Breakout adalah salah satu kondisi terbaik yang dipilih dan dimanfaatkan oleh trader untuk melakukan trading. Terdengar familiar, apa itu Breakout Trading dan bagaimana cara melakukan strategi ini untuk memaksimalkan keuntungan trading kamu? Simak selengkapnya di bawah ini.
Dilansir dari kamus online Cambridge, breakout sendiri memiliki arti “peningkatan yang terjadi secara tiba-tiba”. Istilah breakout ini juga sering muncul dalam dunia trading, terlebih dalam analisis teknikal, yang mana sebenarnya memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan pengertian breakout pada umumnya.
Baca juga: Perbedaan Analisis Teknikal, Fundamental, dan On-Chain
Dikutip dari laman Investopedia, Cory Mitchell menjelaskan bahwa arti breakout dalam trading adalah kondisi di mana harga aset bergerak di atas level resistance dan di bawah level support. Breakout digolongkan sebagai salah satu kondisi trading yang subjektif karena tidak semua pedagang menerapkan level support dan resistance yang sama.
Cory menambahkan bahwa banyak trader yang menggunakan level resistance atau support sebagai indikator untuk menetapkan posisi masuk trading dan level stop loss. Oleh karena itu, breakout dapat digunakan untuk memaksimalkan keuntungan maupun meminimalisir kerugian agar tidak semakin besar.
Kondisi breakout di crypto sendiri juga ditandai dengan meningkatnya volume perdagangan. Volume yang lebih tinggi dari rata-rata biasanya akan mengonfirmasi breakout dan menunjukkan bahwa ada banyak trader yang tertarik untuk mengambil posisi keluar atau masuk trading, tergantung dari jenis breakout-nya.
Namun, jika breakout diiringi dengan volume perdagangan yang rendah, maka akan menjadi indikasi bahwa pembalikan cenderung gagal dan harga aset akan bergerak kembali ke tren perdagangan sebelumnya.
Breakout trader adalah sebutan bagi para pedagang yang melakukan transaksi jual beli, memasuki posisi trading, atau berhenti dari perdagangan tepat ketika kondisi breakout sedang terjadi.
Analis IG Markets menegaskan bahwa pada umumnya trader menggunakan kondisi breakout untuk mengidentifikasi tren di tahap awal. Dengan mengenali tren di tahap awal, trader dapat menemukan peluang yang menguntungkan dan merancang strategi trading untuk mendatangkan pengembalian hingga berkali lipat.
Desember kemarin, Trevor Jennewine dari Nasdaq merekomendasikan breakout trader untuk memilih aset Solana dan Avalanche untuk meraup keuntungan karena kecepatan transaksi luar biasa yang dimungkinkan oleh mekanisme konsensus inovatif mereka. Mekanisme Proof-of-Stake (PoS) dan snow protocols berhasil menjadikan mereka sebagai blockchain tercepat di dunia
Pada umumnya, strategi breakout adalah sebagai berikut. Penembusan harga aset di atas level support memberi sinyal kepada trader untuk menempatkan posisi beli. Sementara itu, penembusan harga di bawah level resistance mengindikasikan agar trader mengambil posisi short dan menjual aset dengan posisi long.
Baca juga: Apa itu Long Position vs Short Position dalam Trading?
DIlansir dari CMC Markets, strategi breakout adalah strategi trading yang cocok diaplikasikan dalam semua jenis perdagangan, termasuk day trading dan swing trading. Trader juga bebas memilih time frame intraday, harian, atau mingguan.
Meskipun begitu, tim CMC Markets mengingatkan trader untuk tetap berhati-hati dan selalu menempatkan stop loss pada setiap perdagangan mereka. Pasalnya, tidak semua breakout trading berakhir dengan keuntungan.
James Chen dan tim CMC Markets membagikan beberapa tips yang sebaiknya dilakukan trader ketika mengusung strategi trading breakout, di antaranya adalah:
Menurut James, jika harga aset turun kembali ke luar level support dan resistance saat mendekati,penutupan pasar, trader sebaiknya menutup posisi dan keluar dari perdagangan.
Jika memilih untuk tidak keluar dari perdagangan, James memberi opsi lain kepada pedagang untuk tetap berada di dalam perdagangan sampai harga saham mencapai target mereka. Namun pilihan ini relatif lebih berisiko.
Breakout berlangsung di semua pasar aset keuangan. Menurut James, pergerakan harga paling eksplosif dalam breakout trading adalah ketika terjadi penembusan harga pada pola triangle, flag, atau shoulder.
Hal tersebut terjadi pada aset Bitcoin di bulan November 2021. Charles Bovaird dari Forbes mengatakan bahwa Bitcoin mengonfirmasi breakout Bullish Pennant ketika harganya bergerak dalam pola triangle yang berlanjut pada pergerakan harga kuat yang lebih tinggi.
Demikian penjabaran mengenai apa itu breakout di crypto serta bagaimana cara menggunakan strategi breakout trading secara tepat. Cukup sederhana, bukan?
Untuk kamu yang tertarik melakukan investasi atau trading crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, download Pintu sekarang! Pintu telah terdaftar resmi di Bappebti dan menyediakan berbagai fitur yang bisa memudahkan aktivitas investasi dan trading kamu, yaitu:
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
CMC Markets. Breakout Stocks. Diakses tanggal: 30-1-2022.
Forbes. Is Bitcoin Headed For A Breakout As It Trades Near All-Time Highs?. Diakses tanggal: 30-1-2022.
IG Markets. Breakout stocks: everything you need to know. Diakses tanggal: 30-1-2022.
Investopedia. Breakout Definition and Example. Diakses tanggal: 30-1-2022.
Investopedia. The Anatomy of Trading Breakouts. Diakses tanggal: 30-1-2022.
Nasdaq. 2 Breakout Cryptocurrencies to Buy Now and Hold. Diakses tanggal: 30-1-2022.
The Balance. Better Ways to Day Trade Breakouts. Diakses tanggal: 30-1-2022.