5 Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Harga Saham

Updated
November 15, 2021
• Waktu baca 3 Menit
Gambar 5 Rasio Keuangan yang Mempengaruhi Harga Saham
Reading Time: 3 minutes

Harga saham merupakan salah satu aspek yang diperhatikan investor ketika akan menanamkan modalnya. Harga saham sendiri kerap kali berubah-ubah tergantung pada kondisi keuangan perusahaan. Untuk bisa mengambil keputusan yang tepat sebelum membeli sebuah saham, simak 5 rasio keuangan yang mempengaruhi harga saham berikut ini.

Baca juga: 9 Perbedaan Saham dan Crypto untuk Investasi

EPS (Earning per Share)

Rasio keuangan yang pertama adalah Earning per Share atau laba per lembar saham. Pada dasarnya, EPS adalah besar laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada pemegang saham perusahaan.

Menurut Tandelilin (2010), EPS mempunyai hubungan positif dengan harga saham. Ketika nilai EPS semakin tinggi, maka harga saham juga semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, jika nilai EPS rendah, maka harga saham juga akan relatif rendah.

Rumus Earning per Share sebagai salah satu rasio keuangan yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut.

EPS = Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak / Jumlah Saham Beredar

DPS (Dividend per Share)

Dividen per Share juga merupakan salah satu rasio keuangan yang mempengaruhi harga saham. Dividen per lembar saham merupakan besarnya pembagian dividen yang diberikan pada pemegang saham setelah dibandingkan dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.

Menurut Robin Wiguna (2008), DPS yang tinggi dipercaya bisa meningkatkan harga saham suatu perusahaan. Sehingga, ketika ada perusahaan yang terus menerus tidak membagikan dividen, maka harga saham perusahaan tersebut akan semakin turun.

Berikut merupakan rumus Dividend per Share.

DPS = Jumlah Dividen yang Dibagikan / Jumlah Lembar Saham yang Beredar

Baca juga: Apa itu Bitcoin?

ROI (Return on Investment)

return on investment

Selain itu, ada juga rasio keuangan Return on Investment. Menurut Lukman Syamsuddin (1992), Return on Investment (ROI) adalah rasio yang menghubungkan keuntungan dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi perusahaan tersebut.

Ketika terjadi peningkatan laba, maka akan menghasilkan efek positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dan nilai perusahaan. Kondisi tersebut akan mendapatkan respon positif dari investor sehingga jumlah permintaan saham akan meningkat dan harga saham akan ikut meningkat.

Rumus Return on Investment adalah sebagai berikut.

ROI = Laba Bersih Setelah Pajak / Jumlah Aktiva

CR (Current Ratio)

Current Ratio juga merupakan salah satu rasio keuangan yang mempengaruhi harga saham. CR merupakan rumus yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan guna membayar kewajiban jangka pendeknya atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Menurut Nyoman Sutapa (2018), semakin tinggi nilai Current Ratio-nya, semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga biasanya berdampak positif juga pada harga saham.

Berikut merupakan rumus Current Ratio.

CR = Aktiva Lancar / Utang Lancar

DER (Debt to Equity Ratio)

Menurut Harahap (2013), DER adalah rasio yang dapat melihat seberapa besar pembiayaan sebuah perusahaan oleh pihak luar (dalam bentuk utang) dibandingkan dengan kemampuan perusahaan (dalam bentuk modal).

Jika rasionya bernilai lebih dari 1, maka pendanaan dengan menggunakan utang lebih besar dari modal. Rasio DER juga dapat memberikan petunjuk umum tentang risiko keuangan sebuah perusahaan.

Berikut rumus Debt to Equity Ratio.

DER = Total Utang / Total Ekuitas

Total utang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan pihak perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan total ekuitas merupakan hak pemilik atas aset perusahaan yang merupakan kekayaan bersih.

Itulah 5 rasio keuangan yang mempengaruhi harga saham sebuah perusahaan. Dari penjelasan di atas, kamu juga tentunya bisa mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga saham.

Selain investasi saham, belakangan ini investasi crypto juga telah menarik minat banyak investor. Menurut data dari Kemendag, jumlah investor crypto per Mei 2021 lalu bahkan telah mencapai 6,5 juta orang dan melampaui jumlah investor pasar modal.

Buat kamu yang ingin mencoba investasi dan trading crypto, download Pintu sekarang. Di Pintu, jual beli bitcoin dan berbagai aset crypto lainnya bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho! Selamat mencoba.

Baca juga: Mudah, Ini Langkah Investasi Crypto di Pintu!

Referensi:

Fitrianingsih D dan Budiansyah Y, Pengaruh CR dan DER terhadap Harga Saham di Perusahaan Food an Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. Diakses tanggal: 30-10-21.

Oktaviani PR dan Agustin S, Pengaruh PER, EPS, DPS, DPR, Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan. Diakses tanggal: 30-10-21.

Priatinah D dan Kusuma PA, Pengaruh ROI, EPS, dan DPS Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010. Diakses tanggal: 30-10-21

Sutapa Nyoman, Pengaruh Rasio dan Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2016. Diakses tanggal: 30-10-21

Lukman Syamsuddin. 1992. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: CV Rajawali

Robin Wiguna & Anastasia S Mendari. 2008. “Pengaruh Dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di LQ45 BEI”. Jurnal Keuangan Dan Bisnis.Vol 6. No. 2. Hal. 130-142.

Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Kanisius. Yogyakarta.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->