Saat ini, banyak orang hanya melihat kripto sebagai sebuah kelas aset investasi baru. Aset kripto dianggap sebagai instrumen investasi baru yang bisa membawa keuntungan berkali-kali lipat. Meskipun ini tidak salah, perspektif tersebut mengabaikan berbagai potensi besar dari industri kripto. Pandangan tentang aset kripto sebagai aset spekulatif juga menciptakan gambaran negatif dari khalayak umum terhadap industri ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa potensi aset kripto sebagai aset global.
Aset kripto adalah aset terdesentralisasi yang sepenuhnya digital dan diamankan menggunakan kriptografi. Pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, memiliki visi membuat mata uang digital yang bisa digunakan sebagai alternatif terhadap mata uang fiat. Jadi, sebenarnya tujuan awal diciptakan aset kripto merupakan sebagai alat pembayaran yang tidak perlu pihak ketiga.
Bitcoin banyak digunakan sebagai alat pembayaran pada era awal sekitar 2009 sampai 2015. Di periode waktu ini Bitcoin utamanya dilihat sebagai alat pembayaran digital yang mengedepankan privasi dan anonimitas. Banyak platform seperti NewEgg dan Microsoft memberikan opsi pembayaran menggunakan BTC.
Kamu juga bisa membaca artikel Pintu Academy Sejarah Perkembangan Bitcoin.
Dalam beberapa tahun terakhir, pandangan terhadap Bitcoin dan industri aset kripto sangat beragam. Perusahaan-perusahaan investasi melihat industri aset kripto sebagai kelas aset baru yang berpotensi. Sementara itu, perkembangan BTC sebagai mata uang alternatif global juga terus meningkat. El Salvador menjadikan BTC sebagai legal tender pada tahun 2021. Adanya berbagai macam stablecoin juga menambahkan kegunaan aset kripto sebagai alat pembayaran global.
“Dalam 6 hingga 9 bulan terakhir, kita melihat banyak sekali institusi dan manajer keuangan yang memandang bahwa aset kripto, terutama BTC dan ETH, menjadi bagian yang sangat penting dari (portfolio) pilihan aset yang terdiversifikasi”
Danielle Szetho, Kepala Portfolio Aset Digital dan Tata Kelola Standard Chartered
Saat ini, industri aset kripto memiliki begitu banyak potensi kegunaan tapi belum ada yang bisa menarik adopsi massal. Terlepas dari hal tersebut, Bitcoin dan aset kripto lainnya mulai mendapatkan perhatian sebagai aset yang bersifat global. Sifat aset kripto yang digital dan tidak dibatas oleh batas negara menciptakan banyak kegunaan yang tidak dimiliki oleh mata uang fiat.
Di banyak negara berkembang, aset kripto memiliki fungsi yang cukup unik sebagai aset untuk melindungi nilai dari inflasi. Hal ini terutama berlaku di negara-negara dengan tingkat inflasi dan devaluasi mata uang nasional yang tinggi seperti Turki, Mesir, dan Argentina. Argentina dan Venezuela bahkan sedang mengalami inflasi di atas 100%. Tingkat inflasi tersebut mendorong masyarakat memanfaatkan aset kripto seperti BTC dan stablecoin untuk melindungi nilai asetnya.
Dalam kasus Argentina, ia juga memiliki kandidat presiden yang pro-Bitcoin yaitu Javier Milei. Javier Milei baru saja menang di pemilu tahap satu di Argentina dan tahap selanjutnya akan ditentukan pada Oktober 2023. Jika Javier menang, ini bisa memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan kripto Argentina.
Baca juga: Mengapa Asia Bisa Menjadi Pusat Industri Kripto Dunia.
Di negara-negara berkembang, semakin banyak masyarakat melihat aset kripto sebagai cara menghindari buruknya kondisi ekonomi negara. Dalam daftar adopsi cryptocurrency 2022, 17 dari 20 negara dengan adopsi aset kripto tertinggi masuk ke dalam kategori negara berkembang. Masyarakat dari negara-negara ini juga menganggap aset kripto aset investasi yang menarik di tengah kondisi ekonomi di mana kesempatan pekerjaan tidak ideal.
Sektor Remitansi (pengiriman uang dari luar ke dalam negeri) secara mengejutkan mengalami adopsi aset kripto yang cukup tinggi, terutama di negara berkembang. Penggunaan cryptocurrency sebagai aset pengiriman remitansi banyak terjadi di negara seperti Nigeria, Filipina, dan Meksiko.
Bitso, salah satu bursa aset kripto terbesar di Meksiko, menjelaskan bahwa Bitso memproses sekitar $3,3 miliar dolar remitansi dari AS ke Meksiko pada tahun 2022. Perusahaan seperti Coinbase juga sudah membuka jasa penarikan aset di Meksiko untuk masuk ke pasar remitansi.
Selain Meksiko, negara di Afrika seperti Nigeria, Afrika Selatan, dan Kenya juga mulai memanfaatkan penarikan remitansi berbasis cryptocurrency. Bitpesa, Paxful, dan LocalBitcoins merupakan beberapa platform yang digunakan untuk transaksi remitansi oleh banyak orang.
Teknologi blockchain dan aset kripto sebagai mata uang pembayaran memiliki potensi yang besar. Aset kripto bisa digunakan sebagai mata uang pembayaran untuk transaksi lintas negara karena ia tidak perlu melewati proses administrasi yang rumit dan tidak memiliki biaya tambahan. Transaksi kripto tidak membutuhkan kerja sama antarnegara, tidak perlu melewati proses pertukaran mata uang, dan memiliki biaya transaksi yang sama.
Pembayaran transnasional menggunakan aset kripto bisa diselesaikan secara cepat dalam hitungan menit. Selain itu, data transaksi juga bisa langsung diperiksa karena pengguna bisa melihatnya di blockchain. Biaya transaksi yang dibayarkan oleh pengguna juga bisa ditekan dan menjadi sangat murah (menggunakan blockchain dengan biaya gas kecil seperti L2 atau Solana).
Saat ini, beberapa perusahaan besar sudah memanfaatkan pembayaran menggunakan aset kripto. Salah satu perusahaan kartu kredit terbesar di dunia, Visa, mulai memproses pembayaran menggunakan USDC di Ethereum sejak 2021. Visa juga baru saja membuka pembayaran USDC di blockchain Solana yang terkenal lebih cepat dan lebih murah dari Ethereum.
Selain Visa, perusahaan pembayaran masif lain yang mulai menggunakan aset kripto adalah PayPal. Alih-alih hanya membuka pembayaran melalui aset kripto seperti Visa, PayPal langsung membuat stablecoin miliknya sendiri yaitu PYUSD. PYUSD milik PayPal akan dijamin penuh oleh Dolar AS dan diterbitkan melalui Paxos Trust.
Tokenisasi aset fisik (Real-World-Asset atau RWA) ke dalam blockchain mulai banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. RWA merupakan cara membawa ekosistem ekonomi dunia nyata ke dalam blockchain. Saat ini, tokenisasi RWA kebanyakan dilakukan pada aset properti, sekuritas, dan surat obligasi pemerintah AS. CEO BlackRock, Larry Fink, bahkan menjelaskan bahwa tokenisasi sekuritas akan menjadi masa depan pasar sekuritas.
Baca juga: Apa itu Real-World-Asset (RWA) di industri kripto?
Tokenisasi RWA memiliki potensi besar bersifat disruptif bagi sektor finansial tradisional. Aset fisik yang ditokenisasi akan menghilangkan peran pihak ketiga selagi membuat transaksi transparan dan lebih cepat. Lebih dari itu, tokenisasi RWA bisa membuka banyak skema insentif yang memanfaatkan teknologi smart contract. Tokenisasi RWA juga membuka akses terhadap berbagai lini bisnis dan aset yang biasanya memiliki proses rumit.
Profesor Jason Potts dari Universitas RMIT Australia menyebut teknologi blockchain dan aset kripto memungkinkan “programmable commerce”, menciptakan ekosistem ekonomi digital yang memanfaatkan protokol dan algoritma. Maka dari itu, RWA berpotensi merealisasikan ekonomi Web3 berbasis blockchain.
Saat ini, sudah banyak proyek dan perusahaan yang memanfaatkan tokenisasi RWA namun dalam jumlah kecil. Salah satu proyek aset kripto terbesar yang memanfaatkan tokenisasi RWA adalah MakerDAO. Nilai total RWA dalam portfolio MakerDAO mencapai $2,3 miliar DAI yang terdiri dari berbagai jenis aset mulai dari produk ETF, surat obligasi, sampai real estate.
Aset kripto memiliki potensi jauh lebih besar daripada sekadar menjadi kelas aset investasi baru. Awalnya diciptakan sebagai alat pembayaran alternatif, aset kripto telah berevolusi untuk menawarkan solusi ke berbagai masalah finansial, terutama di negara-negara berkembang yang berjuang melawan inflasi dan devaluasi mata uang. Selain itu, aset kripto juga berperan dalam disrupsi sektor finansial tradisional, termasuk remitansi, pembayaran lintas negara, dan tokenisasi aset fisik.
Industri ini belum mencapai adopsi massal, tetapi perkembangannya yang cepat telah menarik perhatian dari perusahaan investasi hingga negara-negara di seluruh dunia. Potensinya sebagai aset yang tidak dibatasi oleh batas geografis menawarkan berbagai kegunaan yang tidak dimiliki oleh mata uang fiat, membuatnya berharga tidak hanya sebagai instrumen investasi, tetapi juga sebagai instrumen yang bisa mendefinisikan ulang bagaimana ekonomi global beroperasi.
Kamu bisa mulai berinvestasi pada berbagai macam aset kripto di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:
Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, ARB, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan