Dalam ilmu akuntansi, kamu pastinya tidak asing lagi dengan istilah akun ekuitas atau modal. Nilai ekuitas mencerminkan nilai perusahaan yang dikembalikan pada pemegang saham apabila seluruh aset dilikuidasi dan seluruh kewajiban dilunasi. Oleh sebab itu, ekuitas juga sering disebut sebagai value of the company atau nilai perusahaan.Â
Secara umum, ekuitas sebenarnya juga mencerminkan besar kepemilikan owner dan pemegang saham atas perusahaan. Oleh sebab itu, laporan perubahan ekuitas diperlukan sebagai wujud pertanggungjawaban perusahaan terhadap pemilik dan pemegang saham.Â
Artikel kali ini akan membahas seluk beluk mengenai apa laporan perubahan ekuitas, unsur-unsur di dalamnya hingga contohnya.Â
Laporan Perubahan Ekuitas adalah penyesuaian antara saldo awal dan akhir ekuitas perusahaan selama periode pelaporan tertentu.Â
Tujuan pembuatan laporan ini adalah menjelaskan tentang hubungan antara laporan laba rugi perusahaan dengan laporan posisi keuangan (neraca) serta transaksi-transaksi yang tidak tercakup dalam kedua laporan tersebut. Misalnya, pembayaran dividen, penarikan modal, perubahan kebijakan akuntansi, dan koreksi atas kesalahan pada periode sebelumnya.Â
Dengan mengetahui informasi tentang pergerakan akun ekuitas, diharapkan para investor dapat membuat keputusan yang tepat mengenai dana investasi mereka. Selain para investor, adanya laporan perubahan ekuitas juga dapat membantu para analis dan pengguna laporan keuangan dalam menganalisa faktor-faktor penyebab perubahan modal.
Baca juga: Apa itu Penghasilan Neto dalam Ekonomi?
Agar dapat memahami unsur-unsur yang terkandung dalam laporan perubahan ekuitas, maka ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu formula menghitung perubahan ekuitas. Secara umum, rumus perubahan ekuitas adalah sebagai berikut.Â
Berdasarkan rumus tersebut, maka unsur-unsur laporan perubahan ekuitas antara lain:
Saldo Awal Ekuitas adalah saldo yang tertulis di awal periode pelaporan sekaligus saldo akhir pada periode pelaporan sebelumnya. Segala macam perubahan terhadap akun ekuitas akan dilakukan terhadap saldo awal ini.Â
Pendapatan yang dimaksud disini meliputi:Â
Pendapatan bersih merupakan nilai keuntungan maupun kerugian yang diperoleh perusahaan dari aktivitas operasional dalam suatu periode akuntansi dan tercermin dari laporan laba rugi (income statement).Â
Nilai ini diperoleh dari hasil pengurangan antara penjualan dikurangi harga pokok penjualan (HPP) dan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional, termasuk pajak.Â
Pendapatan lain-lain merupakan nilai keuntungan atau kerugian yang diperoleh perusahaan di luar aktivitas operasional dalam satu periode akuntansi. Contoh pendapatan lain-lain adalah keuntungan atau kerugian dari instrumen keuangan yang belum terealisasi (unrealized gain or loss).  Â
Dividen adalah suatu imbalan atau pengembalian yang diperoleh pemegang saham atas dana yang mereka investasikan pada perusahaan. Pembayaran dividen biasanya dilakukan di akhir periode akuntansi setelah mendapat persetujuan pihak manajemen.Â
Dari sisi perusahaan, pembayaran dividen pada pemegang saham mengurangi total kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan. Oleh sebab itu, dividen yang dibagikan akan mengurangi nilai ekuitas dan dilaporkan di laporan perubahan ekuitas.Â
Adanya perubahan lain-lain dapat berpengaruh terhadap pertambahan maupun pengurangan nilai ekuitas. Transaksi perubahan lain-lain ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
Beberapa perubahan terhadap kebijakan akuntansi terkadang dapat berdampak terhadap ekuitas perusahaan. Misalnya, pengakuan dan perolehan pendapatan, serta pengakuan biaya.Â
Adanya perubahan kebijakan akuntansi membuat perusahaan harus membuat penyesuaian dan penyajian kembali laporan keuangan. Â
Tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang dalam penyusunan laporan keuangan terdapat kesalahan dalam penyajian. Adanya kesalahan pada periode akuntansi dapat berpengaruh terhadap laporan keuangan periode berikutnya.Â
Segala bentuk kesalahan dalam penyajian laporan keuangan harus diperbaiki dan apabila terdapat selisih maka akan berdampak pula terhadap perubahan ekuitas.Â
Penerbitan saham baru merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menambah pendanaan dari investor guna membiayai kebutuhan perusahaan. Dengan kata lain, penerbitan saham dapat menambah kepemilikan pemegang saham.Â
Oleh sebab itu aktivitas penerbitan saham baru perlu dilaporkan sebagai salah satu faktor yang dapat menambah ekuitas pada laporan perubahan ekuitas.Â
Adanya proses revaluasi atau penilaian kembali aset-aset dan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dapat menambah maupun mengurangi nilai ekuitas. Oleh sebab itu, selisih yang terjadi akibat proses revaluasi harus dilaporkan di laporan perubahan ekuitas. Â
Baca juga: Bagaimana Konsep Dasar Keuangan Pribadi dan Keluarga?
Cara pembuatan laporan perubahan ekuitas dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses pembuatan laporan perubahan ekuitas ialah mengidentifikasi akun-akun yang dibutuhkan. Akun-akun yang dimaksud adalah akun-akun yang terdapat pada unsur laporan perubahan ekuitas, seperti saldo awal ekuitas, pendapatan bersih dan lain-lain, dividen, dan lain-lain. Â
Setelah mengidentifikasi akun-akun yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan nilai akun tersebut pada kertas kerja terpisah. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan melakukan penghitungan.Â
Langkah terakhir adalah melakukan penghitungan saldo akhir. Langkah ini dapat dilakukan dengan berpegang pada rumus menghitung saldo akhir yang telah dibahas pada bagian sebelumnya.Â
Pada akhir tahun 2021, PT. ABCD membukukan keuntungan sebesar Rp500 juta. Sebelumnya, PT. ABCD telah membagikan dividen senilai Rp150 juta pada pertengahan tahun. Pada bulan Oktober, PT. ABCD menerbitkan 150.000 lembar saham yang dijual dengan harga Rp700 per lembar. Diketahui nilai ekuitas pada akhir tahun 2020 adalah senilai Rp1,7 miliar.
Maka laporan perubahan ekuitas PT. ABC adalah sebagai berikut:
Bagi para pemegang saham atau investor, saham, memahami ekuitas sebuah perusahaan sangat penting. Saham adalah satu dari sekian banyak instrumen investasi yang ada di masyarakat saat ini.
Selain saham, kripto juga menjadi investasi yang sangat diminati lho. Kini menjadi investor kripto jadi semakin mudah dengan adanya Pintu, platform jual beli kripto yang legal dan diawasi OJK di Indonesia. Selain melakukan transaksi, kamu juga bisa mengecek perubahan harga Bitcoin melalui Pintu, juga menambah ilmu tentang kripto secara gratis di Pintu Academy!
Referensi: