Industri crypto telah melewati perjalanan yang berat di tahun 2022. Namun, memasuki tahun 2023 ada banyak inovasi dan perkembangan yang dapat dinantikan. Beberapa potensi dan perkembangan yang bisa perhatikan untuk 2023 adalah adopsi mata uang kripto oleh perusahaan besar dan lembaga keuangan tradisional, pengembangan teknologi blockchain yang semakin canggih, dan penerimaan mata uang digital oleh beberapa negara di seluruh dunia. Jadi, masih banyak alasan untuk tetap menjaga optimisme terhadap pasar crypto di tahun 2023. Artikel di bawah ini akan melakukan analisa pasar crypto pada tahun 2022 dan melihat potensinya untuk 2023.
Kondisi bear market pada 2022 berhasil memporak-porandakan pasar aset crypto. Total kapitalisasi pasar crypto jatuh lebih dari 50%, Bitcoin mengalami koreksi 64%, dan ETH turun sebanyak 67%.
Aset crypto yang berada di peringkat 10 besar di awal 2023 juga sangat berbeda dari awal tahun 2022. Terra (RIP), Solana, dan Polkadot merupakan korban dari kejamnya bear market sepanjang tahun ini karena mereka terlempar dari peringkat 10 besar. Kehancuran Terra terutama perlu disorot, karena uang senilai $45 miliar tiba-tiba lenyap dalam jangka waktu beberapa hari. Selain itu, untuk pertama kali dalam sejarahnya, Bitcoin mencatat keuntungan negatif dalam empat kuartal berturut-turut pada 2022.
Baca selengkapnya tentang apa yang terjadi di pasar crypto 2022 di artikel ini: “Permasalahan Ekonomi Makro dan Dampaknya Terhadap Pasar Crypto di 2023 – Pintu Academy”
Meskipun 2022 meninggalkan lubang besar yang menyakitkan dalam industri crypto, banyak perkembangan dan kemajuan tetap berjalan pada berbagai proyek aset crypto. Dalam laporan tahunan Messari, terdapat satu bagian menarik yaitu “crypto is (still) inevitable”. Maksud dari kalimat ini adalah penekanan bahwa inovasi yang dibawa crypto tidak hilang begitu saja meskipun industri ini sedang mengalami masa-masa sulit.
Inovasi teknologi crypto lewat DeFi (Decentralized Finance), stablecoin, NFT (Non-Fungible Token), DAO (Decentralized Autonomous Organization), dan Bitcoin justru semakin dewasa. Ethereum baru saja membuat sejarah dengan menyelesaikan salah satu proses teknologi paling kompleks tahun ini yaitu The Merge. Ethereum berhasil melakukan perpindahan jaringan menjadi Proof-of-Stake (PoS), mengurangi beban energi yang ia gunakan sebesar 99%.
Selain Ethereum, terdapat banyak inovasi dan kemajuan lain yang terjadi meskipun industri crypto dihantam oleh bear market. Dalam bagian selanjutnya, kita akan menganalisis apa yang terjadi dalam berbagai sektor industri crypto di tahun 2022 dan melihat potensinya untuk 2023.
Tahun 2022 merupakan sebuah tahun penting bagi Ethereum. The Merge berhasil dan kini Ethereum merupakan blockchain Proof-of-Stake (PoS), setara dengan berbagai blockchain layer 1 lainnya seperti Solana dan Cardano. Selain energi listrik yang berkurang secara signifikan, perpindahan jaringan ini membawa angka inflasi dan penambahan suplai token ETH yang jauh lebih kecil.
Sejak The Merge, hanya ada 5.111 ETH baru yang masuk ke pasar, bandingkan angka ini dengan 1, 3 juta ETH baru apabila Ethereum masih menggunakan PoW. Angka suplai ETH baru yang memasuki pasar sampai saat ini hanya sebesar 0,03% atau 662 ribu ETH. Seperti pada gambar di bawah, inflasi ETH sempat mencapai angka negatif karena gas yang membakar ETH lebih besar daripada ETH baru yang dikeluarkan.
Namun, harga Ethereum tetap turun drastis selama bear market 2022. Harga ETH turun -67% sepanjang tahun. Angka ini sedikit lebih buruk dari BTC yang mengalami -64%.
Apa yang dapat dinantikan dari Ethereum di 2023?
Singkatnya, 2023 akan menjadi tahun yang sama pentingnya bagi Ethereum seperti 2022. Apabila The Merge adalah peletakan fondasi batu pertama, 2023 adalah tahap membangun pilar bagi rumah baru Ethereum di jaringan PoS. Shanghai dan EIP-4188 terutama akan berdampak besar terhadap pengguna Ethereum.
Tahun 2022 adalah tahun terbaik bagi layer 2 Ethereum. Arbitrum dan Optimism adalah dua layer 2 Ethereum yang mengalami kenaikan signifikan dalam konteks pengguna dan juga transaksi harian. Seperti pada gambar di atas, kedua jaringan tersebut seakan tidak peduli dengan situasi bear market yang terjadi sepanjang tahun.
Di sisi lain, gambar di atas transaksi dan pengguna Polygon mengalami penurunan pada awal tahun 2022 tetapi berhasil mempertahankan penggunanya sepanjang tahun 2022. Salah satu faktor yang membuat Polygon bisa mempertahankan penggunanya adalah banyaknya kerja sama yang berhasil Polygon lakukan. Sepanjang tahun 2022, Polygon berhasil bekerja sama dengan Reddit, Meta, Starbucks, dan Robinhood. Dengan banyaknya kerja sama dengan institusi-institusi besar, Polygon berhasil mempertahankan minat dan ketertarikan penggunanya. NFT hasil kerja sama antara Polygon dan Reddit bahkan sudah dimiliki oleh 5,6 juta pengguna.
Dalam angka TVL, secara mengejutkan Arbitrum berhasil mengimbangi Polygon dengan TVL mencapai angka $1 miliar. Optimism sempat mencapai angka tersebut namun kembali turun pada kuartal empat dan berakhir di angka $500 juta. Ini merupakan sesuatu yang menarik karena hingga saat ini (12 Januari 2023) Arbitrum belum memiliki token (Optimism memiliki OP). Jadi, Arbitrum bisa menarik banyak likuiditas dan pengguna bahkan tanpa insentif spekulatif dalam bentuk aset crypto.
Angka $1 miliar Arbitrum berasal dari industri DeFi yang sangat hidup. Arbitrum adalah rumah bagi Trader Joe, platform DEX dari Avalanche dan GMX, platform trading terdesentralisasi yang mulai populer dalam beberapa bulan terakhir. Arbitrum juga menjadi platform pilihan TreasureDAO, sebuah platform berisi puluhan game berbasis crypto dengan elemen NFT dan DeFi.
Selain itu, tahun ini Arbitrum menerapkan Arbitrum Nitro, sebuah pembaruan signifikan yang mempercepat transaksi, mengurangi biaya gas, dan meningkatkan kompatibilitas Arbitrum dengan jaringan utama Ethereum.
Di sisi lain, Optimism meluncurkan token OP pada akhir April dalam skema airdrop OP. Beberapa persen token OP masih disimpan untuk tahap airdrop selanjutnya pada tahun 2023. Layaknya Arbitrum, Optimism mencapai angka TVL tinggi karena berbagai aplikasi DeFi yang bermigrasi ke jaringannya (seperti Synthetix). Salah satu kemajuan signifikan pada Optimism adalah peluncuran OP Stack.
OP Stack adalah sebuah cetak biru modular yang bisa digunakan untuk membuat berbagai jenis blockchain yang menggunakan basis kode dari Optimism. Tim pengembang bisa menggunakan OP Stack untuk menciptakan apa pun yang mereka inginkan. Optimism menjelaskan bahwa OP Stack ingin menciptakan sebuah Superchain di mana sekelompok blockchain terintegrasi secara erat.
Apa yang dapat dinantikan dari proyek Layer 2 di 2023?
Pasca kejadian FTX, Solana kehilangan sekitar 96% dari TVL-nya di mana kejadian FTX mengakibatkan penurunan sekitar $600 juta. TVL Solana sekarang berada di sekitar $230 juta. Token SOL juga mengalami penurunan sekitar 94% dari harga tertinggi akibat investor yang menarik dana setelah kejadian FTX. Alameda dan FTX diketahui memiliki 50,5 juta SOL dengan jadwal pembukaan sampai 2028. Lebih lanjut lagi, Serum, sebuah DEX populer di Solana, berhasil diretas karena kunci yang mengontrol pembaruan protokolnya dipegang oleh akun yang terhubung dengan FTX. Serum pada dasarnya sudah tidak berfungsi lagi dan protokolnya di-fork oleh tim pengembang lain. Fitur unik Serum, Central Limit Order Book (CLOB) sekarang sudah diimplementasi pada berbagai DEX lain di Solana.
Kejadian FTX membawa pertanyaan terhadap keberlanjutan Solana. Dua proyek NFT paling besar di Solana, Y00ts dan Degods, memutuskan untuk bermigrasi ke Ethereum. Namun, statistik pengguna aktif harian menunjukkan masih banyak aktivitas pada jaringan Solana (sekitar 300-500 ribu). Kontribusi besar terhadap aktivitas pengguna ini berasal dari Magic Eden, marketplace NFT paling besar di Solana. Sejak awal Desember, Magic Eden memiliki pengguna aktif harian yang berkisar antara 15-21 ribu.
Selain itu, terdapat beberapa pembaruan yang direncanakan untuk jaringan Solana pada 2023.
Apa yang dapat dinantikan dari Solana di 2023?
Saat ini, ada 53 chains terhubung dengan IBC di Ekosistem Cosmos, dengan total kapitalisasi pasar $9,7 miliar. Senilai $745 juta berpindah melalui IBC dalam 30 hari terakhir, dengan volume terbesar mengalir lewat Osmosis, DEX terbesar di Cosmos. TVL ekosistem Cosmos hancur pada bulan Mei akibat kejadian Terra. Kejadian Terra juga merupakan stress-test bagi Cosmos yang membuktikan jaringannya tetap stabil meskipun harus memproses transaksi senilai jutaan dolar.
Pada akhir tahun 2022, obrolan tentang pembaruan tokenomics ATOM sedang hangat. Tim pengembang Cosmos mengajukan proposal berisi pembaruan dan perombakan total terhadap peran ATOM dalam Cosmos Hub. Proposal ATOM 2.0 juga menjelaskan tentang peran Interchain Security (ICS). Meskipun begitu, proposal ATOM 2.0 tidak lolos karena beberapa validator dalam komunitas Cosmos menolak proposal ini dengan suara 37.4% “No with Veto” yang artinya proposal tersebut tidak lolos. Mereka merasa bahwa proposal ATOM 2.0 terlalu luas dan membahas terlalu banyak hal. Sampai saat ini belum ada proposal baru terkait ATOM 2.0.
Baca juga tentang apa itu ATOM 2.0 dalam artikel “Pembaruan Ekosistem Cosmos dan Token ATOM 2.0″.
Di sisi lain, terdapat sebuah tren pada ekosistem Cosmos yang sedang berkembang yaitu appchains atau application-specific blockchains. Appchains adalah blockchain yang khusus menjalankan fungsi aplikasi tertentu seperti Osmosis. Salah satu appchains besar yang akan hadir di Cosmos adalah dYdX yang akan bermigrasi dari jaringan Ethereum. Konsep appchains pada Cosmos memberikan tim pengembang fleksibilitas dalam mendesain aplikasinya karena setiap appchains pada Cosmos bersifat independen.
Apa yang dapat dinantikan dari Cosmos di 2023?
Sebuah topik penting tahun 2022 adalah berkurangnya kepercayaan terhadap bursa crypto terpusat (CEX). CEX memiliki risiko sistemtik karena semua aset yang disimpan di dalamnya berada di tangan beberapa petinggi yang memiliki kontrol penuh terhadap perusahaan. Kejadian FTX merupakan perwujudan nyata tentang risiko sistem terpusat ini. Industri Decentralized Finance (DeFi) merupakan antitesis dari CEX. Sebuah bursa terdesentralisasi (DEX) tidak punya kontrol terhadap aset penggunanya. UniSwap tidak bisa menarik deposit penggunanya dan menggunakannya untuk perusahaan investasi lain.
Seperti pada gambar di atas, industri DeFi mengalami penurunan sejak 2022. Penurunan ini terjadi karena hancurnya Terra. Peristiwa FTX lalu menambah dampak negatif terhadap industri DeFi dan crypto secara keseluruhan.
Meskipun begitu, beberapa aplikasi dalam industri DeFi tetap mengalami perkembangan positif, bergerak melawan arus dari mayoritas pasar. Aplikasi-aplikasi ini bisa kita bagi ke dalam dua kategori narasi yaitu Liquid Staking dan Arbitrum-Optimism.
Pertama, seiring dengan pembaruan The Merge dan adanya fitur staking, banyak pengguna retail memilih menggunakan jasa delegasi ke stakers besar seperti Lido. Akibatnya, Lido kini menjadi aplikasi DeFi dengan angka TVL terbesar yaitu $6,62 miliar (10 Januari 2023). Seiring dengan pembaruan Shanghai, Lido dan beberapa protokol lain seperti Rocket Pool akan mendapatkan perhatian karena potensi investor institusional untuk menggunakan staking.
Apa itu liquid staking? Liquid staking adalah sebuah protokol yang memberikan jasa staking terdesentralisasi dan memberikan token baru (stETH untuk Lido) sebagai bukti dana yang disimpan. Lalu, kamu bisa menggunakan token bukti staking dalam berbagai aplikasi DeFi untuk mendapatkan bunga tambahan.
Kedua, pertumbuhan bagi dua blockchain layer 2 Ethereum pasti akan berlanjut ke tahun 2023. Arbitrum dan Optimism berhasil menarik banyak pengguna ke dalam jaringannya melalui protokol baru seperti GMX dan TreasureDAO serta protokol lama yang memperluas pasarnya. Jika kita menggabungkan TVL Arbitrum dan Optimism, angka TVL-nya melebihi Polygon dan mayoritas altcoin layer 1 lainnya ($1,5 miliar). Jika ini adalah angka TVL dalam bear market, kita bisa membayangkan potensi keduanya saat pasar crypto mulai stabil.
Apa yang dapat dinantikan dari DeFi di 2023?
Industri NFT berhasil menembus pasar mainstream pada bull market 2021. Proyek NFT besar seperti BAYC dikoleksi oleh banyak artis dan banyak koleksi NFT yang terjual dengan harga jutaan dolar. Momentum ini berhasil bertahan sampai paruh satu 2022 dan jatuh drastis di Mei 2022. Kuartal III dan IV menunjukkan betapa besarnya dampak bear market terhadap penjualan NFT yang berkurang lebih dari 50%. Meskipun begitu, total penjualan NFT pada tahun 2022 berhasil mengimbangi penjualan tahun 2021. Dalam angka unique traders atau pengguna unik yang mengoleksi NFT, terdapat sekitar 10,5 juta pada 2022. Angka ini merupakan peningkatan 100% dari sekitar 5,1 juta pada 2021.
Dalam konteks marketplace NFT, OpenSea masih mendominasi sepanjang 2022 dengan angka yang sempat mencapai 96% pada awal tahun. Angka ini terus berkurang seiring dengan adanya berbagai marketplace NFT lain yang bisa mengambil pasar NFT dari OpenSea. Bahkan, dominasi OpenSea mencapai angka paling rendah pada 30% di akhir tahun 2022.
Penurunan dominasi OpenSea ini karena beberapa marketplace baru seperti Blur yang baru berumur tiga bulan. Blur merupakan marketplace NFT untuk trader NFT profesional yang ingin memanfaatkan fitur seperti floor sweeping. Pada 2023 kita akan melihat apakah Blur bisa menjadi pilihan alternatif terhadap OpenSea atau ia akan menurun dan mengambil porsi kecil, seperti LooksRare.
Selain itu, perdebatan tentang royalti sedang menjadi topik panas di dalam komunitas NFT. Pada satu sisi, royalti merupakan cara kreator NFT mendapatkan pendapatan dari kesuksesan proyeknya. Di sisi yang bersebrangan, banyak yang berargumen bahwa royalti tidak adil pada pembeli dan merupakan cara yang eksploitatif. Pencipta koleksi BAYC dilaporkan mendapatkan $54 juta dari royalti penjualan sekunder. Proyek NFT lain seperti Goblintown bahkan menerapkan royalti sebesar 7,5%. Namun, pencipta Degods memutuskan untuk menghapus skema royalti pada semua penjualan sekunder koleksinya. Kita sepertinya akan melihat perdebatan tentang royalti berlanjut ke 2023.
Terakhir, banyak jenama besar juga mencoba masuk ke dalam dunia NFT. Koleksi NFT Reddit berhasil mendapatkan perhatian utama dari komunitas NFT dan meraup volume transaksi senilai $12 juta. Meta juga mengaktifkan fitur NFT sebagai avatar pada profil Instagram dan Twitter. Selain itu, Starbucks juga meluncurkan Starbucks Odyssey, sebuah platform NFT yang akan memberikan NFT kepada pelanggan sebagai bagian dari loyalty program.
Apa yang dapat dinantikan dari pasar NFT di 2023?
Pada tahun 2022, perbincangan tentang implementasi teknologi zero knowledge (zk) sudah sangat populer. Perkembangan teknologi ini juga sudah cukup pesat, mulai dari zk berbasis rollup, dan dua jenis proof yaitu STARK, dan SNARK. Teknologi zk sendiri sebenarnya sudah ada sejak 1990an. Beberapa proyek aset crypto sedang dalam proses mengembangkan implementasi zk adalah StarkEx, StarkNet, Loopring, zkSync, dan juga Polygon. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, beberapa proyek crypto juga sedang dalam proses pengembangan zkEVM.
Jika 2022 adalah tahun teknologi zk berkembang secara pesat, 2023 adalah tahun di mana potensi dan kesuksesannya akan diuji. Kebanyakan teknologi layer-2 Ethereum saat ini memanfaatkan teknologi Optimistic Rollup yang menggabungkan transaksi dalam satu kelompok. Teknologi zk harus bisa mengimbangi kecepatan dan biaya transaksi yang rollup berikan.
Zero Knowledge (zk) adalah teknologi yang memungkinkan transaksi dalam blockchain diproses hanya dengan membaca sebuah proof tanpa memerlukan data lengkap. Dengan ini, jaringan tidak perlu mengeluarkan daya komputasi besar untuk memproses transaksi. Teknologi zk sedang mendapat perhatian karena ia bisa meningkatkan throughput (TPS) dan mengurangi biaya transaksi pengguna.
Namun, Arbitrum baru-baru ini merilis tulisan tentang bagaimana teknologi rollup adalah masa depan Ethereum, bukan zk. Kita mungkin akan melihat persaingan ketat antara layer-2 berbasis zk dan rollup. Banyak pihak bertaruh bahwa teknologi zk akhirnya akan banyak digunakan di tahun 2023. Namun, Optimism dan Arbitrum yang sudah memiliki pengguna bisa saja berkembang lebih pesat akibat kekecewaan atau hambatan dalam implementasi zk.
Di luar kedua teknologi di atas, implementasi blockchain modular juga perlu diperhatikan. Fuel dan Celestia adalah dua pemain baru di sektor ini. Keduanya menawarkan desain modular di mana setiap layer-nya dapat ditukar sesuai dengan yang dibutuhkan. Gambar di bawah adalah contoh bagaimana sebuah blockchain bisa dibentuk menggunakan desain modular.
Adopsi NFT mencapai puncaknya pada tahun 2021 dan 2022 merupakan bear market pertama bagi NFT. Banyak orang menyebutkan kalau NFT akan mati saat angka NFT menurun drastis pada awal tahun 2022. Namun, melihat angka penjualan tahun lalu yang masih bisa menyaingi 2021, pasar NFT ada pada posisi yang cukup baik. Selain itu, banyak marketplace NFT muncul untuk menyaingi OpenSea. Mulai dari Looksrare yang memanfaatkan elemen DeFi, hingga Blur yang membuat platform NFT yang berorientasi kepada trader profesional.
Hal menarik yang terjadi adalah beberapa jenama besar justru berani memasuki pasar NFT meskipun situasi bear market. Ini menunjukkan ketertarikan besar dari jenama seperti Puma dan Nike terhadap industri NFT.
Dalam sektor NFT sebagai koleksi, proyek NFT yang menjadi blue chip masih mendominasi. Yuga Labs membuktikan bahwa ia sudah menjadi pemain besar dalam sektor NFT. Tanah Metaverse the Otherside habis terjual dalam waktu tiga jam dengan total penjualan 16,7 juta ApeCoin (senilai $317 juta), sebuah rekor baru mint NFT.
Berkaitan dengan hal tersebut, 2022 merupakan tahun di mana eksperimen NFT terjadi. NFT yang dikaitkan dengan olahraga, musik, fashion, barang di dalam game, dan bahkan film. Pada tahun 2023, konsep NFT utilitas akan dikembangkan lebih jauh dan mungkin bisa menemukan banyak pengguna. Perkembangan NFT dengan utilitas akan terus melesat seiring dengan semakin banyaknya game, aplikasi, dan komunitas NFT yang bersifat eksklusif (seperti moonbirds).
Dengan kejadian FTX dan Celcius sejak pertengahan 2022, narasi tentang industri DeFi semakin menguat. UniSwap berhasil menjadi proyek DeFi pertama yang mencapai status Unicorn. Seperti pada gambar di atas, pasar industri DeFi mengalami penurunan drastis pada Mei 2022 (terima kasih Terra dan Celcius) tetapi bergerak relatif stabil hingga akhir tahun. Sesuai dengan statusnya, UniSwap mendominasi sebagai DEX yang menyerap biaya transaksi terbesar. Namun, salah satu kelemahan UniSwap adalah biaya tersebut tidak kembali ke pemegang token UNI.
Ini sangat berkebalikan dengan grafik revenue atau pendapatan (diukur dari pendapatan protokol yang kembali ke pengguna dan pemegang token bawaan) di bawah. DYdX, PancakeSwap, dan GMX merupakan protokol DeFi dengan metrik pendapatan terbesar. Mengambil pelajaran dari 2022, protokol DeFi dengan sustainibility tinggi (dalam bentuk keuangan sehat) melewati bear market dalam situasi yang cukup stabil.
Salah satu pengaruh besar dari sisi infrastruktur dan inovasi teknologi terhadap DeFi adalah perkembangan teknologi layer 2. Performa yang berkaitan dengan kecepatan transaksi dan biaya transaksi dapat berdampak langsung terhadap protokol DeFi. Transaksi yang lebih cepat dan biaya transaksi yang lebih murah akan membuat industri DeFi semakin menggiurkan bagi pengguna retail dan juga institusi. Ini terutama berpengaruh bagi aplikasi DeFi pada Ethereum.
Selain itu, tokenisasi aset dunia nyata (RWA atau Real-World Assets) yang menjadi penjamin aset crypto seperti stablecoin (seperti MakerDAO) juga berpotensi membawa banyak pengguna institusi baru ke industri DeFi. Dalam konteks ini, adopsi stablecoin yang lebih tinggi pada 2023 juga bisa mempercepat penggunaan industri DeFi.
Kamu bisa mulai berinvestasi pada token aset crypto dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:
Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan