangan di pasar. Homma percaya bahwa memahami kondisi psikis para pelaku perdagangan merupakan kunci kesuksesan seorang trader.
Strategi tersebut dikombinasikan oleh Homma dengan penemuan candlestick dan berbagai pola yang membantunya untuk menganalisa pergerakan harga beras di pasar. Dengan demikian, Homma dapat memprediksi dengan akurat mengenai tren pergerakan harga beras dan mengambil keuntungan.
Strategi tersebut kemudian terus dikembangkan oleh Homma seiring dengan pemahamannya mengenai konsep dan teori perdagangan ketika ia berkunjung ke Osaka untuk mulai berdagang.
Sejarawan dan para ahli forex memperkirakan bahwa Munehisa Homma telah menemukan candlestick sebelum tahun 1755. Pasalnya, dalam buku pertamanya yang berjudul “The Fountain of Gold – The Three Monkey Record of Money”, Homma menjelaskan tentang pentingnya memahami psikologi pasar melalui pola candlestick.
Dikutip dari beberapa sumber, para ahli mempercayai bahwa Munehisa Homma telah melakukan pencatatan perdagangan sejak ia pertama kali terjun ke dunia trading. Hal inilah yang mendasari penemuan candlestick.
Sosok penemu candlestick ini disinyalir telah mencatat pergerakan harga komoditas beras di pasar dengan menggunakan kertas kerja. Pada kertas kerja tersebut, Homma dengan tekun menggambar pola harga hari demi hari. Homma mencatat harga pada posisi open, titik harga tertinggi dan terendah, serta posisi harga pada saat penutupan.
Baca juga: Ini 7 Pola Candlestick untuk Open Posisi!
Berdasarkan pencatatan terhadap pergerakan harga pasar, Homma menarik benang merah mengenai sinyal dan pola berulang kemudian memberinya nama satu per satu. Para ahli menyebut candlestick yang ditemukan oleh Munehisa Homma sebagai the Japanese candlestick.
Hingga kini penggunaan candlestick yang ditemukan oleh Homma masih sering digunakan oleh trader. Beberapa pola candlestick mungkin sudah sering kamu dengar atau diterapkan dalam menganalisa pergerakan harga, misalnya pola doji, hanging man, dan spinning tops. Masing-masing pola tersebut dinamai secara spesifik dan digunakan oleh Homma dalam memprediksi tren pergerakan harga di masa depan.
Meskipun candlestick bukan satu-satunya penemuan Homma dalam dunia trading, namun para ahli percaya bahwa penemuan candlestick inilah yang menghantarkan Homma mengusung predikat sebagai trader paling sukses dengan kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai lebih dari 10 miliar dollar.
Baca juga: Cara Mudah Membaca Candlestick, Sudah Tau?
Tak hanya menjadi seorang trader yang sukses, penemu candlestick Munehisa Homma juga merupakan seorang penulis buku yang ternama. Selama hidupnya, Munehisa Homma banyak memberikan kontribusi dalam dunia trading melalui buku-buku yang ia tulis.
Buku ini masih menjadi best-seller sekaligus buku panduan yang wajib dimiliki trader pemula. Buku ini mengupas tentang berbagai pola candlestick yang menjadi dasar grafik perdagangan modern.
Merupakan buku pertama yang Homma tulis. Buku ini menjelaskan tentang bagaimana memahami psikologi pasar bisa membantu trader dalam mencapai keuntungan.
Buku ini menjadi panduan trader dalam membangun mindset. Buku ini juga menjabarkan tentang sistem trading serta mengajarkan trader dalam menemukan metode trading yang menghasilkan keuntungan dengan effort seminimal mungkin.
Terlepas dari besar keuntungan yang diperoleh, Munehisa Homma menjadi salah satu trader yang memiliki kontribusi besar sebagai penemu candlestick.
Buat kamu yang ingin belajar lebih lanjut mengenai trading dan investasi kunjungi Pintu Blog. Sementara buat kamu yang sedang mencari diversifikasi aset untuk portofolio kamu dan ingin belajar crypto, salah satu aset yang tengah diinvestasikan jutaan masyarakat Indonesia, kunjungi Pintu Academy!
Di Pintu, kamu bisa berinvestasi crypto mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Referensi: