Kemajuan teknologi membuat istilah virtual reality kini semakin akrab di telinga. Dengan berbagai penerapan virtual reality yang dilakukan oleh brand-brand ternama seperti Meta, Samsung dan lainnya, apa itu virtual reality dan bagaimana cara kerja sistem ini sehingga bisa mengubah dunia digital layaknya kehidupan nyata? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Virtual reality adalah lingkungan 3D yang disimulasikan sehingga memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungan virtual yang mendekati kenyataan karena dirasakan secara langsung melalui indera si pengguna. Lingkungan tersebut dibuat dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan tersebut, pengguna biasanya perlu mengggunakan helm atau kacamata khusus.Â
Baca juga: Apa itu Topologi Peer to Peer dalam AI?
Virtual reality bekerja berdasarkan prinsip dasar persepsi manusia tentang interaksi dengan dunia virtual. Para desainer merancang lingkungan virtual tersebut dengan sangat autentik hingga rasanya sama seperti dunia nyata. Untuk dapat merasakan sensasi tersebut, seseorang harus menggunakan headset VR.
Headset tersebut kemudian diprogram untuk menangkap refleks pengguna terhadap rangsangan alami yang didukung oleh perangkat lunak bertenaga kecerdasan buatan. Rangsangan tersebut kemudian disimpan dalam bentuk kumpulan data untuk digunakan sebagai dasar saat membuat objek virtual.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari virtual reality:
Baca juga: 7 Contoh Aplikasi Kecerdasan Buatan yang Paling Banyak Digunakan, Unik!
Penerapan virtual reality sebenarnya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari,   mulai dari platform streaming seperti YouTube hingga Spotify bahkan telah menggunakan teknologi ini! Namun, sensasi virtual reality yang paling terasa mungkin melalui game.
Kini sudah banyak game yang kompatibel dengan perangkat VR, yang membuat kamu serasa masuk ke dalam dunia game tersebut! Cukup gunakan kacamata VR saja untuk merasakan pengalaman ini.
Beberapa contoh game virtual reality banyak beredar di pasaran adalah Resident Evil 7: Biohazard, Skyrim VR, Astro Bot: Rescue Bot, dan masih banyak lagi.Â
Lalu, bagaimana asal-usul dan sejarah dari Virtual Reality? Sebenarnya, virtual reality bukan temuan satu orang saja, namun hasil dari percobaan dan pengembangan selama beberapa tahun yang dilakukan oleh sejumlah orang. Kemunculan virtual reality dimulai sejak tahun 1957 oleh Morton Heilig, seorang sinematografer yang menciptakan simulator Sensorama. Alat ini memiliki fitur getaran, visual, dan bau. Beberapa tahun kemudian, Ivan Sutherland mengembangkan head-mounted display atau sistem tampilan yang terkoneksi dengan gerakan kepala.
Pengembangan ini terus berlanjut hingga tahun 1974, Jim Clark melakukan penelitian dengan helm yang dilengkapi fitur head-mounted display sebagai objek utamanya. Kemudian, baru pada tahun 1989, virtual reality dirilis secara komersil di dunia maya untuk pertama kalinya oleh Jaron Lanier
Jika kamu penasaran dan ingin menciptakan dunia virtual sendiri, hal itu tidak mustahil kok! Pastikan kamu memiliki kacamata dan perlengkapan virtual lain untuk mengeksplorasinya nanti, ya.
Untuk membuat aplikasi virtual reality dibutuhkan platform yang mumpuni. Platform yang bisa kamu gunakan antara lain adalah SteamVR, Oculus Home, dan XboxVR. Ketiga platform tersebut memungkinkan penggunanya untuk membuat aplikasi tanpa perlu menginstall software di perangkat mereka.
Membaca penjelasan rinci tentang virtual reality pasti bikin kamu bertanya-tanya, lalu apa bedanya virtual reality, augmented reality, dan mixed reality?Â
Virtual Reality(VR) | Augmented Reality(AR) | Mixed Reality(MR) |
Semua lingkungan bersifat artifisial | Objek virtual yang ada di lingkungan atau dunia nyata | Kombinasi lingkungan virtual dan dunia nyata |
Pengguna berada dalam lingkungan artifisial sepenuhnya | Objek virtual turut menyempurnakan dunia nyata | Pengguna berinteraksi dengan dunia nyata dan lingkungan virtual secara bersamaan. |
Tersedia untuk publik | Tersedia untuk publik | Tidak dapat dinikmati oleh publik |
AR dan VR sangat berbeda satu sama lainnya. Namun dengan adanya perbedaan tersebut, bukan berarti salah satu lebih baik dari yang lainnya. Masing-masing memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri.
Misalnya, VR yang menciptakan sebuah dunia baru yang belum pernah ada sebelumnya, sementara AR menambah pemandangan di dunia nyata dengan menempatkan objek digital di sana. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa VR jauh lebih virtual dibandingkan AR. Persentase virtual dalam VR mencapai 75%, sementara AR hanya 25% saja.
Demikian pula dengan cara menikmatinya, dimana VR memerlukan alat khusus sementara AR tidak membutuhkan apapun. Inilah yang membuat koneksi pengguna AR dengan dunia nyata lebih kuat dibandingkan pengguna VR karena pengguna AR masih terhubung dengan dunia nyata sementar pengguna VR berada di dunia virtual sepenuhnya.
Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang apa itu Virtual Reality, cara kerja serta perbedaannya dengan Artificial Reality. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Kamu bisa menemukan informasi lainnya seputar teknologi di Pintu Blog. Temukan juga info soal crypto, salah satu aset yang tengah menarik minat masyarakat luas sekarang ini di Pintu Academy. Download Pintu sekarang dan investasi mulai dari Rp11.000 saja!
Referensi:Â