Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung Elastisitas Permintaan

Updated
October 8, 2021
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung Elastisitas Permintaan
Reading Time: 3 minutes

Permintaan dan penawaran adalah dua konsep klasik dalam dunia ekonomi. Jumlah permintaan dan penawaran pun bisa berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi, yang mana konsep ini dikenal dengan istilah elastisitas. Dalam artikel ini, akan dibahas lengkap mengenai pengertian, jenis, dan cara menghitung elastisitas permintaan.

Baca juga: Apa itu Mekanisme Pasar dalam Ekonomi?

Pengertian Elastisitas Permintaan

pengertian elastisitas permintaan

Elastisitas permintaan adalah alat ukur perubahan jumlah permintaan sebuah produk sebagai respon atas terjadinya perubahan pada berbagai variabel pasar seperti harga barang, pendapatan konsumen, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, elastisitas permintaan mengukur perubahan permintaan ketika faktor ekonomi lain yang mempengaruhi mengalami perubahan.

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan

Dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan atas sebuah produk, elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu Price Elasticity of Demand (PED), Cross Elasticity of Demand (XED), dan Income Elasticity of Demand (YED).

Berikut penjelasan lengkapnya.

Price Elasticity of Demand (PED)

Segala bentuk perubahan yang terjadi pada harga barang, baik itu naik atau turun, mempengaruhi jumlah permintaan akan barang tersebut. Sebagai contoh, ketika harga barang melonjak tajam, jumlah permintaan akan menurun.

Price elasticity of demand atau elastisitas harga permintaan adalah ukuran responsivitas jumlah barang yang diminta ketika terjadi perubahan harga sebuah barang. Cara menghitung elastisitas permintaan harga adalah sebagai berikut.

PED = % perubahan jumlah permintaan barang / % perubahan harga barang

Hasil yang diperoleh dari penghitungan tersebut menentukan intensitas efek perubahan harga terhadap jumlah permintaan sebuah komoditas.

Income Elasticity of Demand (YED)

Tingkat pendapatan konsumen juga memiliki peranan penting terhadap jumlah permintaan akan sebuah barang. Dalam hal ini, ketika harga barang di antara kedua pasar sama, namun tingkat pendapatan masyarakat di daerah tersebut lebih rendah, maka jumlah permintaan akan ikut berkurang.

Income elasticity of demand atau elastisitas permintaan berdasarkan pendapatan adalah ukuran sensitivitas jumlah permintaan suatu komoditas yang berubah ketika terjadi perubahan jumlah pendapatan asli masyarakat yang membelinya. Pendapatan asli adalah jumlah pendapatan setelah dikurangi nilai inflasi.

Cara menghitung elastisitas permintaan pendapatan adalah sebagai berikut.

YED = % perubahan jumlah permintaan barang / % perubahan tingkat pendapatan

Cross Elasticity of Demand (XED)

Dalam sebuah pasar oligopoli, ada banyak penjual yang saling bersaing di dalamnya. Oleh karena itu, jumlah permintaan terhadap sebuah produk tidak hanya tergantung pada produk itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan harga produk lain yang serupa.

Cross elasticity of demand atau elastisitas permintaan silang adalah sebuah konsep ekonomi yang mengukur sensitivitas jumlah permintaan suatu barang tertentu ketika produk lain mengalami perubahan harga. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung elastisitas permintaan silang adalah sebagai berikut.

XED = % perubahan jumlah permintaan barang / % perubahan harga barang lain

Apabila hasil perhitungan positif, maka produk lain tersebut berfungsi sebagai substitusi dari produk yang kamu jual. Sementara apabila hasilnya negatif, maka produk lain tersebut hanya berfungsi sebagai komplementer.

Contoh Elastisitas Permintaan

contoh elastisitas permintaan

Lalu, bagaimana contoh elastisitas permintaan dalam kehidupan sehari-hari? Sebagai contohnya begini, harga cabai meningkat karena jumlah pasokan komoditas menurun. Akibat harga cabai yang meningkat, jumlah permintaan cabai pun menurun.

Contoh lainnya adalah ketika tingkat pendapatan masyarakat berkurang akibat banyaknya pengurangan gaji maupun pemutusan hubungan kerja di masa pandemi, menyebabkan jumlah permintaan akan barang-barang ikut menurun.

Pada dasarnya, hukum permintaan dan penawaran pun juga berlaku pada harga aset investasi. Naik turun harga aset tersebutlah yang dimanfaatkan para investor untuk memperoleh keuntungan.

Belakangan ini, aset investasi crypto pun semakin menarik minat masyarakat. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor aset crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 6,5 juta orang dan melampaui jumlah investor pasar modal. Nah, untuk kamu yang tertarik berinvestasi atau trading di aset ini, download Pintu sekarang!

Pintu adalah aplikasi jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Di Pintu, jual beli crypto bisa dilakukan secara mudah lewat smartphone kamu mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Referensi:

Lowa State University Extension and Outreach, Elasticity of Demand. Diakses tanggal: 30-9-21.

Mary Hall, Elasticity vs. Inelasticity of Demand: What’s the Difference? Diakses tanggal: 30-9-21.

Ritesh Pathak, Elasticity of Demand and its Types. Diakses tanggal: 30-9-21.

The Investopedia Team, Price Elasticity of Demand. Diakses tanggal: 30-9-21.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->