Sektor layer 2 Ethereum semakin kompetitif. Arbitrum dan Optimism berhasil menarik banyak tim pengembang dan pengguna ke jaringannya. Tidak ingin ketinggalan, Polygon mengumumkan pembaruan masif lewat Polygon 2.0. Lebih lanjut lagi, pembaruan Dencun pada akhir tahun 2023 nanti akan membuat semua transaksi rollup L2 menjadi jauh lebih murah. Semua hal ini berkontribusi terhadap aktivitas signifikan yang datang dari sektor L2. Salah satu proyek L2 baru adalah Mantle Network. Lalu, apa itu Mantle Network? Apa kelebihan Mantle dan bagaimana cara kerjanya? Kita akan membahasnya dengan lengkap.
Mantle Network adalah jaringan layer 2 yang dibangun di atas Ethereum. Mantle merupakan jaringan L2 yang diinkubasi oleh komunitas BitDAO. Artinya, Mantle didukung oleh komunitas BitDAO, sebuah DAO dengan aset simpanan terbesar di dunia ($2,1 miliar dolar dalam berbagai aset kripto). Jaringan Mantle kompatibel dengan EVM dan menggunakan Optimistic Rollup, mirip dengan Optimism dan Arbitrum. Mantle saat ini sedang dalam tahap pengujian testnet.
Bingung dengan penjelasan di atas? Kamu bisa membaca artikel tentang apa itu layer 2 di Pintu Academy.
Selain itu, Mantle memiliki arsitektur jaringan yang modular di mana setiap komponen network stack bisa diganti dan dimodifikasi. Beberapa proyek blockchain modular mulai bermunculan dalam beberapa tahun terakhir (Celestia, Fuel, dan Mantle). Blockchain dengan desain modular adalah satu lagi upaya untuk menyelesaikan masalah Blockchain Trilemma. Dengan blockchain modular, setiap layer bisa ditukar, dimodifikasi, dan diganti untuk menciptakan performa ideal yang sesuai dengan kebutuhan jaringan.
Apa itu Modular vs. Monolithic? Blockchain terdiri dari beberapa lapisan atau layer yaitu execution, settlement, consensus, dan data availability. Dalam sebuah blockchain monolithic seperti Solana, validator atau node menjalankan fungsi dari semua layer. Blockchain dengan desain modular memisah-misahkan pekerjaan sekelompok node untuk setiap layer. Jadi, setiap lapisan memiliki sejumlah node yang khusus mengerjakan fungsi pada lapisan tersebut.
Mantle pada dasarnya lahir dari komunitas BitDAO yang selama beberapa tahun terakhir berdiskusi tentang cara bagaimana mengembangkan DAO-nya. Pada akhirnya, proposal membuat L2 disetujui oleh mayoritas komunitas BitDAO. BitDAO sedang dalam proses mengalokasikan $200 juta dolar untuk mendanai ekosistem Mantle.
Mantle Network memiliki Youtube resmi dengan penjelasan singkat tentang apa itu Mantle:
Pada Mei 2023, komunitas BitDAO mulai berdiskusi tentang penyatuan ekosistem BitDAO dan Mantle Network. Keputusan akhirnya dibuat untuk melakukan rebranding terhadap nama BitDAO dan mengubahnya menjadi Mantle Network. Jadi, semua nama berkaitan BitDAO kini berubah menjadi Mantle, termasuk token BIT menjadi MNT. Semua proses tata kelola BitDAO termasuk pemilik tokennya tidak akan berubah. BitDAO menekankan bahwa perubahan nama ini hanya perubahan tampilan untuk BitDAO.
Salah satu argumen paling kuat tentang perubahan nama ini adalah menghilangkan kebingungan dalam peran serta posisi Mantle dan BitDAO. Semua kegiatan pengembangan jaringan, kerja sama, dan yang lainnya kini di bawah payung Mantle Network. Saat ini, BitDAO sedang melakukan proses konversi token BIT menjadi MNT. BitDAO juga menjelaskan bahwa tokenomics MNT akan berubah untuk menyesuaikan perannya di jaringan Mantle.
Mantle merupakan tipe jaringan L2 Optimistic Rollup. Jadi, cara Mantle memproses transaksi sangat mirip dengan Arbitrum dan Optimism . Semua jaringan L2 memproses transaksi dengan memanfaatkan validator off-chain yang disebut sequencer yang mengumpulkan transaksi dari jaringan L2 dan melemparkannya ke jaringan konsensus Ethereum. Di Ethereum, kumpulan transaksi ini akan dianggap valid dan diselesaikan.
Kamu juga bisa membaca artikel apa itu Arbitrum dan apa itu Optimism di Pintu Academy untuk lebih memahami cara kerja L2 jenis Optimistic Rollup.
Layaknya jaringan OR lain, terdapat waktu tujuh hari untuk mengecek transaksi berbahaya atau salah (disebut DTD atau Dispute Time Delay) setelah transaksi divalidasi. Pengecekan ini dilakukan melalui Fraud Proof yang dikirim oleh L2 ke Ethereum. Mantle memberlakukan Interactive Fraud Proof yang bisa dicek langsung menggunakan instruksi level EVM. Oleh karena itu, Fraud Proof buatan Mantle kompatibel dengan semua klien Ethereum sehingga membuatnya lebih aman.
Mantle juga memanfaatkan teknologi Multi-Party Computation (MPC) untuk mengurangi jeda pengecekan Fraud Proof. MPC adalah fungsi node baru yang khusus bertugas mengecek validitas blok yang sudah masuk ke jaringan. Semakin banyak node MPC yang menandatangani validitas blok, semakin berkurang DTD transaksi Mantle.
Salah satu keunikan dan kelebihan yang selalu Mantle tonjolkan adalah arsitekturnya yang dibangun secara modular. Mantle satu-satunya L2 berbasis rollup yang menggunakan desain modular. Seperti yang sudah dijelaskan, blockchain modular bisa mengganti dan mengubah setiap komponen jaringannya. Dalam hal ini, Mantle memilih menukarkan jaringan data availability (DA) Ethereum dengan teknologi Eigenlayer yaitu EigenDA.
Mantle memilih menggunakan EigenDA karena penggunaan data availability di Ethereum masih sangat mahal. Terlebih lagi, lapisan DA sangat penting bagi rollup yang harus selalu siap mengunggah fraud proof dalam kasus terjadi transaksi berbahaya. Menyimpan data transaksi di lapisan DA Ethereum mengeluarkan biaya transaksi dan penyimpanan yang tinggi. Maka dari itu, EigenDA menggantikan jaringan data availability Ethereum dengan teknologi EigenDA yang jauh lebih canggih dan lebih cepat.
Mantle menamakan solusi data availability miliknya Mantle DA karena didukung teknologi EigenDA. Node atau validator yang memilih berpartisipasi dalam Mantle DA bersifat independen dari lapisan jaringan lain dan hanya mengerjakan tugas berkaitan dengan DA. Modularitas lapisan DA Mantle memungkinkan kecepatan memproses transaksi menjadi lebih tinggi dan biaya transaksi yang lebih murah dibanding L2 rollup lainnya.
MNT adalah token bawaan jaringan Mantle yang memiliki berbagai fungsi di ekosistem Mantle. Perubahan nama token dari BIT menjadi MNT disetujui melalui BIP-21. MIP-22 (Mantle Improvement Proposal) lalu melanjutkan proposal konversi BIT ke MNT dengan rasio 1:1 dan menyetujui adanya fungsi “mint” serta parameter pembaruan pada token MNT. Dengan ini, komunitas Mantle Governance (nama untuk komunitas BitDAO yang baru) setuju bahwa fungsi token MNT bisa diubah melalui sistem tata kelola Mantle Governance.
Fungsi utama token MNT adalah sebagai token tata kelola dalam Mantle Governance. Fungsi ini sama seperti fungsi token ARB dan OP. Namun, tidak seperti kedua proyek tersebut, MNT juga memiliki kegunaan sebagai token biaya transaksi dalam ekosistem Mantle Network. Mantle bisa melakukan ini karena ia melakukan konversi MNT ke ETH di belakang layar tanpa harus dilakukan manual oleh pengguna.
Selain itu, Mantle DA juga memungkinkan Mantle menggunakan mekanisme staking token ganda menggunakan MNT. Detail tentang interaksi MNT dan infrastruktur restaking Eigenlayer masih belum ditentukan. Mantle juga memiliki rencana membuat produk mntETH sebagai token LSD. Mantle LSD masih dalam proses diskusi di forum mantle Governance. Semua perubahan terhadap token MNT perlu melewati proses tata kelola Mantle Governance.
Sektor layer 2 Ethereum semakin kompetitif dengan munculnya sejumlah proyek besar seperti Arbitrum dan Optimism. Mantle Network, sebuah proyek L2 yang diinkubasi oleh komunitas BitDAO, menambah dinamika kompetisi dengan membawa kelebihan dalam bentuk blockchain yang modular. BitDAO lahir dari komunitas BitDAO yang kini menempatkan Mantle sebagai pilar utama ekosistemnya. Selain itu, Mantle menonjolkan kelebihannya dalam kecepatan dan biaya transaksi yang lebih efisien dibandingkan kompetitor lainnya berkat penggunaan teknologi EigenDA dalam lapisan data availability. Dengan pendanaan besar dari BitDAO, Mantle Network berpotensi menjadi pemain utama di sektor layer 2 Ethereum.
Pintu akan ikut berpartisipasi dalam konversi token BIT ke MNT. Saat ini belum ada tanggal pasti konversi ini akan dilakukan. Kamu bisa membeli token MNT di aplikasi Pintu setelah konversi BIT ke MNT terjadi. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:
Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, SOL, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan