Dalam dunia trading atau perdagangan, trader umumnya menggunakan pola pennant untuk melakukan konfirmasi sebelum mengambil keputusan dalam perdagangan. Artikel kali ini akan membahas lengkap tentang dua jenis pennant, yakni bullish pennant dan bearish pennant. Apa itu bullish pennant dan bearish pennant, serta bagaimana cara menggunakan kedua pola ini dalam trading? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: 5 Pola Grafik Harga Crypto yang Wajib Kamu Ketahui Sebagai Trader!
Sebelum memahami tentang kedua jenis pennant, tentunya kamu terlebih dahulu harus mengetahui tentang apa itu pennant pattern. Pada dasarnya, pennant adalah pola berkelanjutan yang terbentuk pada saat terjadi pergerakan aset yang dikenal sebagai flagpole dalam analisis teknikal. Pennant seringkali diikuti oleh periode konsolidasi dengan garis tren konvergen dan pergerakan breakout ke arah yang sama.
Pola pennant sendiri terbagi menjadi bullish dan bearish. Buat kamu yang masih asing dengan istilah ini, simak perbedaan bullish dan bearish berikut.
Bullish pennant adalah pola berkelanjutan yang menandai jeda pergerakan harga di tengah tren naik dan kuat. Bullish pennant biasanya terjadi setelah kenaikan harga yang tajam kemudian diikuti pergerakan tren yang menyerupai bendera segitiga saat harga bergerak menyamping.
Setelahnya, harga akan mencapai titik tertinggi yang lebih rendah dan posisi terendah yang lebih tinggi dari harga sebelumnya secara bertahap. Nantinya, pola ini akan dilanjutkan dengan kenaikan harga aset.
Bullish pennant menjadi pertanda adanya jeda pada kenaikan harga yang memberikan peluang bagi trader untuk membeli dan mendapat untung dari sisa kenaikan harga berikutnya.
Cara mengidentifikasi bullish pennant sendiri tidaklah sulit. Masing-masing pennant, baik bullish maupun bearish memiliki karakteristik unik, sehingga akan mudah dibedakan dengan pola-pola candlestick lainnya. Berikut merupakan pola bullish pennant.
Berdasarkan gambar tersebut, bullish pennant terdiri dari beberapa komponen berikut:
Terjadi saat tren kenaikan pada perdagangan semakin menguat. Bullish pennant diawali dengan adanya flagpole yang membedakan pennant yang satu dengan pennant lainnya.
Kondisi tersebut kemudian dilanjutkan dengan adanya pennant yang mengindikasikan adanya kenaikan dan penurunan selama periode konsolidasi yang membentuk pola segitiga kesamping.
Selanjutnya, pola bullish pennant diakhiri dengan breakout ke arah atas yang menunjukkan adanya tren kenaikan berkelanjutan.
Untuk bisa lebih memahami tentang cara mengidentifikasi pola bullish penant, simak contoh berikut ini.
Pada grafik tersebut, garis hijau menunjukkan komponen flagpole dan area yang ditunjukkan oleh garis kuning di dalam segitiga yang menyamping adalah pennant. Sementara breakout pada bullish pennant memiliki tren yang mengarah ke atas dan mengindikasikan kenaikan harga (bullish), sebagaimana ditunjukkan oleh garis hitam.
Baca juga: Apa itu Pola Head and Shoulders dalam Trading Crypto?
Dalam dunia trading, bullish pennant menjadi salah satu indikator bagi para trader untuk menentukan peluang keuntungan mereka dari sisa tren yang terus menanjak. Untuk mengetahui hal tersebut, maka penting untuk memahami kapan saatnya memasuki perdagangan, take profit, dan menghentikan kerugian (stop loss).
Untuk lebih bisa memahami hal tersebut, perhatikan grafik berikut.
Pada grafik tersebut, bagian yang tertulis “Sideways Movement” menunjukkan terbentuknya pola bullish pennant.
Dalam hal ini, pola bullish pennant dapat digunakan untuk menentukan posisi entry atau kapan kamu harus membuka posisi, yaitu tepat setelah harga melewati segitiga hitam dan melewati breakout level serta menunjukkan kenaikan tren.
Karena posisi perdagangan menunjukkan adanya tren yang terus mengalami kenaikan, maka secara otomatis, target profit ditetapkan lebih tinggi dari kondisi saat trader memasuki perdagangan.
Bagaimanapun, ada kemungkinan bahwa pola yang terbentuk bukanlah bullish pennant, yang mana tentunya dapat menyebabkan kerugian bagi kamu apabila harga di pasar tiba-tiba bergerak turun.
Oleh karena itu, kamu harus menetapkan titik stop loss pada posisi harga di mana perdagangan mengalami penurunan tren hingga di bawah titik dimana kamu memasuki perdagangan – sebagaimana digambarkan oleh titik stop pada grafik tersebut di atas.
Bearish pennant adalah pola lanjutan yang menjadi pertanda adanya jeda dalam pergerakan harga aset di tengah tren perdagangan yang terus mengalami penurunan. Bearish pennant umumnya terjadi setelah adanya penurunan tren yang tajam diikuti pergerakan kecil yang menyerupai bendera segitiga yang bergerak menyamping, membuat grafik harga dengan titik tertinggi yang lebih rendah dan posisi terendah menjadi lebih tinggi secara bertahap dibandingkan harga sebelumnya. Nantinya, tren ini akan dilanjutkan dengan penurunan harga dengan tingkat serupa.
Berkebalikan dari bullish pennant, bearish pennant menjadi indikasi adanya penurunan harga. Bagi trader, informasi ini diperlukan untuk memperhitungkan kesempatan dalam melakukan trading jangka pendek dengan harapan akan memperoleh keuntungan dari penurunan harga berikutnya.
Sama halnya dengan bullish, bearish pennant juga dapat kita identifikasi dengan mudah saat tren perdagangan cenderung mengalami penurunan. Sebagai trader yang berusaha mengambil keuntungan dengan cara mengurangi risiko kerugian, maka berikut ini merupakan gambaran sederhana mengenai pola bearish pennant.
Berdasarkan gambar tersebut, komponen-komponen bearish pennant sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan bullish penannt, yaitu flagpole, konsolidasi (pennant), dan breakout.
Berbeda dengan bullish pennant, bearish pennant memiliki flagpole ke arah bawah yang menunjukkan adanya penurunan tren perdagangan. Penurunan ini diikuti dengan pennant yang membentuk segitiga menyamping dan diakhiri dengan breakout ke arah bawah.
Berikut ini merupakan gambaran bearish pennant pada grafik perdagangan:
Pada gambar tersebut, kondisi yang ditunjukkan oleh angka 1 menunjukkan adanya flagpole yang menjadi indikasi terjadinya bearish. Kondisi ini dilanjutkan dengan adanya kenaikan dan penurunan yang membentuk segitiga menyamping sebagaimana ditunjukkan oleh angka 3, dan diakhiri dengan adanya breakout yang ditunjukkan oleh angka 2.
Berbeda dari bullish pennant yang digunakan oleh trader untuk menentukan peluang keuntungan dari kenaikan tren, bearish pennant umumnya digunakan dalam pengambilan keputusan dan menentukan peluang keuntungan dengan cara menghentikan kerugian (stop loss). Agar lebih memahami hal tersebut, mari perhatikan grafik berikut.
Pada gambar tersebut, area yang ditunjukkan oleh angka 1 dan 2 dalam lingkaran hitam menunjukkan terbentuknya pola bearish pennant. Kondisi yang ditunjukan pada kotak dengan angka 1 (oranye) merupakan posisi di mana sebaiknya kamu melakukan penjualan aset untuk meminimalisir kerugian yang semakin tinggi.
Sementara itu, kamu juga bisa masuk ke perdagangan pada titik tersebut, namun dengan mengambil posisi short, yang mana kamu akan bisa memperoleh keuntungan apabila harga aset menurun nanti.
Baca juga: Apa itu Posisi Short dan Long di Dunia Trading?
Berkebalikan dari bullish pennant, pada kondisi bearish, target profit ditunjukkan melalui titik terendah dalam perdagangan sebagaimana ditunjukkan pada angka 3. Hal ini berarti semakin turun harga aset, maka trader akan semakin untung.
Apabila kamu mengambil posisi short, stop loss pada kondisi bearish bisa kamu letakan pada kotak berisi angka 2 warna merah. Alasannya adalah karena posisi ini menunjukan pemulihan dari tren perdagangan, yang mana tidak akan terjadi breakout pada pola bearish pennant dan harga aset justru akan kembali naik ke atas.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu bullish dan bearish pennant, serta bagaimana cara menggunakan kedua pola tersebut.
Belakangan ini, investasi crypto telah menarik minat masyarakat luas, termasuk di Indonesia. Buat kamu yang tertarik untuk berinvestasi dan trading crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang!
Pintu adalah aplikasi jual beli crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja.
Referensi: