Tambang Bitcoin Pertama di Kawasan Arctic Circle

Updated
January 19, 2021
• Waktu baca 2 Menit
Gambar Tambang Bitcoin Pertama di Kawasan Arctic Circle
Reading Time: 2 minutes

Akhir 2020 lalu, BitCluster sebagai perusahaan mining Bitcoin asal Rusia, membuka tambang Bitcoin di Arctic Circle. Bertempat di kota Norilsk, Rusia, tambang Bitcoin ini resmi menjadi tambang pertama di kawasan Arctic Circle.

Baca Juga: JP Morgan Prediksi Bitcoin Bisa Mencapai Rp2 Miliar

Tambang Bitcoin di Salah Satu Kota Terdingin di Dunia

Kota Norilsk memiliki suhu serendah -40 derajat Celcius (-40 Fahrenheit), menjadikannya salah satu tempat terdingin di planet ini. Dengan populasi manusia sebanyak 180,000, kota ini termasuk dalam kota yang paling tercemar akibat emisi sulfur dioksida dari peleburan logam. [Sumber: Bloomberg]

Tempat penambangan ini akan menempati lahan pabrik peleburan nikel yang sekarang ditutup. Tambang ini menyediakan 11,2 megawatt untuk penambangan Bitcoin. Penambangan ini dijuluki “hotel penambangan” berarti BitCluster akan menjadi tuan rumah sirkuit terintegrasi khusus aplikasi (ASIC) untuk klien dan menagih klien untuk konsumsi listrik.

Tambang Bitcoin Pertama di Kawasan Arctic Circle | Pintu Jual Beli Bitcoin Sumber: Bloomberg

Dinginnya Norilsk menjadi salah satu pertimbangan BitCluster membangun tempat ini. Pasalnya semua perangkat untuk menambang Bitcoin akan beroperasi 24/7, artinya cuaca dingin di sana akan membantu mendinginkan perangkat yang beroperasi setiap saat. Vitaly Borschenko, Founder dari BitCluster mengatakan “Semuanya terlihat bagus, terutama cuaca di sana. Cuacanya sangat mendukung kami untuk membangun fasilitas di sana.”

Norilsk Memiliki Biaya Listrik yang Murah

Selain cuaca dingin, BitCluster juga memilih Norilsk karena kota itu memiliki biaya listrik yang murah. Tentunya hal ini menjadi perhatian besar untuk penambang crypto, karena penggunaan perangkat akan memakan biaya besar. Borschenko mengatakan, Norilsk memiliki biaya listrik 25% lebih murah dibanding wilayah lain di Rusia. Menurutnya hal tersebut sungguh membawa perbedaan terlebih lagi ketika melakukan aktivitas mining crypto.

Klien Pertama Berasal dari Cina

BitCluster mengatakan bahwa klien pertama adalah dari Cina. Saat ini mereka sedang mengerjakan logistik untuk memindahkan mesin pertambangan klien itu dari provinsi Sichuan ke Norilsk. Namun, nama klien tersebut tidak diungkapkan oleh BitCluster.

Baca Juga: People in Crypto: Elon Musk Tertarik Investasi Besar di Bitcoin

“Pada 24 Oktober, musim hujan di China berakhir. Jadi tarif listriknya dinaikkan. Penambang China akan mulai bergerak, mencari tarif yang lebih baik” ungkap Tatyana Arestova, perwakilan dari BitCluster.

Vitaly Borschenko mengatakan dalam video, “Bitcoin masih memiliki banyak ruang untuk dijalankan. Bitcoin bekerja seperti emas bahkan lebih baik karena sangat mudah bertransaksi dengan Bitcoin”.

Mulai investasi Bitcoin dan aset crypto lainnya dengan aplikasi Pintu. Kamu bisa mulai beli Bitcoin dari Rp20,000! Yuk download dan mulai sekarang!

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->