Saat mempelajari akuntansi, ada berbagai jenis jurnal yang perlu kamu ketahui. Mulai dari yang paling umum seperti jurnal umum, jurnal penutup serta yang lebih khusus seperti jurnal retur. Artikel kali ini akan membahas lengkap tentang jurnal retur penjualan dan pembelian. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Agar kamu bisa membuat jurnal retur secara tepat, maka kamu perlu terlebih dahulu memahami pengertian beserta perbedaan retur penjualan dan pembelian.
Ketika belajar akuntansi, kamu pasti tahu bahwa dalam laporan laba rugi untuk perusahaan dagang terdapat unsur akun yang dinamai retur penjualan. Akun tersebut sebenarnya akun jenis pendapatan, namun memiliki sifat membatalkan pendapatan dan memberikan nilai negatif pada akun pendapatan.
Retur penjualan adalah penjualan yang dibatalkan sebagian atau seluruhnya oleh pihak perusahaan. Ketika melakukan retur penjualan, dianjurkan untuk menggunakan rekening retur serta potongan penjualan agar bisa memonitor perkembangan dan jumlah retur penjualan.
Penggunaan rekening retur tersebut diperlukan untuk memudahkan kamu membandingkan penjualan pada periode yang bersangkutan. Angka yang dihasilkan dapat menunjukkan tingkat ketidakpuasan pembeli atas barang yang perusahaan jual.
Kesimpulannya, fungsi retur penjualan adalah untuk menciptakan jurnal balik dari jurnal semula yang sudah terbentuk. Beberapa jurnal juga menyertakan catatan khusus untuk memperlihatkan alasan dari konsumen mengembalikan barang yang telah dibeli, sehingga jurnal ini juga bermanfaat sebagai feedback atas produk dan layanan perusahaan.
Retur pembelian adalah pengembalian barang yang sudah dibeli perusahaan dari pemasok karena terjadi kerusakan barang atau ketidaksesuaian pemesanan. Retur pembelian bisa dikatakan sebagai kebalikan dari retur penjualan.
Ketika terjadi ketidaksesuaian, perusahaan pembeli akan mengembalikan barang dan menuliskan nota debet. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengurangan barang dagang yang dibeli.
Baca juga: Apa Saja Contoh dan Jenis-Jenis Utang Lancar dalam Laporan Keuangan?
Salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah retur penjualan dicatat dalam jurnal apa? Pada dasarnya, retur penjualan dicatat dalam jurnal umum karena terjadi pengurangan beban pokok penjualan serta bertambahnya harga pokok dari persediaan produk. Namun, jika dilakukan pada jurnal khusus, maka retur penjualan perlu dicatat pada jurnal penjualan.
Selain jurnal umum, beberapa catatan akuntansi berikut juga terlibat dalam retur penjualan, yaitu kartu piutang, kartu persediaan, dan kartu gudang.
Baca juga: 10 Fungsi Jurnal Umum dan Kurnal Khusus dalam Laporan Keuangan, Sudah Tau?
Untuk bisa lebih memahami tentang transaksi dan jurnal retur pembelian dan penjualan, simak contoh berikut ini. Misalnya, terjadi transaksi retur pada tanggal 23 Oktober, yaitu pengembalian barang senilai Rp1.000.000, maka pencatatan retur penjualan tersebut adalah sebagai berikut.
Jurnal Umum
Hal.
(Sumber: Buku Ekonomi)
Contohnya, pada tanggal 3 Oktober, perusahaan membeli barang dagang senilai Rp6.000.000 dari PT A secara kredit. Pada tanggal 10 Oktober, dilakukan retur barang yang dibeli pada 3 Oktober lalu senilai Rp1.000.000 dan di tanggal 30 Oktober pembelian tersebut sudah dilunasi, sehingga contoh jurnal retur penjualannya adalah sebagai berikut.
(Sumber: Buku Pelaporan Sesuai dengan Prinsip Akuntansi)
Nah, pertanyaannya, apa yang membedakan kedua jenis retur tersebut? Perbedaan retur penjualan dan pembelian adalah retur penjualan ini lebih dikenal sebagai pengembalian ke pihak dalam perusahaan, sedangkan retur pembelian dikenal sebagai pengembalian ke pihak luar perusahaan.
Itulah penjelasan lengkap mengenai jurnal retur penjualan dan retur pembelian yang pastinya sangat penting dalam pembukuan perusahaan. Baik perusahaan maupun individu, penting untuk melakukan investasi untuk menumbuhkan aset dan modal yang dimiliki. Salah satu investasi yang tengah menarik minat masyarakat saat ini adalah crypto.
Per Agustus 2022 lalu, data dari Bappebti menunjukan bahwa jumlah investor crypto telah mencapai 16,1 juta orang, hanya di Indonesia saja. Buat kamu yang tertarik berinvestasi crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang!
Telah terdaftar resmi di Bappebti, kamu bisa membaca berita crypto terbaru, belajar crypto secara gratis hingga berinvestasi crypto di Pintu mulai dari Rp11.000 saja, lho.
Referensi: