Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Desember 2025 dibuka dengan tekanan signifikan di pasar crypto. Setelah reli panjang, aset digital utama seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) langsung melemah, memancing kekhawatiran baru soal stabilitas pasar. Berikut sejumlah faktor utama yang menyebabkan gejolak ini, bersumber dari data pasar dan analisis terbaru.
Pasar global memasuki suasana risk-off akibat ketidakpastian makroekonomi, yang langsung membebani aset berisiko termasuk cryptocurrency. Menurut laporan, sentimen investor mulai memburuk, memicu aksi jual di berbagai aset berisiko — termasuk BTC dan ETH.
Dalam kondisi tersebut, Bitcoin sempat anjlok hingga 4,3 persen ke level di bawah US$88.000, sedangkan Ethereum turun sekitar 6 persen ke bawah US$2.900. Penurunan ini menunjukkan bahwa sentimen makro benar-benar mempengaruhi pasar crypto secara luas.
Baca Juga: 3 Sektor Saham yang Diprediksi Diborong Investor Saat Sektor Teknologi Melemah

Salah satu pemicu utama pelemahan pasar adalah likuiditas yang menipis, diperparah dengan likuidasi posisi long secara besar-besaran. Menurut analisis, funding rate tinggi dan posisi long yang padat di platform futures menyebabkan penurunan harga Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lain secara simultan.
Akibatnya, pasar crypto kehilangan nilai pasar dalam jumlah besar — valuasi total pasar jatuh di bawah US$3 triliun, mengindikasikan bahwa likuidasi mempengaruhi banyak pemain sekaligus.
Guncangan di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) turut memperburuk kondisi pasar. Insiden pada platform DeFi tertentu menyebabkan kekhawatiran likuiditas, mempengaruhi kepercayaan terhadap aset kripto.
Dengan risiko tambahan dari insiden ini, banyak investor memilih menarik diri atau mengurangi eksposur, yang pada gilirannya memperdalam tekanan harga terhadap aset utama seperti BTC dan ETH.
Peningkatan yield obligasi global, serta potensi normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara, ikut menjadi beban bagi pasar crypto. Kenaikan yield obligasi membuat aset berisiko kurang menarik, sehingga aliran modal bergeser ke instrumen dengan profil risiko lebih defensif.
Situasi ini memperumit peluang pemulihan cepat bagi pasar cryptocurrency, terutama saat investor besar (whales) dan institusi mulai berhati-hati dalam mengambil posisi baru.
Dari sisi teknikal, indikator momentum untuk Bitcoin menunjukkan sinyal negatif. Sejumlah analis menyoroti bahwa histogram MACD bulanan untuk BTC telah berubah merah — sebuah pola yang dalam siklus sebelumnya menandai awal penurunan jangka panjang.
Sementara itu, Ethereum disebut telah membentuk “death cross”, di mana rata-rata pergerakan jangka pendek melintas ke bawah rata-rata jangka panjang — sinyal klasik bahwa tekanan jual bisa berlanjut dalam jangka waktu mendatang.
Baca Juga: 4 Risiko Utama Cardano (ADA) di Desember 2025 yang Harus Dipantau Investor Crypto
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Penurunan disebabkan kombinasi “risk-off sentiment” global, likuiditas yang menipis, likuidasi posisi long besar-besaran, serta tekanan makro seperti kenaikan yield obligasi.
Likuidasi besar-besaran telah memukul total kapitalisasi pasar kripto turun di bawah US$3 triliun, dengan banyak aset utama melemah secara simultan.
Ya — indikator teknikal seperti MACD untuk Bitcoin menunjukkan sinyal bearish, sedangkan Ethereum membentuk “death cross,” menandakan tekanan jual lanjutan.
Ya — insiden kekurangan likuiditas di salah satu platform DeFi ikut memicu eksodus modal dan meningkatkan kehati-hatian investor terhadap aset kripto.
Benar — kenaikan yield obligasi global dan kemungkinan normalisasi kebijakan moneter membuat aset berisiko seperti crypto kurang diminati dibanding aset defensif.
Referensi
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.