Apakah kamu pernah bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi awal kamu? Atau mungkin, bagaimana cara membandingkan dua proyek investasi berdasarkan waktu pengembalian investasinya? Kali ini, akan dibahas lengkap mengenai apa itu payback period, rumus hingga cara menghitungnya secara mudah!
Payback period adalah periode waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi awal dari suatu proyek atau investasi. Dengan kata lain, ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas atau break-even point dari investasi tersebut.
Baca juga: 5 Metode Penilaian Investasi yang Wajib Kamu Tau!
Payback Period = Investasi Awal / Arus Kas Bersih per Periode
Keterangan:
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan menginvestasikan Rp100 juta dalam proyek dan mengharapkan keuntungan bersih sebesar Rp20 juta setiap tahunnya, maka payback period-nya adalah:
Payback Period = Rp100 juta / Rp20 juta/tahun = 5 tahun
Dengan kata lain, perusahaan tersebut akan membutuhkan waktu 5 tahun untuk mendapatkan kembali investasi awalnya.
Cara menghitung payback period cukup sederhana. Kamu hanya perlu membagi total investasi awal dengan arus kas bersih yang diharapkan setiap tahunnya. Namun, perlu diingat bahwa metode ini tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
Meskipun mudah dihitung dan dimengerti, payback period memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah periode pengembalian investasi tercapai.
Sementara payback period tradisional tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang, discounted payback period melakukannya.
Discount payback period adalah metode yang mempertimbangkan diskon arus kas masa depan untuk menghitung periode pengembalian investasi.
Dengan menggunakan discounted payback period, kamu dapat menilai kelayakan dan profitabilitas suatu proyek dengan lebih akurat. Ini karena metode ini mempertimbangkan faktor seperti tingkat diskon dan inflasi.
Meskipun lebih kompleks dalam perhitungannya, banyak manajer investasi saat ini beralih ke metode ini untuk mendapatkan estimasi yang lebih tepat tentang kapan mereka akan mendapatkan kembali investasi awal mereka.
Baca juga: Apa itu Indeks Harga dan Cara Perhitungannya?
Aspek | Break Even Point | Payback Period |
---|---|---|
Definisi | Titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, tanpa keuntungan atau kerugian. | Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi awal. |
Fokus | Pada volume penjualan untuk mencapai titik impas. | Pada arus kas dan waktu pengembalian investasi. |
Pertimbangan | Tidak mempertimbangkan waktu. | Bisa mempertimbangkan waktu jika menggunakan discounted payback period. |
Saat mempertimbangkan investasi, penting untuk memahami berbagai metode evaluasi yang tersedia. Baik itu payback period atau discounted payback period, keduanya memberikan wawasan berharga tentang kelayakan investasi. Dan jika kamu tertarik dengan dunia trading dan investasi, crypto kini tengah menarik perhatian banyak orang seperti Michael Saylor dan Barry Silbert.
Tertarik untuk berinvestasi crypto? Download Pintu sekarang! Telah terdaftar resmi di Bappebti, kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja lewat Pintu, lho!
Referensi: