Bayangkan yield yang kamu peroleh dari staking crypto dapat kamu perdagangkan? Tentunya hal tersebut bisa memberikan segudang strategi investasi baru untuk mengoptimalkan yield. Pendle dengan sistem automated market maker-nya menghadirkan mekanisme perdagangan yield. Sebenarnya, apa itu Pendle? Bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut.
Apa itu Pendle? Pendle adalah protokol permissionless DeFi yang memfasilitasi tokenisasi dan perdagangan future yield menggunakan sistem Automated Market Maker (AMM). Dengan menggunakan Pendle, pengguna bisa memaksimalkan keuntungan mereka di berbagai kondisi pasar dengan menerapkan macam-macam strategi advanced yield.
Tujuan utama Pendle adalah menyediakan cara bagi pengguna yang mempunyai aset yang menghasilkan yield untuk meningkatkan keuntungannya. Selain itu, pengguna juga dapat membeli aset dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar. Hal ini karena Pendle membagi aset yield-bearing menjadi token prinsipal dan token yield di mana pembagian tersebut membuat harga token prinsipalnya bisa lebih murah.
Pendle melakukan hal tersebut dengan melakukan tokenisasi yield. Dengan demikian, Pendle menciptakan token baru yang merepresentasikan yield sebuah aset di masa yang akan datang. Kemudian, pengguna bisa memperdagangkan ataupun mengunci token yield tersebut melalui DEX milik Pendle.
Seperti terlihat dari data DefiLlama di atas, TVL Pendle mencapai US$ 286,47 juta per 4 Desember 2023. Tercatat, TVL Pendle terbesar berada di jaringan Ethereum, yakni sebesar US$ 188,47 juta, dan disusul di jaringan Arbitrum sebesar US$ 87,31 juta. Sejauh ini, Pendle mempunyai tren positif yang tercermin dari pertumbuhan TVL yang konsisten sepanjang tahun 2023.
Agar lebih memahami bagaimana cara kerja Pendle, pelajari juga penjelasan dan cara kerja LSDFI terlebih dahulu di sini.
Cara kerja Pendle adalah memungkinkan pengguna untuk melakukan perdagangan ataupun mendapatkan yield melalui aset tokenized yield. Ia diperoleh dengan cara pengguna melakukan deposit terlebih dahulu ke kolam likuiditas Pendle. Sebagai penyedia likuiditas, nantinya pengguna akan diberi imbalan berupa token. Token tersebut kemudian bisa diperdagangkan ataupun di-stake untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Untuk memungkinkan hal tersebut, Pendle menggunakan mekanisme yield tokenization serta Automated Market Maker. Berikut ini adalah masing-masing penjelasannya:
Pendle akan membungkus yield-bearing token (seperti stETH Lido atau GLP milik GMX) menjadi token standardized yield (SY). Dapat dibilang, ia merupakan versi wrapped dari yield-bearing token yang kompatibel dengan AMM milik Pendle. Setelah itu, SY akan dibagi lagi menjadi principal token (PT) dan yield token (YT). Proses inilah yang dinamai sebagai yield tokenization di mana yield ditokenisasi menjadi dua token berbeda.
Contoh nyata dari aset yang mengandung yield-bearing adalah properti seperti rumah. Rumah sebagai aset dapat dibagi menjadi dua komponen. Pertama, hak atas kepemilikan rumah tersebut, ini merupakan prinsipal. Kedua, hak atas pendapatan dari biaya rumah yang disewakan ke orang lain, ini merupakan yield.
Sementara dalam crypto, stETH merupakan contoh aset yield-bearing. Dalam hal ini prinsipal merupakan hak memiliki stETH, dan yield merupakan hak atas bunga yang didapatkan dari stETH.
Pendle memungkinkan pengguna melakukan monetisasi terhadap yield mereka secara lebih advance. Mereka bisa membuka nilai tambah asetnya dalam bentuk yang lebih likuid dan bisa diperdagangkan. Hal tersebut sekaligus memberikan tambahan likuiditas yang bisa digunakan untuk tujuan lain.
Di satu sisi, penggunaan yield tokenization juga bisa mengurangi kebutuhan modal bagi pengguna untuk melakukan yield farming. Pasalnya, mereka bisa memonetisasi yield yang akan didapatkan di kemudian hari untuk digunakan di awal.
Setiap PT dan YT yang didapat kemudian akan diperdagangkan di Pendle melalui mekanisme AMM-nya. Namun, terdapat perbedaan antara AMM milik Pendle dengan AMM biasa. Pada AMM biasa, ia tidak memperhitungkan time decay. Hal ini dapat berujung pada kerugian investor karena penentuan harga aset yang kurang tepat.
AMM milik Pendle menggunakan model time-decaying untuk mengoptimalkan modal, sembari meningkatkan eksposur terhadap yield di masa depan. AMM milik Pendle juga melakukan penyesuaian yang lebih akurat dalam menentukan harga aset. Pada saat yang sama, hal tersebut juga mencegah terkurasnya kolam likuiditas.
Selain untuk perdagangan token PT dan YT, AMM milik Pendle juga mendukung penyediaan likuiditas untuk hasil produk yield farming. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk menambahkan likuiditas ke kolam multi-kolateral. Dari situ, pengguna bisa menggunakannya untuk memfasilitasi strategi yield-farming lainnya.
Perlu diingat, yield tokenization merupakan konsep yang sangat baru. Ia juga merupakan inovasi yang dihadirkan Pendle. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai cara kerja yield tokenization dan segala macam turunan produknya sebelum mencoba Pendle.
Yuk belajar lebih dalam mengenai AMM melalui artikel Pintu Academy berikut.
Pendle bisa memberikan tambahan imbal hasil aset yield-bearing mereka tanpa harus mengunci kolateral mereka. Caranya adalah melalui minting, swapping, earning, farming, dan claiming. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing fitur:
Setiap pengguna dapat melakukan mint token dengan cara mendepositkan aset yield-bearing mereka. Melalui proses minting ini, pengguna akan mendapatkan token PT dan YT berdasarkan underlying asset yang digunakan. Aset tersebut kemudian dapat diperdagangkan, ataupun menggunakan strategi lainnya untuk menambah potensi keuntungan yang bisa didapat.
Setelah mendapatkan YT dari minting, pengguna bisa menjualnya atau melakukan swap. Proses swap bisa memberikan keuntungan yang menjanikan, tergantung dari pergerkan nilai underlying tersebut. Selain itu, lewat swap, pengguna juga bisa melakukan swap dengan aset YT lain yang mungkin menghasilkan yield lebih besar di masa yang akan datang. Sementara itu, PT yang ada juga bisa di-swap secara terpisah, atau di-hold hingga jatuh tempo.
Jika tidak ingin melakukan swap, YT yang didapat juga bisa ditambahkan ke dalam kolam likuiditas Pendle. Setiap kolam likuiditas memiliki periode jatuh tempo dan APY yang berbeda-beda. Dengan menjadi penyedia likuiditas, pengguna akan mendapat insentif hingga akhir masa jatuh tempo. Bahkan, insentif atau APY yang diperoleh bisa jauh lebih besar jika pengguna juga memiliki vePENDLE. Bagi kamu yang tertarik ingin melakukan farming di Pendle, bisa melakukannya di halaman pools berikut.
Mau lebih tahu soal yield farming dan cara kerjanya? Simak selengkapnya di sini.
Fitur unggulan lainnya di Pendle adalah earn. Berbeda dengan earn pada umumnya, Pendle menawarkan APY yang nilainya tetap (fixed). Pada contoh di bawah, jika kamu men-staking 1 stETH dengan tanggal jatuh tempo 25 Desember 2024, maka kamu akan mendapatkan imbal hasil 0,06 stETH atau APY sebesar 4,05%.
Pada earn Pendle, kamu bisa keluar kapan saja dengan menjual kepemilikan PT pada harga pasar di AMM milik Pendle. Harga penjualannya sendiri akan dipengaruhi oleh aktivitas penjual dan pembeli.
Setelah melewati tanggal jatuh tempo, token YT tidak lagi mempunyai nilai. Pengguna harus menentukan apakah hendak meredeem sebelum jatuh tempo, atau melakukan roll over aset tersebut untuk menciptakan tanggal jatuh tempo baru. Jika ingin melakukan redeem, pengguna harus masih memilih PT dan YT. Tergantung situasinya, tapi bisa jadi pengguna harus mengambil dari kolam likuiditas atau membeli token baru di pasar.
Sementara untuk mengklaim YT, imbalan atau biaya swap, pengguna bisa melakukannya melalui halaman pasar di aplikasi Pendle. Kamu juga bisa menentukan bagaimana token diklaim, apakah dalam bentuk USDC atau lainnya.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Pendle:
PENDLE adalah token ERC-20 yang menjadi native token pada ekosistem Pendle. Saat artikel ini ditulis, PENDLE mempunyai kapitalisasi pasar mencapai US$ 305 juta dengan jumlah pasokan yang beredar sebesar US$ 235,88 juta. PENDLE juga merupakan token hybrid inflationary dengan tingkat inflasi yang dibatasi sebesar 2%.
Ketika pengguna melakukan staking token PENDLE, ia berubah menjadi vePENDLE. Fungsi utamanya adalah sebagai tata kelola. vePENDLE adalah token yang mengatur operasi Pendle di mana ia ia membantu sistem menjadi lebih terdesentralisasi dan stabil.
Nilai dan kekuatan dari vePENDLE akan bergantung bergantung pada seberapa banyak dan seberapa lama token PENDLE yang di-stake. Nilai dari vePENDLE sendiri akan terus turun dan pada akhirnya menjadi tidak bernilai pada akhir masa penguncian. Pada momen tersebut, pengguna bisa melakukan unstake token PENDLE mereka.
Sejak diluncurkan pada Mei 2021, token PENDLE berada dalam tren penurunan dan mencapai titik terendahnya di US$ 0,045 pada pertengahan 2022. Namun, perlahan harga PENDLE mulai naik dan kini sudah berada di level US$ 1,28.
Apakah PENDLE punya tokenomik yang baik? Cara menentukannya bisa diketahui loh lewat artikel berikut.
Pendle adalah protokol DeFi yang memungkinkan tokenisasi dan perdagangan future yield melalui sistem AMM. Pendle memonetisasi yield melalui tokenisasi. Caranya adalah dengan membagi yield-bearing token menjadi standardized yield (SY), yang dibagi lagi menjadi principal token (PT) dan yield token (YT).
Fitur utamanya meliputi minting, swapping, farming, dan claiming. Ia juga memiliki beberapa keunggulan seperti strategi pemanfaatan yield yang beragam, tidak ada batas waktu lock-up, dan dukungan lintas-rantai.
Setelah mengetahui apa itu Pendle, kamu bisa mulai berinvestasi pada token PENDLE dan berbagai macam altcoin di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli PENDLE pada aplikasi Pintu:
Selain PENDLE, kamu juga bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan