Euforia kemenangan Ripple Labs pekan lalu disambut gembira oleh pasar crypto yang secara keseluruhan naik 6,5% dari minggu ke minggu. Bahkan Bitcoin juga merespons positif dengan naik sebesar 3,5%. Namun setelah itu, BTC kembali berkonsolidasi ke titik resistensinya di harga US$30.000. Apakah kemenangan Ripple Labs belum mampu menjadikan pasar crypto bullish? Simak selengkapnya di analisis Pintu Academy.
Tim trader Pintu telah mengumpulkan informasi penting dan menganalisis keadaan ekonomi secara umum serta pergerakan pasar mata uang crypto selama satu minggu terakhir. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Di bulan Juni, inflasi AS mengalami penurunan yang signifikan yang menjadi berita positif bagi konsumen, pasar, dan The Fed. Menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) AS, Consumer Price Index (CPI) di bulan Juni dibandingkan tahun sebelumnya hanya naik sebesar 3%, yang menandakan laju peningkatan terlambat dalam kurun waktu lebih dari dua tahun.
Meskipun laporan tersebut cukup mengejutkan, tetapi tidak akan menghalangi The Fed untuk menaikan suku bunga yang diantisipasi di bulan Juli. Namun terdapat keraguan apakah kenaikan suku bunga tambahan di masa depan tetap dibutuhkan.
Secara spesifik, jika tidak memasukkan makanan dan energi, CPI hanya naik 0,2% dari bulan sebelumnya. Data inti ini, yang dinilai ekonom sebagai indikator yang lebih akurat dari inflasi meningkat 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski merupakan laju kenaikan yang paling lambat sejak akhir 2021, angka ini masih melebihi target The Fed.
Sektor perumahan merupakan pendorong utama adanya peningkatan bulanan dengan naiknya biaya tempat tinggal sebesar 0,4%. Selain peningkatan, beberapa sektor justru mengalami penurunan di antaranya tarif pesawat turun sebesar 8,1%, dan harga mobil serta truk bekas juga ikut turun.
Ketua The Fed Jerome Powell secara khusus fokus pada layanan inti (core services), tidak termasuk perumahan, yang relatif stabil di bulan Juni dibandingkan bulan sebelumnya. Dalam hal pertumbuhan dari tahun ke tahun melambat menjadi 4% yang merupakan kenaikan terkecil sejak akhir 2021.
Analisis lebih lanjut dari gambar di bawah ini mengungkapkan, perlambatan inflasi meluas ke sektor barang dan jasa, dan penurunan harga gas telah berkontribusi signifikan terhadap perlambatan inflasi secara keseluruhan.
Dengan adanya perlambatan inflasi, investor menyambut dengan optimisme karena saham-saham dibuka dengan catatan positif. Indeks S&P 500 naik 0,86%, Nasdaq 100 naik 1,11%, dan harga-harga obligasi juga melonjak tinggi. Namun, reli awal ini kehilangan momentumnya karena perwakilan The Fed menyoroti bahwa meskipun ada perbaikan dalam inflasi inti, angka tersebut dinilai melebihi target dua kali lipat dari yang ditetapkan bank sentral.
Meskipun CPI turun menjadi 3% di bulan Juni dan kenaikan inflasi inti yang lebih rendah dari yang diantisipasi, Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, yang merupakan anggota netral yang tidak memiliki hak suara, menyatakan pandangannya bahwa inflasi di AS masih terlalu tinggi. Akibat dari komentar tersebut, imbal hasil obligasi naik dari posisi terendah.
Berpindah ke laporan terbaru dari Departemen Tenaga Kerja, yang dirilis pada hari Kamis, mengindikasikan penurunan klaim awal untuk tunjangan pengangguran di Amerika Serikat. Angka-angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 12.000, sehingga totalnya menjadi 237.000 untuk minggu yang berakhir pada 8 Juli. Hasil ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap tangguh, meskipun terjadi perlambatan dalam perolehan pekerjaan.
Untuk memberikan representasi data yang lebih stabil, rata-rata pergerakan empat minggu dari klaim awal, yang membantu mengurangi fluktuasi, turun menjadi 246.750.
Jumlah yang dilaporkan ada di bawah perkiraan konsensus sebesar 250.000. Klaim berkelanjutan mencakup individu yang telah menerima tunjangan selama lebih dari satu minggu, meningkat menjadi 1,73 juta hingga 1 Juli.
Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Tenaga Kerja pada hari Kamis mengungkapkan bahwa, harga produsen di Amerika Serikat mengalami pertumbuhan minimal di bulan Juni dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menandai indikasi lain dari lingkungan inflasi yang lemah yang kemungkinan akan memberikan kepastian kepada para pejabat di the Fed.
Menurut laporan tersebut, indeks harga produsen untuk permintaan akhir menunjukkan kenaikan moderat sebesar 0,1% dari tahun sebelumnya, yang merupakan kenaikan terkecil yang tercatat sejak tahun 2020. Selain itu, secara bulanan, PPI juga mengalami kenaikan 0,1% setelah penurunan pada bulan sebelumnya.
Proses normalisasi rantai pasokan global, stabilisasi harga komoditas, dan pergeseran permintaan konsumen ke arah jasa daripada barang secara umum telah berkontribusi dalam mengurangi tekanan inflasi di tingkat produsen.
Sementara biaya transportasi dan pergudangan mengalami penurunan yang signifikan, biaya yang terkait dengan jasa menunjukkan sedikit peningkatan. Di sisi lain, harga-harga barang relatif stabil yang mengakibatkan harga lebih rendah bagi konsumen, mengindikasikan keadaan deflasi. Faktanya, harga barang mengalami penurunan sebesar 4,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang merupakan penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir.
PPI dengan mengesampingkan sektor makanan dan energi, mencatat kenaikan 2,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tahunan ini merupakan kenaikan terkecil yang diamati sejak Januari 2021.
Pasar crypto melonjak signifikan menyusul kemenangan Ripple Labs pada 13 Juli di Pengadilan Distrik AS. Pada putusan tersebut, Pengadilan Distrik AS menyatakan bahwa, penjualan token XRP Ripple di bursa dan melalui algoritma tidak termasuk dalam kategori kontrak investasi. Namun, pengadilan memutuskan bahwa penjualan institusional token ini memang melanggar undang-undang sekuritas federal.
Akibat putusan tersebut, harga XRP naik hingga 96%, melampaui semua aset crypto lainnya. Secara keseluruhan pasar crypto juga mengalami kenaikan sebesar 6,5% dari minggu ke minggu.
Setelah ramainya berita XRP, BTC naik 3,5%, namun kemudian turun kembali ke level rendahnya di harga US$31.000. Secara keseluruhan, BTC menunjukkan pergerakan harga horizontal dalam sepekan. Saat ini, BTC masih menemui resistensi harga di US$30.000. Jika berhasil melampaui zona resistance di harga tersebut, BTC berpotensi memulai kenaikan kembali dan substansial menuju level resistance yang lebih tinggi. Potensi tersebut disebabkan oleh akumulasi buy-stop order yang diposisikan di atas harga resistance. Signifikannya order tersebut dapat berpotensi menyebabkan short-squeeze yang selanjutnya memperkuat tekanan untuk harga dapat mengalami kenaikan.
Untuk ETH, setelah berhasil melampaui level harga US$1.800 dan rata-rata pergerakan 50 hari sekitar US$1.850, pada grafik harian menunjukkan pergerakan yang tidak stabil. Meski sempat naik ke level psikologis US$2.000, sejak saat itu ETH kembali berkonsolidasi. Support harga ETH saat ini ada di exponential moving average (EMA) 100 Minggu dan resistensi pada level harga psikologis US$2.000.
Bagikan
Lihat Aset di Artikel Ini
2.7%
3.8%
Harga BTC (24 Jam)
Kapitalisasi Pasar
-
Volume Global (24 Jam)
-
Suplai yang Beredar
-