Perbedaan DAR dan DER: Rumus dan Pengaruhnya ke Harga Saham

Updated
May 14, 2022
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Perbedaan DAR dan DER: Rumus dan Pengaruhnya ke Harga Saham
Reading Time: 4 minutes

Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) merupakan jenis rasio keuangan yang biasa digunakan perusahaan untuk menilai sebuah aset keuangan dengan tingkat utang. Berikut merupakan penjelasan lengkap mengenai perbedaan DAR dan DER yang harus kamu ketahui.

Apa itu DAR dan DER?

apa itu dar dan der

Untuk bisa memahami secara mendalam tentang perbedaan DER dan DAR, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian DAR dan DER.

Pengertian DAR (Debt to Asset Ratio)

Debt to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak aktiva atau aset perusahaan yang dibiayai oleh kreditur (utang). Semakin besar nilai DAR, menggambarkan bahwa semakin besar aset perusahaan yang dibiayai oleh kreditur.

Pengertian DAR Menurut Para Ahli

Kasmir (2015) mengungkapkan bahwa DAR adalah salah satu jenis rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Kasmir juga mengungkapkan bahwa nilai rata-rata DAR pada industri umumnya adalah sebesar 35%.

Pengertian DER (Debt to Equity Ratio)

Sementara itu, DER adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang ekuitas. DER dapat diperoleh dengan membagi nilai total kewajiban (liabilitas) dan ekuitas pemegang saham. Semakin tinggi nilainya, maka perusahaan atau saham dari perusahaan bersangkutan terindikasi memberikan risiko yang lebih tinggi kepada para investornya. Menurut Kasmir (2015), rata-rata DER dari industri pada umumnya adalah 80%.

Rumus DAR dan DER

Baik DAR dan DER dapat digunakan untuk mengukur financial leverage, yaitu penggunaan utang untuk mendanai aset perusahaan.

Perbedaan DAR dan DER sendiri bisa kamu lihat dari rumusnya. Berikut merupakan rumus DAR dan DER yang bisa kamu gunakan untuk mengukur financial leverage.

Rumus DAR (Debt to Asset Ratio)

DAR = Total Utang : Total Aset

Rumus DER (Debt to Equity Ratio)

DER = Total Utang : Ekuitas

Contoh Cara Menghitung DAR dan DER

cara menghitung dar dan der

Contoh Cara Menghitung DAR

Diketahui bahwa perusahaan A memiliki total aset dalam bentuk kas, akun piutang (account receivable), dan persediaan senilai Rp100 juta. Sementara itu, total utang perusahaan A terdiri dari akun utang (account payable) dan pinjaman dana senilai Rp50 juta. Berapa nilai Debt to Asset Ratio dari perusahaan A?

Dengan menggunakan rumus sebelumnya,

DAR = Total Utang : Total Aset

DAR = Rp50 juta : Rp100 juta

DAR = 0,5 = 50%

Contoh Cara Menghitung DER

Sementara itu, diketahui bahwa perusahaan A memiliki ekuitas senilai Rp120 juta. Berapa nilai DER dari perusahaan tersebut?

Dengan menggunakan rumus sebelumnya,

DER = Total Utang : Ekuitas

DER = Rp50 juta : Rp120 juta

DER = 0,416 = 41,66%

Contoh Analisis DAR dan DER

Contoh Analisis DAR (Debt to Asset Ratio)

Berdasarkan contoh sebelumnya, perusahaan A memiliki rasio DAR < 1, yang berarti perusahaan A memiliki lebih banyak aset dibandingkan liabilitas dan bisa memenuhi kewajiban kepada investor dengan menjual aset tersebut jika dibutuhkan suatu saat nanti. Semakin kecil nilai DAR, maka risiko investasi atas perusahaan tersebut akan semakin kecil.

Contoh Analisis DER (Debt to Equity Ratio)

Berdasarkan hasil di sebelumnya, nilai DER perusahaan adalah 0,416, yang berarti untuk tiap Rp1 (satu rupiah) utang perusahaan A akan dijamin oleh Rp0,416 ekuitas. Semakin tinggi nilai DER, maka akan semakin tinggi pula nilai ROE, yang akan berdampak pula pada semakin tingginya nilai pengembalian dari ekuitas perusahaan bersangkutan.

Pengaruh DAR dan DER Terhadap Harga Saham

Lalu, bagaimana dengan pengaruh nilai DAR dan DER terhadap harga saham sebuah perusahaan?

Pengaruh DAR Terhadap Harga Saham

Penelitian dari Yuri Tannia (2020) dalam Jurnal Inovasi Bisnis dan Akuntansi Volume 1 No 1 Mei 2020 Halaman 13 – 26 mengungkapkan bahwa semakin tinggi nilai Debt to Asset Ratio, maka akan menyebabkan semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi investor, dan dapat menyebabkan harga saham semakin rendah dikarenakan profitabilitas perusahaan harus dimanfaatkan untuk membayar utang.

Pengaruh DER Terhadap Harga Saham

Dilansir dari Academy of Entrepreneurship Journal Volume 26, Issue 2, 2020, beberapa penelitian yang dilakukan oleh Hapsoro & Husain (2019), Kim & Choi (2019), dan Moradi & Paulet (2019) menunjukan hasil bahwa nilai Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Penelitian mereka mengklaim bahwa semakin rendah nilai Debt to Equity Ratio, maka semakin rendah nilai modal eksternal yang digunakan untuk operasi perusahaan, sehingga risiko investasi yang ditanggung investor juga akan semakin kecil dan bisa menyebabkan peningkatan harga saham.

Baca juga: 5 Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Harga Saham, Investor Wajib Tau!

Perbedaan DAR dan DER

Untuk lebih mudah memahami tentang perbedaan DAR dan DER, simak ringkasannya dalam tabel di bawah ini.

 DARDER
DefinisiMengukur seberapa banyak modal yang ada dalam bentuk pinjamanMengukur sejauh mana ekuitas tersedia untuk menutupi utang perusahaan
RumusTotal utang : Total asetTotal utang : total ekuitas

Itulah pembahasan mengenai definisi, rumus, hingga perbedaan DAR dan DER yang harus kamu pahami sebagai investor maupun pemilik bisnis.

Belakangan ini, investasi crypto sedang menarik minat banyak masyarakat Indonesia. Untuk kamu yang ingin memulai investasi dan trading crypto secara mudah, download Pintu sekarang!

Jual beli crypto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Referensi:

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->