Pernahkah kamu mendengar istilah “lot” dalam dunia saham? Bagi investor pemula, istilah ini mungkin terdengar asing. Padahal, memahami konsep lot, termasuk mengetahui 1 lot berapa lembar saham, sangat penting sebelum mulai berinvestasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang lot saham, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, hingga cara menghitung jumlah saham dalam 1 lot.
Lot saham adalah satuan pembelian saham di pasar modal. Istilah ini digunakan untuk mempermudah proses jual beli saham. Di hampir semua bursa saham, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI), pembelian saham dilakukan dalam satuan lot atau kelipatannya. Jadi, kamu tidak bisa membeli saham per lembar, melainkan harus membeli dalam jumlah tertentu yang disebut lot.
Baca Juga: Arti Lot dalam Trading dan Cara Menghitungnya
Terdapat tiga jenis lot saham, yaitu:
Round lot adalah satuan pembelian saham yang paling umum. Di BEI, 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Sebelumnya, 1 lot saham di BEI terdiri dari 500 lembar saham. Namun, sejak tahun 2014, jumlah lembar saham per lot dikurangi menjadi 100 lembar untuk meningkatkan aksesibilitas bagi investor pemula.
Odd lot adalah satuan pembelian saham yang jumlahnya kurang dari 100 lembar. Odd lot biasanya muncul karena adanya pembagian dividen, stock split, atau reverse stock split. Pembelian saham dalam odd lot biasanya dikenakan biaya komisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan round lot.
Mixed lot adalah satuan pembelian saham yang jumlahnya lebih besar dari 100 lembar, tetapi tidak dapat dibagi dengan 100. Mixed lot biasanya muncul karena investor ingin membeli saham dalam jumlah tertentu yang tidak sesuai dengan kelipatan 100. Sama seperti odd lot, mixed lot juga dikenakan biaya komisi yang lebih tinggi.
Untuk menghitung harga 1 lot saham, kamu cukup mengalikan harga per lembar saham dengan jumlah lembar saham dalam 1 lot. Misalnya, jika harga saham PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) adalah Rp9.750, maka harga 1 lot saham BBCA adalah Rp9.750 x 100 = Rp975.000.
​Satuan lot saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengalami perubahan signifikan untuk meningkatkan aksesibilitas investor ritel. Sebelum 6 Januari 2014, satu lot saham terdiri dari 500 lembar saham. Namun, pada tanggal tersebut, BEI menetapkan bahwa satu lot saham menjadi 100 lembar saham. Perubahan ini bertujuan untuk mempermudah investor dengan modal terbatas dalam berpartisipasi di pasar modal Indonesia .
Sejak perubahan tersebut, BEI terus mengevaluasi kemungkinan penyesuaian lebih lanjut terhadap satuan lot saham. Pada tahun 2022, BEI mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menurunkan jumlah saham dalam satu lot menjadi lebih kecil, bahkan mempertimbangkan satu lot setara dengan satu lembar saham.
Tujuan dari usulan ini adalah untuk menjangkau lebih banyak investor ritel, termasuk pelajar dan masyarakat dengan modal terbatas. Namun, implementasi perubahan ini masih dalam tahap kajian dan belum diterapkan hingga tahun 2025 .​
Lot saham adalah satuan pembelian saham yang penting untuk dipahami oleh investor pemula. Salah satu hal dasar yang perlu diketahui adalah 1 lot berapa lembar saham, karena ini akan memudahkan kamu dalam proses membeli dan menjual saham di pasar modal.
Baca Juga: Cara Menghitung Profit Trading Forex, Saham, dan Crypto
Itulah gambaran singkat mengenai lot dalam trading dan saham. Selain investasi di saham, investasi dan trading crypto juga semakin populer di kalangan investor global.
Pada tahun 2024, berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 19 juta orang. Angka ini menunjukkan pertumbuhan pesat di sektor cryptocurrency, bahkan melampaui jumlah investor di pasar modal yang tercatat sekitar 12,78 juta orang pada April 2024.
Bagi kamu yang tertarik untuk berinvestasi crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang! Di Pintu, kamu bisa mulai berinvestasi secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, lho! Selain itu, tersedia juga fitur Pintu Earn, di mana kamu bisa berinvestasi dengan bunga tinggi hingga 4% layaknya seperti menabung namun untuk aset crypto.