Pengertian Leading dan Lagging Indicator di Crypto

Updated
November 17, 2021
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Pengertian Leading dan Lagging Indicator di Crypto
Reading Time: 3 minutes

Leading dan lagging indicator adalah indikator yang banyak diaplikasikan oleh investor untuk memantau kinerja dan memprediksi pergerakan harga aset di masa depan. Lalu, apa itu leading dan lagging indicator di crypto? Simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini!

Baca juga: 5 Faktor yang Mempengaruhi Harga Crypto

Pengertian Leading dan Lagging Indicator di Crypto

Apa itu Lagging Indicator?

Lagging indicator adalah salah satu indikator penting yang berfungsi untuk mengkonfirmasi tren pasar yang sudah terjadi atau sedang terjadi.

Dilansir dari laman IG Markets, lagging indicator merupakan indikator yang banyak digunakan oleh trader untuk mengonfirmasi tren harga aset sebelum mereka membuka posisi. Jika tren harga yang sedang berlangsung sesuai dengan asumsi yang dibuat, trader akan lebih percaya diri ketika memasuki pasar.

Apa itu Leading Indicator?

Berlawanan dengan lagging indicator, leading indicator adalah indikator yang digunakan untuk memprediksi tren atau peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang mengenai kinerja bisnis, kondisi pasar aset, dan perubahan ekonomi. Istilah ini berasal dari ilmu ekonomi yang diartikan sebagai faktor terukur sebelum kondisi pasar mengikuti tren.

Selain itu, leading indicator merupakan indikator yang banyak digunakan investor sebagai panduan ketika menyusun strategi investasi guna mengantisipasi kondisi pasar di masa depan.

Jenis-Jenis Lagging dan Leading Indicator

Jenis Lagging Indicator

contoh lagging indicator

Dilansir dari IG Markets, beberapa jenis lagging indicator adalah sebagai berikut.

Moving Averages (MA)

Indikator ini didasarkan pada data historis harga aset. Persilangan antara garis MA dengan dua rentang waktu yang berbeda bisa menjadi sinyal pembelian maupun penjualan aset.

Baca lebih lanjut di sini: Lengkap, Apa itu Moving Average dan Jenis-Jenisnya?

Indikator MACD

Pada dasarnya, MACD didasarkan pada tiga komponen utama, yaitu dua garis MA dan histogram yang bisa menjadi sinyal kapan trader harus buka atau tutup posisi.

Baca lebih lanjut di sini: Cara Membaca Indikator MACD Secara Mudah

Bollinger Bands

Indikator ini didasarkan pada rata-rata pergerakan aset dalam rentang waktu tertentu (Moving Average) dan standar deviasi positif maupun negatif sebagai indikasi volatilitas. Deviasi besar mengindikasikan volatilitas yang meningkat, sedangkan deviasi kecil menunjukkan volatilitas yang menurun.

Baca lebih lanjut di sini: Cara Menggunakan Bollinger Band untuk Trading

Jenis Leading Indicator

contoh leading indicator

Secara umum, terdapat empat leading indicator yang umum digunakan oleh para trader dan investor. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Relative Strength Index (RSI)

RSI adalah indeks momentum yang digunakan trader untuk mengenali kondisi overbought atau oversold di pasar. RSI menampilkan sinyal dari skala 0 sampai 100. RSI di atas 70 mengindikasikan kondisi overbought (grafik merah), sedangkan RSI di bawah 30 berarti menunjukkan kondisi oversold (grafik hijau).

Stochastic Oscillator (OS)

Indikator ini digunakan untuk membandingkan level harga penutupan baru-baru ini dengan harga perdagangan sebelumnya. Jika osilator menunjukkan angka lebih dari 80, maka pasar dianggap overbought. Sebaliknya, jika nilai OS di bawah 20, maka mengindikasikan kondisi oversold.

Williams %R

William %R adalah salah satu indikator yang memiliki kemiripan dengan Stochastic Oscillator, tetapi rentang skalanya negatif, yaitu dari 0 sampai -100. Bedanya adalah nilai -20 menunjukkan sinyal overbought, sedangkan nilai -80 mengindikasikan kondisi oversold.

On-Balance Volume (OBV)

OBV adalah indikator yang menunjukkan kenaikan maupun penurunan volume transaksi. Trader akan menggunakan data tersebut untuk menganalisis kemungkinan kenaikan atau penurunan harga dalam waktu dekat. Dalam praktiknya, OBV sering digunakan bersama dengan indikator lagging.

Perbedaan Lagging dan Leading Indicator

Leading dan lagging indicator di crypto sama-sama bermanfaat. Bernard Marr, influencer bisnis dan kontributor Forbes mengumpamakan proses menjalankan bisnis atau investasi seperti mengendarai mobil. Ketika pengemudi melihat apa yang ada di depannya melalui kaca depan, itulah yang disebut dengan leading indicator. Sebaliknya, ketika pengemudi melihat kembali jalan yang baru dilewati melalui kaca spion, itulah lagging indicator.

Sederhananya, leading indicator adalah indikator untuk memprediksi pergerakan pasar, sedangkan lagging indicator adalah indikator untuk mengonfirmasi tren yang sudah terjadi atau sedang berlangsung saat ini.

Tim IG Markets mengungkapkan perbedaan lain dari kedua indikator tersebut adalah dalam hal kecepatan reaksinya. Leading indicator bereaksi cepat terhadap perubahan harga sehingga cenderung menguntungkan untuk trader jangka pendek. Di lain sisi, lagging indicator bereaksi lebih lambat terhadap perubahan harga, namun lebih akurat.

Demikian informasi mengenai pengertian leading dan lagging indicator di crypto. Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dengan aset crypto, download Pintu, aplikasi crypto Indonesia yang sudah terdaftar resmi di BAPPEBTI! Di Pintu, jual beli berbagai aset crypto bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Selamat berinvestasi!

Referensi:

Forbes, What’s The Difference Between Lagging And Leading Indicator? Diakses tanggal: 8-11-2021.

IG Markets, Leading and Lagging Indicators: What You Need to Know. Diakses tanggal: 8-11-2021.

Investopedia, Leading, Lagging, and Coincident Indicators. Diakses tanggal: 8-11-2021.

The Balance, Leading Economic Indicators and How to Use Them. Diakses tanggal: 8-11-2021.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->