Aset Kripto dan Potensinya Sebagai Aset Global

Update 7 Sep 2023 • Waktu Baca 6 Menit
Gambar Aset Kripto dan Potensinya Sebagai Aset Global
Reading Time: 6 minutes

Saat ini, banyak orang hanya melihat kripto sebagai sebuah kelas aset investasi baru. Aset kripto dianggap sebagai instrumen investasi baru yang bisa membawa keuntungan berkali-kali lipat. Meskipun ini tidak salah, perspektif tersebut mengabaikan berbagai potensi besar dari industri kripto. Pandangan tentang aset kripto sebagai aset spekulatif juga menciptakan gambaran negatif dari khalayak umum terhadap industri ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa potensi aset kripto sebagai aset global.

Ringkasan Artikel

  • ⚖️ Cryptocurrency pada awalnya diciptakan sebagai alat pembayaran alternatif yang tidak memanfaatkan pihak ketiga. Pada era awal Bitcoin, ini merupakan fungsi satu-satunya dari aset kripto.
  • ⚙️ Saat ini aset kripto memiliki banyak kegunaan mulai dari instrumen investasi sampai mata uang alternatif. Industri kripto memiliki potensi untuk mendisrupsi industri finansial dan memberikan solusi untuk berbagai masalah yang ada di sistem finansial saat ini.
  • 🛡️ Dalam beberapa kasus, aset kripto seperti Bitcoin dianggap sebagai alat pelindung nilai terhadap inflasi, khususnya di negara-negara dengan mata uang yang tidak stabil dan ekonomi yang memburuk.
  • 💸 Aset kripto juga memungkinkan pengiriman uang lintas negara yang lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan metode tradisional seperti transfer bank.
  • 🏠 Salah satu tren potensial di industri kripto adalah proses ‘tokenisasi’, yang memungkinkan aset fisik seperti real estat atau seni untuk diubah menjadi token yang dapat diperdagangkan dan tercatat di blockchain.

Cryptocurrency Sebagai Aset Global

peta legalitas aset kripto dunia 2023
Peta legalitas aset kripto di dunia. Sumber: Newhedge.

Aset kripto adalah aset terdesentralisasi yang sepenuhnya digital dan diamankan menggunakan kriptografi. Pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memiliki visi membuat mata uang digital yang bisa digunakan sebagai alternatif terhadap mata uang fiat. Jadi, sebenarnya tujuan awal diciptakan aset kripto merupakan sebagai alat pembayaran yang tidak perlu pihak ketiga.

Bitcoin banyak digunakan sebagai alat pembayaran pada era awal sekitar 2009 sampai 2015. Di periode waktu ini Bitcoin utamanya dilihat sebagai alat pembayaran digital yang mengedepankan privasi dan anonimitas. Banyak platform seperti NewEgg dan Microsoft memberikan opsi pembayaran menggunakan BTC.

Kamu juga bisa membaca artikel Pintu Academy Sejarah Perkembangan Bitcoin.

Dalam beberapa tahun terakhir, pandangan terhadap Bitcoin dan industri aset kripto sangat beragam. Perusahaan-perusahaan investasi melihat industri aset kripto sebagai kelas aset baru yang berpotensi. Sementara itu, perkembangan BTC sebagai mata uang alternatif global juga terus meningkat. El Salvador menjadikan BTC sebagai legal tender pada tahun 2021. Adanya berbagai macam stablecoin juga menambahkan kegunaan aset kripto sebagai alat pembayaran global.

“Dalam 6 hingga 9 bulan terakhir, kita melihat banyak sekali institusi dan manajer keuangan yang memandang bahwa aset kripto, terutama BTC dan ETH, menjadi bagian yang sangat penting dari (portfolio) pilihan aset yang terdiversifikasi”

Danielle Szetho, Kepala Portfolio Aset Digital dan Tata Kelola Standard Chartered

Saat ini, industri aset kripto memiliki begitu banyak potensi kegunaan tapi belum ada yang bisa menarik adopsi massal. Terlepas dari hal tersebut, Bitcoin dan aset kripto lainnya mulai mendapatkan perhatian sebagai aset yang bersifat global. Sifat aset kripto yang digital dan tidak dibatas oleh batas negara menciptakan banyak kegunaan yang tidak dimiliki oleh mata uang fiat.

Aset Kripto Dalam Konteks Negara Berkembang

Di banyak negara berkembang, aset kripto memiliki fungsi yang cukup unik sebagai aset untuk melindungi nilai dari inflasi. Hal ini terutama berlaku di negara-negara dengan tingkat inflasi dan devaluasi mata uang nasional yang tinggi seperti Turki, Mesir, dan Argentina. Argentina dan Venezuela bahkan sedang mengalami inflasi di atas 100%. Tingkat inflasi tersebut mendorong masyarakat memanfaatkan aset kripto seperti BTC dan stablecoin untuk melindungi nilai asetnya.

Dalam kasus Argentina, ia juga memiliki kandidat presiden yang pro-Bitcoin yaitu Javier Milei. Javier Milei baru saja menang di pemilu tahap satu di Argentina dan tahap selanjutnya akan ditentukan pada Oktober 2023. Jika Javier menang, ini bisa memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan kripto Argentina.

Baca juga: Mengapa Asia Bisa Menjadi Pusat Industri Kripto Dunia.

Di negara-negara berkembang, semakin banyak masyarakat melihat aset kripto sebagai cara menghindari buruknya kondisi ekonomi negara. Dalam daftar adopsi cryptocurrency 2022, 17 dari 20 negara dengan adopsi aset kripto tertinggi masuk ke dalam kategori negara berkembang. Masyarakat dari negara-negara ini juga menganggap aset kripto aset investasi yang menarik di tengah kondisi ekonomi di mana kesempatan pekerjaan tidak ideal.

Disrupsi Aset Kripto Terhadap Sektor Finansial Tradisional

1. Sektor Remitansi

Sektor Remitansi (pengiriman uang dari luar ke dalam negeri) secara mengejutkan mengalami adopsi aset kripto yang cukup tinggi, terutama di negara berkembang. Penggunaan cryptocurrency sebagai aset pengiriman remitansi banyak terjadi di negara seperti Nigeria, Filipina, dan Meksiko.

Bitso, salah satu bursa aset kripto terbesar di Meksiko, menjelaskan bahwa Bitso memproses sekitar $3,3 miliar dolar remitansi dari AS ke Meksiko pada tahun 2022. Perusahaan seperti Coinbase juga sudah membuka jasa penarikan aset di Meksiko untuk masuk ke pasar remitansi.

Selain Meksiko, negara di Afrika seperti Nigeria, Afrika Selatan, dan Kenya juga mulai memanfaatkan penarikan remitansi berbasis cryptocurrency. Bitpesa, Paxful, dan LocalBitcoins merupakan beberapa platform yang digunakan untuk transaksi remitansi oleh banyak orang.

2. Aset Kripto Sebagai Mata Uang Pembayaran Transnasional

pembayaran lintas negara fiat
Sistem Pembayaran transnasional tradisional yang cukup kompleks. Sumber: Coin Telegraph.

Teknologi blockchain dan aset kripto sebagai mata uang pembayaran memiliki potensi yang besar. Aset kripto bisa digunakan sebagai mata uang pembayaran untuk transaksi lintas negara karena ia tidak perlu melewati proses administrasi yang rumit dan tidak memiliki biaya tambahan. Transaksi kripto tidak membutuhkan kerja sama antarnegara, tidak perlu melewati proses pertukaran mata uang, dan memiliki biaya transaksi yang sama.

Pembayaran transnasional menggunakan aset kripto bisa diselesaikan secara cepat dalam hitungan menit. Selain itu, data transaksi juga bisa langsung diperiksa karena pengguna bisa melihatnya di blockchain. Biaya transaksi yang dibayarkan oleh pengguna juga bisa ditekan dan menjadi sangat murah (menggunakan blockchain dengan biaya gas kecil seperti L2 atau Solana).

Saat ini, beberapa perusahaan besar sudah memanfaatkan pembayaran menggunakan aset kripto. Salah satu perusahaan kartu kredit terbesar di dunia, Visa, mulai memproses pembayaran menggunakan USDC di Ethereum sejak 2021. Visa juga baru saja membuka pembayaran USDC di blockchain Solana yang terkenal lebih cepat dan lebih murah dari Ethereum.

Selain Visa, perusahaan pembayaran masif lain yang mulai menggunakan aset kripto adalah PayPal. Alih-alih hanya membuka pembayaran melalui aset kripto seperti Visa, PayPal langsung membuat stablecoin miliknya sendiri yaitu PYUSD. PYUSD milik PayPal akan dijamin penuh oleh Dolar AS dan diterbitkan melalui Paxos Trust.

3. Tokenisasi Aset Fisik ke dalam Blockchain

tokenisasi rwa aset kripto blockchain
Proses tokenisasi RWA ke dalam blockchain. Sumber: Bank of America Institute.

Tokenisasi aset fisik (Real-World-Asset atau RWA) ke dalam blockchain mulai banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. RWA merupakan cara membawa ekosistem ekonomi dunia nyata ke dalam blockchain. Saat ini, tokenisasi RWA kebanyakan dilakukan pada aset properti, sekuritas, dan surat obligasi pemerintah AS. CEO BlackRock, Larry Fink, bahkan menjelaskan bahwa tokenisasi sekuritas akan menjadi masa depan pasar sekuritas.

Baca juga: Apa itu Real-World-Asset (RWA) di industri kripto?

Tokenisasi RWA memiliki potensi besar bersifat disruptif bagi sektor finansial tradisional. Aset fisik yang ditokenisasi akan menghilangkan peran pihak ketiga selagi membuat transaksi transparan dan lebih cepat. Lebih dari itu, tokenisasi RWA bisa membuka banyak skema insentif yang memanfaatkan teknologi smart contract. Tokenisasi RWA juga membuka akses terhadap berbagai lini bisnis dan aset yang biasanya memiliki proses rumit.

Profesor Jason Potts dari Universitas RMIT Australia menyebut teknologi blockchain dan aset kripto memungkinkan “programmable commerce, menciptakan ekosistem ekonomi digital yang memanfaatkan protokol dan algoritma. Maka dari itu, RWA berpotensi merealisasikan ekonomi Web3 berbasis blockchain.

Saat ini, sudah banyak proyek dan perusahaan yang memanfaatkan tokenisasi RWA namun dalam jumlah kecil. Salah satu proyek aset kripto terbesar yang memanfaatkan tokenisasi RWA adalah MakerDAO. Nilai total RWA dalam portfolio MakerDAO mencapai $2,3 miliar DAI yang terdiri dari berbagai jenis aset mulai dari produk ETF, surat obligasi, sampai real estate.

Kesimpulan

Aset kripto memiliki potensi jauh lebih besar daripada sekadar menjadi kelas aset investasi baru. Awalnya diciptakan sebagai alat pembayaran alternatif, aset kripto telah berevolusi untuk menawarkan solusi ke berbagai masalah finansial, terutama di negara-negara berkembang yang berjuang melawan inflasi dan devaluasi mata uang. Selain itu, aset kripto juga berperan dalam disrupsi sektor finansial tradisional, termasuk remitansi, pembayaran lintas negara, dan tokenisasi aset fisik.

Industri ini belum mencapai adopsi massal, tetapi perkembangannya yang cepat telah menarik perhatian dari perusahaan investasi hingga negara-negara di seluruh dunia. Potensinya sebagai aset yang tidak dibatasi oleh batas geografis menawarkan berbagai kegunaan yang tidak dimiliki oleh mata uang fiat, membuatnya berharga tidak hanya sebagai instrumen investasi, tetapi juga sebagai instrumen yang bisa mendefinisikan ulang bagaimana ekonomi global beroperasi.

Cara Membeli Aset Kripto Pada Aplikasi Pintu

Kamu bisa mulai berinvestasi pada berbagai macam aset kripto di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:

  1. Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
  2. Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
  3. Buka halaman market dan cari Koin favoritmu.
  4. Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
  5. Sekarang kamu sudah menjadi investor kripto!

Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, ARB, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:Ari Budi Santosa

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan