Jika membahas tentang perekonomian, tentu tidak lepas dari istilah sistem ekonomi, salah satunya sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi liberal adalah salah satu sistem ekonomi yang banyak diadopsi oleh negara-negara di seluruh dunia. Apa itu sistem ekonomi liberal? Simak pengertian, contoh, dan ciri sistem ekonomi liberal selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Apa itu Tapering the Fed dan Pengaruhnya Terhadap Instrumen Investasi?
Sistem ekonomi liberal adalah sebuah ideologi politik dan ekonomi yang didasarkan atas dukungan kuat untuk ekonomi pasar individualis. Selain itu, sistem ekonomi ini cenderung memberikan dukungan penuh kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi.
Dalam sistem ekonomi liberal, pemerintah tidak berhak melakukan intervensi pasar, yang mana menurut para penganut ekonomi liberal, hal ini akan berdampak pada terhambatnya perdagangan bebas dan ekosistem persaingan terbuka tidak akan bisa diterapkan secara maksimal. Oleh karena itu, pemerintah hanya boleh melakukan intervensi sebatas untuk urusan hak milik dan dalam hal mengatasi kegagalan pasar.
Ciri yang paling menonjol dalam sistem ekonomi liberal adalah kepemilikan pribadi atas aset modal. Sistem yang identik dengan kebebasan ini secara historis muncul atas tanggapan dari ketidaksetujuan akan sistem merkantilisme dan feodalisme.
Tokoh pencetus ekonomi liberal adalah Adam Smith. Dalam bukunya yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of Wealth of Nations” pada tahun 1776, Beliau mengungkapkan gagasan ekonomi liberal yang pada dasarnya berisikan tentang anjuran kepada pemerintah untuk meminimalisir campur tangannya dalam ekonomi pasar.
Menurut pandangan Smith, jika individu dibiarkan mengelola ekonomi dan kekayaannya sendiri, tanpa adanya kendali oleh negara, akan tercipta tatanan masyarakat yang lebih harmonis serta akan meningkatkan kemakmuran.
Sistem ekonomi liberal salah satu sistem ekonomi yang paling banyak digunakan di dunia. Menurut The Economic Freedom of the World, tercatat ada 178 negara yang menganut sistem ekonomi liberal. Beberapa di antaranya adalah:
Singapura | Republik Ceko |
Selandia Baru | Norwegia |
Australia | Jerman |
Swiss | Latvia |
Irlandia | Qatar |
Taiwan | Armenia |
Inggris | Siprus |
Estonia | Kazakhstan |
Kanada | Bulgaria |
Denmark | Malta |
Islandia | Belgia |
Georgia | Azerbaijan |
Mauritania | Spanyol |
Uni Emirat Arab | Bahrain |
Lithuania | Polandia |
Belanda | Thailand |
Finlandia | Rumania |
Luksemburg | Uruguay |
Chili | Jamaika |
Amerika Serikat | Makedonia Utara |
Swedia | Rwanda |
Jepang | Slovenia |
Korea Selatan | Colombia |
Austria | Peru |
Israel | Malaysia |
Sistem ekonomi liberal memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan sistem ekonomi lainya. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal, antara lain:
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi di mana semuanya menjadi urusan individual atau tiap pribadi. Dalam hal ini, keputusan ekonomi sebanyak mungkin dibuat oleh perorangan dibandingkan oleh lembaga maupun organisasi kolektif.
Individu yang memegang kendali sepenuhnya atas berbagai keputusan ekonomi juga bisa digambarkan sebagai kapitalisme liberal. Dukungan terhadap perdagangan bebas dan pasar terbuka pun sangat besar.
Filosofi politik dari ekonomi liberal sangat berkaitan dengan kebijakan fiskal terkendali. Walaupun urusan ekonomi hanya boleh dipegang secara individual, namun negara juga tetap mengeluarkan kebijakan tanpa mengganggu kepentingan ekonomi individual. Mulai dari pajak rendah, meminimalisir utang pemerintah, perdagangan bebas, privatisasi, dan sejenisnya.
Selanjutnya, ciri sistem ekonomi liberal adalah sangat menentang adanya intervensi dari pemerintah dalam hal perekonomian. Walaupun demikian, pemerintah tetap diharapkan perannya hanya untuk melindungi hak properti dan mengatasi kegagalan pasar.
Baca juga: Apa itu Ekonomi Kreatif dan Jenis-Jenisnya?
Sama seperti sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi liberal juga tidak sempurna. Berikut merupakan beberapa kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi liberal.
Sebelum membahas tentang perbedaan ekonomi liberal dan campuran, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tentang definisi mixed economic system.
Berbeda dengan sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi campuran (mixed economic system) merupakan gabungan antara kapitalisme serta sosialisme. Berikut merupakan perbedaan sistem ekonomi liberal dan campuran.
Aspek Perbedaan | Campuran | Liberal |
Keterlibatan Pemerintah | Boleh ikut serta demi tercapainya kesejahteraan sosial | Tidak diperkenankan atau sangat minim |
Kendali Terhadap Bisnis | Bisnis diatur sedemikian rupa agar bisa dinasionalisasi, terutama untuk bisnis yang berkaitan dengan penyediaan barang publik | Swasta bisa berperan sepenuhnya dalam memegang kendali bisnis tanpa intervensi pemerintah. |
Lingkup Peran Pemerintah | Melibatkan pemerintah dalam merencanakan penggunaan beberapa sumber daya, serta melakukan kontrol atas bisnis swasta | Peran pemerintah hanya sebatas kebijakan fiskal. |
Itu dia penjelasan mengenai pengertian, contoh, dan ciri sistem ekonomi liberal. Cukup mudah dipahami, bukan?
Belakangan ini, investasi dan trading crypto mulai menarik perhatian banyak orang. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang.
Untuk kamu yang tertarik untuk mulai berinvestasi dan trading crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, download Pintu sekarang!