Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) merupakan jenis rasio keuangan yang biasa digunakan perusahaan untuk menilai sebuah aset keuangan dengan tingkat utang. Berikut merupakan penjelasan lengkap mengenai perbedaan DAR dan DER yang harus kamu ketahui.
Untuk bisa memahami secara mendalam tentang perbedaan DER dan DAR, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian DAR dan DER.
Debt to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak aktiva atau aset perusahaan yang dibiayai oleh kreditur (utang). Semakin besar nilai DAR, menggambarkan bahwa semakin besar aset perusahaan yang dibiayai oleh kreditur.
Kasmir (2015) mengungkapkan bahwa DAR adalah salah satu jenis rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Kasmir juga mengungkapkan bahwa nilai rata-rata DAR pada industri umumnya adalah sebesar 35%.
Sementara itu, DER adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang ekuitas. DER dapat diperoleh dengan membagi nilai total kewajiban (liabilitas) dan ekuitas pemegang saham. Semakin tinggi nilainya, maka perusahaan atau saham dari perusahaan bersangkutan terindikasi memberikan risiko yang lebih tinggi kepada para investornya. Menurut Kasmir (2015), rata-rata DER dari industri pada umumnya adalah 80%.
Baik DAR dan DER dapat digunakan untuk mengukur financial leverage, yaitu penggunaan utang untuk mendanai aset perusahaan.
Perbedaan DAR dan DER sendiri bisa kamu lihat dari rumusnya. Berikut merupakan rumus DAR dan DER yang bisa kamu gunakan untuk mengukur financial leverage.
DAR = Total Utang : Total Aset
DER = Total Utang : Ekuitas
Diketahui bahwa perusahaan A memiliki total aset dalam bentuk kas, akun piutang (account receivable), dan persediaan senilai Rp100 juta. Sementara itu, total utang perusahaan A terdiri dari akun utang (account payable) dan pinjaman dana senilai Rp50 juta. Berapa nilai Debt to Asset Ratio dari perusahaan A?
Dengan menggunakan rumus sebelumnya,
DAR = Total Utang : Total Aset
DAR = Rp50 juta : Rp100 juta
DAR = 0,5 = 50%
Sementara itu, diketahui bahwa perusahaan A memiliki ekuitas senilai Rp120 juta. Berapa nilai DER dari perusahaan tersebut?
Dengan menggunakan rumus sebelumnya,
DER = Total Utang : Ekuitas
DER = Rp50 juta : Rp120 juta
DER = 0,416 = 41,66%
Berdasarkan contoh sebelumnya, perusahaan A memiliki rasio DAR < 1, yang berarti perusahaan A memiliki lebih banyak aset dibandingkan liabilitas dan bisa memenuhi kewajiban kepada investor dengan menjual aset tersebut jika dibutuhkan suatu saat nanti. Semakin kecil nilai DAR, maka risiko investasi atas perusahaan tersebut akan semakin kecil.
Berdasarkan hasil di sebelumnya, nilai DER perusahaan adalah 0,416, yang berarti untuk tiap Rp1 (satu rupiah) utang perusahaan A akan dijamin oleh Rp0,416 ekuitas. Semakin tinggi nilai DER, maka akan semakin tinggi pula nilai ROE, yang akan berdampak pula pada semakin tingginya nilai pengembalian dari ekuitas perusahaan bersangkutan.
Lalu, bagaimana dengan pengaruh nilai DAR dan DER terhadap harga saham sebuah perusahaan?
Penelitian dari Yuri Tannia (2020) dalam Jurnal Inovasi Bisnis dan Akuntansi Volume 1 No 1 Mei 2020 Halaman 13 – 26 mengungkapkan bahwa semakin tinggi nilai Debt to Asset Ratio, maka akan menyebabkan semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi investor, dan dapat menyebabkan harga saham semakin rendah dikarenakan profitabilitas perusahaan harus dimanfaatkan untuk membayar utang.
Dilansir dari Academy of Entrepreneurship Journal Volume 26, Issue 2, 2020, beberapa penelitian yang dilakukan oleh Hapsoro & Husain (2019), Kim & Choi (2019), dan Moradi & Paulet (2019) menunjukan hasil bahwa nilai Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Penelitian mereka mengklaim bahwa semakin rendah nilai Debt to Equity Ratio, maka semakin rendah nilai modal eksternal yang digunakan untuk operasi perusahaan, sehingga risiko investasi yang ditanggung investor juga akan semakin kecil dan bisa menyebabkan peningkatan harga saham.
Baca juga: 5 Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Harga Saham, Investor Wajib Tau!
Untuk lebih mudah memahami tentang perbedaan DAR dan DER, simak ringkasannya dalam tabel di bawah ini.
 | DAR | DER |
Definisi | Mengukur seberapa banyak modal yang ada dalam bentuk pinjaman | Mengukur sejauh mana ekuitas tersedia untuk menutupi utang perusahaan |
Rumus | Total utang : Total aset | Total utang : total ekuitas |
Itulah pembahasan mengenai definisi, rumus, hingga perbedaan DAR dan DER yang harus kamu pahami sebagai investor maupun pemilik bisnis.
Belakangan ini, investasi crypto sedang menarik minat banyak masyarakat Indonesia. Untuk kamu yang ingin memulai investasi dan trading crypto secara mudah, download Pintu sekarang!
Jual beli crypto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Referensi: