Berbicara tentang crypto, pastinya kamu tidak asing lagi dengan istilah token. Selain token, dikenal pula istilah tokenomics. Meskipun masih jarang diketahui secara luas, tokenomics adalah salah satu ilmu yang sangat penting untuk memprediksi nilai dari suatu aset crypto. Apa itu tokenomics, komponen-komponen, serta perannya dalam investasimu? Simak selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: 5 Faktor yang Mempengaruhi Harga Crypto
Secara etimologis, istilah tokenomics berasal dari kata token economics atau token economy. Tokenomics adalah model ekonomi yang meliputi karakteristik permintaan dan penawaran aset crypto. Dalam beberapa kasus, tokenomics juga membahas tentang pembuatan dan manajemen sebuah token.
Gagasan tokenomics pertama kali dikemukakan oleh seorang psikolog dari Harvard University, B. F. Skinner, pada tahun 1972. Ia berpendapat bahwa model ekonomi ini mampu mengendalikan perilaku masyarakat di pasar.
Setelah bertahun-tahun, tokenomics telah berkembang menjadi disiplin besar yang berfokus untuk mempelajari institusi ekonomi dan kebijakan yang terkait dengan penciptaan dan distribusi barang dan jasa yang telah ditokenisasi.
Prinsip dasarnya adalah bagaimana sistem insentif bisa mendorong perilaku yang diinginkan dalam suatu ekosistem, yang mana juga dapat menentukan nilai dari suatu token.
Sebagai contohnya, platform crypto biasanya menawarkan insentif kepada pengguna yang berperan dalam tata kelola aset crypto dan blockchain. Mereka biasanya memberikan sejumlah koin atau token gratis kepada penyedia likuiditas atau penambang crypto.
Dengan menggunakan model tokenomics, pengembang blockchain berusaha untuk mempertahankan nilai crypto dan menciptakan rasa kelangkaan dengan cara mengontrol tingkat penerbitan token baru dan mengawasi pasokannya setiap saat.
Baca juga: Apa itu Bitcoin?
Selain pemberian insentif, beberapa komponen penting yang terdapat di dalam tokenomics adalah sebagai berikut.
Distribusi token merupakan salah satu faktor signifikan dalam tokenomics. Platform crypto harus mampu mendistribusikan token kepada investor potensial. Sebab jika salah target, maka token hanya akan dianggap sebagai eksistensi kosong karena tidak ada yang menggunakannya, sehingga token tidak memiliki nilai.
Maka dari itu, biasanya platform akan memilih untuk menjual sebagian pasokan token kepada investor awal lewat ICO atau mendistribusikan token secara gratis kepada penambang yang memvalidasi transaksi crypto di blockchain mereka.
Ilmu tokenomics juga dalam digunakan untuk menjaga stabilitas harga token. Platform exchange crypto biasanya akan mengatur jumlah suplai token untuk mendorong kenaikan harga token ketika terjadi pembelian maupun penjualan token dalam jumlah massal dari pihak tertentu.
Salah satu aspek penting dalam tokenomics adalah cakupan bisnis dari sebuah token. Utilitas atau fungsi dari sebuah token bergantung pada apa yang bisa diberikan token tersebut kepada pengguna atau investor.
Oleh karena itu, platform exchange secara aktif memberikan imbalan dan keuntungan finansial lainnya kepada pengguna yang berperan dalam tata kelola blockchain mereka. Platform juga memastikan ketersediaan jaringan yang kuat dan aman serta sirkulasi token yang memadai.
Lewat penerapan model tokenomics, tata kelola platform dapat berkembang dengan baik. Platform dapat mengatur periode pencetakan token, mengalokasikan hak suara dan pengambilan keputusan, menawarkan insentif untuk mencegah penimbunan token, dan kebijakan lainnya untuk mengontrol nilai token.
Tokenomics sangat bergantung pada pemahaman bagaimana proyek token dapat mengatasi tantangan masa depan. Pengembang harus konsisten melakukan modifikasi pada teknologi dan tata kelola token agar proyek bersangkutan bisa tumbuh dan eksis dalam waktu yang lama.
Baca juga: Sedang Ramai Dibahas, Apa itu Metaverse Crypto?
Tokenomics bisa menjadi panduan untuk menentukan nilai suatu aset crypto di masa depan dengan berfokus pada prinsip-prinsip sederhana sebagai berikut.
Jika sebuah aset crypto memiliki suplai yang terbatas dengan jumlah permintaan yang tinggi, maka akan lebih mudah bagi sebuah aset untuk memiliki “nilai” dibandingkan aset yang jumlahnya tanpa batas. Oleh karena itu, akan sangat penting bagi investor dan trader untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran dari tiap token.
Pada dasarnya, terdapat banyak faktor yang akan mempengaruhi tokenomics sebuah aset crypto. Namun salah satu yang terpenting adalah memahami bagaimana aset tersebut akan digunakan. Apakah aset crypto tersebut akan digunakan dalam platform exchange bersangkutan? Jika iya, maka perkembangan produk maupun jumlah pengguna platform tersebut akan berpengaruh besar pada harga aset crypto bersangkutan, dan seterusnya.
Nah, Itu tadi pembahasan mengenai apa itu tokenomics di dunia crypto. Menarik sekali, bukan? Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto, download Pintu, aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar di BAPPEBTI. Di Pintu, jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Selamat berinvestasi!
Referensi:
101 Blockchains, Tokenomics. Diakses tanggal 10-10-2021.
Coinmarketcap, What Is Tokenomics? Diakses tanggal 10-10-2021.
Decrypt, What Is Tokenomics? Diakses tanggal 10-10-2021.