Bull market crypto adalah periode di mana permintaan terhadap aset crypto sangat tinggi dan mengalami pertumbuhan eksponensial. Fenomena pasar yang berumur singkat ini bisa menjadi peluang yang mengubah hidup trader dan investor. Namun, sebagian besar peserta pasar akan keluar dari bull market dengan keuntungan yang tipis atau bahkan kerugian. Penting bagi kamu untuk memanfaatkan strategi terbaik yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahanmu sebagai investor. Berikut adalah 5 resep sukses trading crypto di bull market crypto.
Bull market crypto adalah periode yang sangat dinanti-nantikan ketika mayoritas aset crypto mengalami repricing signifikan ke harga yang lebih tinggi. Rata-rata, bull market crypto hanya berlangsung sekitar 1 hingga 2 tahun. Inilah mengapa penting untuk memilih strategi terbaik agar dapat memanfaatkan periode singkat ini. Selain itu, bull market hanya terjadi setiap 4 tahun, mengikuti siklus halving Bitcoin.
Selain itu, tahun pertama dan kedua bull market biasanya berjalan dengan cara yang sangat berbeda. Sebagai contoh, jika kamu membeli SOL pada awal tahun 2023, sekarang kamu akan memiliki keuntungan lebih dari 2.000%. Jika kamu masuk pada awal 2024, keuntungan tersebut “hanya” menjadi 100%. Ini menunjukkan bahwa masuk lebih awal di crypto dapat menjadi perbedaan antara keuntungan 2x dan 20x.
Penurunan tingkat keuntungan (diminishing returns) ini tidak hanya berlaku pada aset individual, tetapi juga pada sektor-sektor di dalam pasar kripto. Ketika sebuah sektor baru terbentuk, rasio risiko/keuntungan pada fase awal biasanya condong pada potensi keuntungan yang lebih besar. Namun, seiring tren tersebut menguat di pasar, risikonya mulai meningkat.
Prinsip praktis umum dalam mengikuti tren adalah meningkatkan risiko di awal dan secara bertahap menguranginya. Hal ini juga berlaku bagi pasar crypto secara umum. Jika kita kembali pada data historis, puncak siklus akan terjadi pada tahun 2025. Semakin kita mendekati puncak, kita harus semakin berhati-hati dalam memilih altcoin dan melakukan trading crypto.
Membagi portofolio menjadi 3 kategori terpisah adalah salah satu strategi terbaik untuk pemula. Ini akan membantu mereka yang sering merasa FOMO. Dengan mengkategorikan portofolio, kita juga menciptakan pola pikir yang berbeda untuk setiap kategori.
Sebagai contoh, BTC dan SOL berada dalam kategori investasi. Artinya, kamu membeli untuk jangka panjang (1 hingga 3 tahun). Kategori ini adalah aset yang tidak boleh disentuh, hanya boleh dibeli. Nantinya, kita perlu memiliki strategi pengambilan keuntungan yang tepat untuk perlahan-lahan menjual aset investasi tersebut—atau membiarkannya menjadi bagian permanen dari portofolio investasi.
Dalam strategi di atas, kita menyisihkan 40% dari portofolio untuk mengejar tren dan “memuaskan” FOMO. Kamu bisa menguranginya menjadi 25% atau 30% jika menurutmu terlalu berisiko. Namun, jika kamu percaya diri dengan kemampuan trading crypto on-chain maupun off-chain, porsi 40% ini kemungkinan akan mengungguli kategori portofolio lainnya.
Trading on-chain dipenuhi dengan banyak aset berisiko tinggi dengan potensi yang sama tingginya, seperti ZEREBRO, MOODENG, GOAT, dan VIRTUAL. Ini adalah aset crypto berkapitalisasi rendah hingga menengah yang menawarkan potensi keuntungan besar, tetapi juga datang dengan volatilitas yang sama besarnya.
Setiap tahun, ribuan proyek dan aset crypto baru diciptakan. Ini mengakibatkan terjadinya dilusi nilai dan perhatian komunitas. Jika pada siklus sebelumnya kamu hanya perlu memperhatikan sekitar 5-10 aset dan 3 narasi, kini kamu perlu memperhatikan dua kali lipat jumlah tersebut.
Tren dan narasi bergerak sangat cepat. Perhatian dan fokus komunitas menjadi sumber daya berharga. Seperti terlihat di atas, dalam 90 hari terakhir, memecoin berada di puncak pertumbuhan harga dan relative strength. Memecoin adalah sektor teratas yang tak terbantahkan dalam siklus bull market kali ini.
Jangan terlalu sering melakukan rotasi antar sektor. Kamu akan “dihukum” jika terlambat masuk ke sebuah narasi.
Meskipun setiap sektor akan memiliki momennya sendiri selama bull market, lebih baik memilih sektor yang menghasilkan kinerja unggul. Memecoin tidak selalu berada di puncak dan akan selalu membutuhkan periode istirahat. Namun, seperti yang telah terbukti berulang kali, memecoin selalu mengungguli aset lain ketika pasar sedang hijau.
Beberapa sektor dengan performa unggul dalam setahun terakhir: Memecoin, AI, RWA, dan blockchain L1.
Bull market tidak berarti segalanya naik lurus tanpa koreksi. Misalnya, lebih dari $1,5 miliar dilikuidasi pada 9 Desember ketika BTC jatuh ke sekitar $94k. Peristiwa semacam ini sangat umum terjadi karena pasar biasanya mengatur ulang dirinya sendiri dengan “menghukum” mereka yang masuk terlambat saat terjadi pergerakan besar.
Oleh karena itu, minimalisasi risiko kerugian adalah hal terpenting. Jangan menyentuh pasar futures jika kamu tidak yakin dengan kemampuan trading-mu. Jika kamu melakukannya, selalu gunakan stop loss di atas harga likuidasi.
Bagi pasar trading spot, tetapkan toleransi kerugian maksimum berdasarkan keyakinanmu terhadap aset. Misalnya:
Minimalisasi risiko dan potensi kerugian pada setiap aset memastikan kamu tidak pernah terjebak dengan kerugian 60% pada aset yang tidak kamu yakini. Terakhir, seiring berjalannya bull market, kamu sebaiknya secara bertahap beralih ke aset berkualitas tinggi untuk mencegah penurunan besar ketika Bitcoin mencapai puncak siklusnya.
Zhu Su, salah satu pendiri 3AC, secara ironis, pernah berkata: “Mereka yang tidak mengelola risikonya, maka pasar yang akan mengelolanya untuk mereka.” Ia akhirnya mengalami hal ini secara langsung.
Sizing mengacu pada ukuran posisi kamu terhadap suatu aset. Kebanyakan orang di dunia kripto pernah merasakan sakitnya hanya memasukkan $50 ke dalam aset yang kemudian naik 10x. Lalu, ketika kamu memasukkan jumlah besar ke sebuah aset, aset tersebut hanya naik 20%. Jadi, masalah dalam sizing portofolio adalah hal yang sudah banyak diketahui investor aset crypto.
Seperti halnya risiko kerugian, ukuran posisi harus sejalan dengan keyakinanmu terhadap sebuah aset. Menghadapi kerugian 60% pada posisi senilai $50 lebih baik daripada kerugian 20% dari posisi $1.000 dengan keyakinan rendah.
Kesalahan umum adalah banyak orang memasukkan modal besar ke aset berkeyakinan rendah/berjudi hanya karena tren. Sebaliknya, mereka hanya memasukkan sedikit ke aset-aset unggulan karena “kapitalisasi pasarnya terlalu besar.” Hal ini sering terjadi ketika trader FOMO ke tren terbaru dan berpikir bahwa aset berkapitalisasi kecil selalu memberikan keuntungan lebih besar.
Prinsip emas dalam mengikuti suatu narasi (menurut trader legendaris GCR): Masuk dengan ukuran besar di awal ketika narasi mulai bergeser, lalu kurangi seiring narasi tersebut menjadi mainstream di komunitas crypto.
Kebanyakan orang masuk ke pasar crypto tanpa strategi pengambilan keuntungan. Akibatnya, mereka menjadi “bagholder” yang membawa keuntungan mereka ke bear market. Orang-orang ini menjadi exit liquidity bagi trader dan investor yang lebih berpengalaman. Dalam skenario seperti ini, keuntungan yang belum direalisasi akhirnya berubah menjadi kerugian yang belum terealisasi.
Seiring bull market yang semakin memanas, trader yang tidak disiplin akan didisiplinkan oleh pasar. Banyak orang akan mengembalikan kembali ribuan dolar keuntungan mereka ke pasar. Oleh karena itu, strategi pengambilan keuntungan yang tepat sangat penting jika kamu ingin sukses di bull market.
Sebagai contoh, kamu membeli koin pada kapitalisasi pasar 5 juta, dan menjual 10% naik menjadi 10 juta, kemudian pada 20 juta kamu menjual 10% lagi, dan seterusnya. Strategi yang lebih agresif adalah langsung menjual modal awal saat untung 100% dan membiarkan sisanya. Namun, jika kamu menjual terlalu cepat pada aset yang sangat kamu yakini, kamu akan melewatkan potensi kenaikan jika harga terus naik.
Kamu juga dapat secara berkala mengambil keuntungan pada kapitalisasi pasar tertentu. Misalnya, kamu menjual setengah posisi ketika aset mencapai 1 miliar, lalu secara berkala menjual sisanya setiap kenaikan 1 miliar kapitalisasi pasar.
Hal terpenting dari strategi pengambilan keuntungan adalah kamu harus konsisten menerapkannya. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, jika kamu tidak mengelola risiko, maka pasar yang akan mengelolanya untukmu. Menetapkan target yang tidak realistis adalah cara pasti untuk menjadi bagholder dan mengembalikan semua kentunganmu ke pasar.
Menghadapi bull market crypto memerlukan perencanaan strategis, eksekusi yang disiplin, dan manajemen risiko. Dengan memahami sifat siklus bull market yang singkat, mendiversifikasi portofolio, fokus pada sektor yang kuat, serta menerapkan strategi manajemen risiko dan pengambilan keuntungan yang tepat, investor dapat memaksimalkan keuntungan sambil mengurangi potensi kerugian. Menggabungkan semua strategi ini dan konsistensi dalam menerapkannya bisa menjadi pembeda antara keuntungan kecil dan profit yang mengubah hidup.
Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Kamu juga bisa belajar crypto melalui berbagai artikel di Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan