Korelasi merupakan salah satu istilah populer yang banyak digunakan dalam bidang keuangan dan investasi. Istilah ini merujuk pada suatu alat statistik yang digunakan untuk mengukur pergerakan dua sekuritas dan bagaimana hubungan di antara keduanya. Korelasi bermanfaat bagi investor dalam membuat manajemen portofolio dan dihitung berdasarkan koefisien korelasi.
Artikel berikut ini akan membahas mengenai koefisien korelasi saham, bagaimana cara menghitungnya, serta apa bedanya dengan koefisien determinasi. Yuk, simak bersama!
Koefisien korelasi saham adalah satuan yang menggambarkan bagaimana pergerakan sebuah saham antar satu sama lain.
Sementara itu, Koefisien korelasi saham menurut pendapat ahli adalah satuan yang berada di antara -1 hingga 1 dan dihitung dengan memperhitungkan pergerakan rata-rata sepasang aset saham dalam kurun waktu tertentu. (Michael W. Landsberg, Chief Investment Officer Landsberg Bennett Private Wealth Management)
Baca juga: Bagaimana Efek Right Issue Terhadap Harga Saham?
Konsep koefisien korelasi dalam saham pun sebenarnya sangat mirip dengan koefisien korelasi pada umumnya. Dalam ilmu statistik, koefisien korelasi adalah suatu formula yang digunakan untuk mengukur seberapa kuat hubungan yang terdapat diantara dua variabel dalam sekumpulan data. Koefisien korelasi direpresentasikan dalam nilai yang berkisar antara -1 hingga +1, dimana:
Dalam investasi, koefisien korelasi berfungsi untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel atau aset investasi, seperti saham, obligasi, indeks benchmark, komoditas, dan berbagai aset lainnya.
Perhitungan koefisien korelasi akan sangat membantu investor dalam membuat keputusan investasi, terkait diversifikasi aset serta manajemen portofolio guna memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir tingkat risiko dari suatu portofolio investasi.
Misalnya, saat ini kamu melakukan investasi dengan cara membeli saham perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Apabila hendak melakukan diversifikasi dengan membeli saham di perusahaan yang bergerak pada bidang lain, maka koefisien korelasi akan memberi informasi apakah saham antara dua perusahaan tersebut berjalan sejajar untuk menghasilkan keuntungan atau malah sebaliknya.
Bukan hanya itu saja, perhitungan koefisien korelasi juga dapat digunakan oleh investor untuk membandingkan kinerja dua jenis kelas aset yang berbeda, seperti valuta asing dan emas, indeks S&P 500 dan imbal hasil obligasi, reksa dana dan komoditas berupa minyak mentah, atau bahkan mata uang kripto dan indeks saham teknologi.
Koefisien korelasi antar aset dapat dibedakan ke dalam tiga jenis menurut rentang nilai hasil perhitungannya. Simak penjelasan lengkap mengenai rentang koefisien korelasi tersebut berikut ini.
Apabila hasil perhitungan koefisien korelasi menunjukkan angka yang berkisar antara 0 hingga +1, artinya dua variabel yang memiliki hubungan yang positif. Pada kasus perbandingan dua macam aset investasi sebagaimana dijelaskan di poin penjelasan sebelumnya, maka nilai r=1 menunjukkan bahwa dua aset investasi tersebut bergerak dalam arah dan besaran yang sama.
Nilai r = 0 menunjukkan bahwa dua variabel yang kamu amati tidak memiliki hubungan korelasi sama sekali. Hal ini juga berarti bahwa dua aset investasi tersebut bergerak secara independen dalam arah dan besaran yang berbeda satu sama lain.
Terakhir, nilai r = -1 atau nilai koefisien korelasi negatif menunjukkan bahwa dua variabel yang diamati memiliki hubungan yang berkebalikan (opposite). Artinya, apabila variabel X mengalami kenaikan, maka variabel Y mengalami penurunan, dan sebaliknya bila variabel Y mengalami kenaikan, maka variabel X mengalami penurunan.
Baca juga: Fungsi Analisis Regresi dalam Investasi dan Contohnya
Koefisien korelasi Pearson adalah koefisien korelasi yang paling umum digunakan untuk manajemen portofolio investasi. Secara matematis, rumus koefisien korelasi Pearson (r) adalah sebagai berikut.
Berdasarkan rumus tersebut, huruf X dan Y mewakili dua variabel yang ingin diamati, r merupakan koefisien korelasi Pearson, dan n adalah jumlah observasi.
Selain itu, koefisien korelasi Pearson juga dapat dihitung secara sederhana menggunakan kalkulator dengan rumus sebagai berikut ini.
Sekilas, koefisien korelasi memiliki kesamaan dengan koefisien determinasi, namun terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya, yaitu:
Koefisien determinasi dapat diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasi
Dalam ilmu statistik, koefisien korelasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk menilai ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel yang diamati. Sementara koefisien determinasi menilai seberapa baik nilai suatu variabel yang sudah diprediksi mengikuti hasil pengamatan atau model penelitian.
Koefisien korelasi digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara dua variabel yang diamati. Sementara koefisien determinasi digunakan untuk mengidentifikasi model penelitian yang diprediksi.
Nah, itulah makna koefisien korelasi saham, rumus, dan manfaatnya bagi investor yang dapat kamu aplikasikan dalam mengelola dana investasi yang dimiliki. Semoga bermanfaat ya!
Selain saham, tahukan kamu bahwa terdapat berbagai pilihan instrumen investasi di luar sana mulai dari deposito, emas hingga crypto.
Crypto sendiri adalah aset yang telah diinvestasikan oleh 16,1 juta warga Indonesia per Agustus 2022, menurut data Bappebti. Buat kamu yang tertarik berinvestasi crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, belajar crypto dari nol hingga mahir di Pintu Academy.
Pintu adalah aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja. Download Pintu di sini.
Referensi: