Pernahkah kamu menerima e-mail yang menginformasikan bahwa kamu mendapatkan crypto airdrop? Saat kamu mengklik link tersebut dan menghubungkan wallet, tiba-tiba seluruh aset di wallet kamu hilang! Ini adalah fenomena umum di dunia Web3, dan penipuan ini termasuk dalam kategori serangan phishing. Selain phishing, masih banyak jenis penipuan lain yang berpotensi merugikan finansial pengguna. Apa saja jenis-jenis penipuan tersebut dan bagaimana cara menghindarinya? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini.
Dunia Web3 membawa transformasi besar dengan menggunakan teknologi blockchain dan desentralisasi. Namun, Web3 juga menghadirkan tantangan keamanan yang signifikan.
Semakin canggih teknologi blockchain, semakin hebat juga para hacker. Mereka terus mengembangkan metode dan strategi baru untuk mengeksploitasi kerentanan dalam sistem dan menipu pengguna.
Berdasarkan data dari Chainalysis, penipuan (scam) menjadi salah satu kejahatan terbesar dalam dunia crypto. Meskipun jumlahnya pada tahun 2023 menurun dari tahun sebelumnya, namun kegiatan penipuan semakin meningkat.
Chainalysis mengelompokan penipuan on-chain berdasarkan metodologinya dan menemukan adanya pola dan kriteria tertentu. Semua aktivitas penipuan melibatkan target yang disesatkan oleh pelaku.
Romance (pig butchering), NFT scams, dan rug pull meningkat signifikan pada tahun 2023. Selama tahun 2023, jumlah pembayaran rata-rata pada romance (pig butchering) dan NFT scams masing-masing mencapai $4.593 dan $3.095.
Istilah "pig butchering" menggambarkan proses panjang dan manipulatif yang digunakan oleh penipu untuk "menggemukkan" korban, sebelum "menyembelih" dengan mencuri aset korban.
Dikutip dari Aleph Zero, FOMO (Fear of Missing Out) dan keserakahan adalah dua emosi yang sering dimanfaatkan oleh penipu untuk mengeksploitasi pengguna di dunia online, termasuk dalam ruang crypto dan Web3.
Penipu bisa menggunakan berbagai teknik seperti penawaran investasi dengan waktu terbatas, keuntungan yang besar, hingga manipulasi psikologis tentang cerita sukses palsu. Tak hanya itu, ada banyak cara yang dapat dilakukan penipu dalam mengambil keuntungan pribadi dalam dunia Web3.
Penipu membangun hubungan romantis palsu untuk merayu korban agar ia memberikan uang atau informasi sensitif. Praktik ini sering kali melibatkan investasi crypto palsu.
Dampak: Korban mengalami kerugian finansial yang signifikan dan trauma psikologis.
Cara menghindari:
Penipu mengirimkan email, pesan, atau membuat situs web palsu yang meniru layanan crypto populer untuk mencuri kredensial pengguna.
Dampak: Pengguna mungkin tanpa sadar mengungkapkan informasi login atau private key mereka yang memungkinkan penipu mencuri aset crypto.
Cara menghindari:
Munculnya token tidak dikenal di wallet kamu, padahal kamu tidak membelinya, bisa jadi merupakan bagian dari penipuan airdrop phising atau dusting attack.
Kemungkinan lainnya, ketika kamu mencoba mengirim atau menukar token, transaksi akan gagal tetapi biaya gas yang kamu bayarkan akan masuk ke wallet penipu.
Dampak: Pengguna bisa mengalami kehilangan dana di dalam wallet.
Cara menghindari:
Penipu mengiklankan airdrop atau giveaway palsu yang menjanjikan hadiah crypto gratis, tetapi meminta pengguna untuk mengirim sejumlah crypto terlebih dahulu sebagai “biaya pendaftaran” atau untuk “memverifikasi” Web3 wallet mereka.
Dampak: Pengguna kehilangan crypto yang dikirim dan tidak menerima hadiah apapun.
Cara menghindari:
Penipu mengeksploitasi kelemahan dalam kode smart contract untuk mencuri dana atau memanipulasi fungsi kontrak.
Dampak: Pengguna kehilangan dana yang terkunci dalam smart contract yang dieksploitasi. Hanya penipu itu sendiri yang bisa menarik dana tersebut.
Cara menghindari:
Developer menciptakan proyek crypto atau DeFi dengan niat untuk menipu, mengumpulkan dana dari investor, lalu menarik semua dana (rug pull) dan meninggalkan proyek tersebut.
Dampak: Investor kehilangan semua dana yang mereka investasikan dalam proyek tersebut.
Cara menghindari:
Baca juga: Cara Memilih Memecoin Anti Rug Pull 2024
Platform Web3 menggunakan teknologi blockchain untuk memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas data dan aset digital mereka. Meskipun menawarkan banyak keuntungan, Web3 juga rentan terhadap penipuan dan serangan siber yang semakin canggih.
Untuk mengatasi tantangan ini, MPC (Multi-Party Computation) Wallet menjadi solusi yang menonjol. MPC Wallet membagi private key pengguna menjadi beberapa bagian yang disimpan di berbagai entitas terpercaya, sehingga tidak ada satu pihak yang memiliki akses penuh ke kunci tersebut. Teknologi ini meningkatkan keamanan dan membantu melindungi pengguna dari berbagai jenis penipuan di dunia Web3.
Baca selengkapnya tentang Apa itu MPC Wallet?
Pintu Web3 Wallet merupakan Web3 wallet yang menggunakan teknologi MPC. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan keamanan aset crypto kamu dan mengurangi risiko penipuan, termasuk wallet drainer.
Pintu Web3 Wallet juga dilengkapi dengan fitur Fraud Detection yang dapat mendeteksi kejanggalan pada suatu smart contracts. Jadi, sebelum kamu berinteraksi dengan smart contract, Pintu Web3 Wallet akan memberikan peringatan apakah kamu harus melanjutkan atau membatalkannya.
Berbagai jenis penipuan dalam dunia Web3 sering terjadi dan sangat merugikan pengguna. Untuk mengatasi ancaman ini, penggunaan MPC Wallet, seperti Pintu Web3 Wallet, menjadi solusi yang cukup efektif.
Namun, tidak ada solusi yang sepenuhnya bebas risiko, tetapi kombinasi dari teknologi seperti MPC Wallet dan praktik keamanan yang baik dapat secara signifikan meningkatkan perlindungan terhadap ancaman di dunia Web3.
Untuk melakukan transaksi apapun di dApps seperti swap, jual beli, hingga staking token, kini kamu dapat menggunakan In-app Browser di Pintu Web3 Wallet secara langsung.
Cara mengakses dApps melalui Browser di Pintu Web3 Wallet pada dasarnya cukup simpel. Di sini, kami akan menggunakan aplikasi Uniswap sebagai contoh. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Jika dApps pilihan kamu tidak ada di halaman utama Browser, kamu bisa ketik situs dApps di kolom pencarian.
Bagikan