Sejarah Bitcoin: Perkembangan dan Penggunaanya

Update 22 Mar 2023 • Waktu Baca 7 Menit
Gambar Sejarah Bitcoin: Perkembangan dan Penggunaanya
Reading Time: 7 minutes

Cryptocurrency merupakan kelas aset baru yang pertama kali lahir pada tahun 2009. Industri kripto yang kita kenal hari ini dimulai oleh aset kripto pertama yang disebut Bitcoin. Bitcoin akhirnya mendorong banyak ilmuwan komputer di dunia untuk menciptakan berbagai inovasi lain. Ethereum, Solana, NFT, dan berbagai teknologi kripto saat ini semua berawal dari permulaan kecil seseorang bernama Satoshi Nakamoto. Satoshi mengunggah jurnal ilmiah tentang mata uang elektronik yang kemudian mencuri perhatian jutaan orang di dunia. Lalu, seperti apa sejarah munculnya Bitcoin? Bagaimana sejarah Bitcoin dari tahun ke tahun? Artikel ini akan menjelaskan semuanya.

Ringkasan Artikel

  • 💰 Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang diciptakan Satoshi Nakamoto sebagai mata uang digital terdesentralisasi. Satoshi ingin menciptakan sistem transaksi digital yang tidak membutuhkan pihak ketiga.
  • 🔨 Bitcoin, sebagai mata uang digital pertama, berhasil menyelesaikan masalah-masalah utama mata uang digital seperti Byzantine General dan Double Spending.
  • 📊 Bitcoin telah melewati banyak tahapan perkembangan, dari transaksi pertama hingga kasus peretasan besar seperti Mt. Gox dan menjadi kelas aset cadangan seperti saat ini.
  • 💸 Seiring berjalannya waktu, Bitcoin mulai diakui sebagai “emas digital” dan diterima di berbagai negara, termasuk diakui sebagai mata uang sah di El Salvador.
  • ⚙️ Berbagai inovasi dan pembaruan sudah terjadi di Bitcoin. Beberapa di antaranya adalah kemampuan untuk mendukung transaksi smart contracts dan NFT melalui protokol Ordinals.

Apa itu Bitcoin?

Bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang diciptakan untuk menjadi medium pertukaran nilai secara digital. Bitcoin merupakan aset kripto pertama yang diciptakan oleh seseorang dengan pseudonim Satoshi Nakamoto. Sebagai aset kripto pertama, Bitcoin menjadi katalis lahirnya industri kripto karena inovasi yang ia bawa.

Bitcoin sendiri tidak lahir serta merta. Pada dasarnya, inovasi Satoshi Nakamoto dibangun dari iterasi-iterasi mata uang digital sebelumnya. Beberapa upaya mata uang digital yang menjadi fondasi terciptanya Bitcoin adalah Bit Gold (Nick Szabo), DigiCash (David Chaum), dan Reusable Proof of Work milik buatan Hal Finney.

Isu utama dari mata uang digital ini adalah ia tidak bisa menyelesaikan masalah Byzantine General dan double spending. Sementara itu, Satoshi Nakamoto berhasil menyelesaikan kedua masalah ini lewat Bitcoin.

Sejarah Lahirnya Bitcoin

satoshi nakamoto bitcoin
Ilustrasi seni Dorian Nakamoto yang sempat dituduh sebagai Satoshi Nakamoto. Dorian bersikeras bahwa ia bukan Satoshi.

Pada 18 Agustus 2008, nama domain “Bitcoin.org” didaftarkan oleh seorang individu tidak dikenal (diduga Satoshi Nakamoto). Situs ini kini menjadi pusat informasi tentang Bitcoin yang dikelola oleh sekelompok Bitcoin. Komunitas pengembang ini juga berfokus mengembangkan klien Bitcoin Core dan proyek Bitcoin lainnya.

Lalu, pada 31 Oktober 2008, Whitepaper Bitcoin dirilis dengan judul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” dikirim ke kelompok mailing list kriptografi. Whitepaper ini menjelaskan Bitcoin sebagai sistem mata uang digital yang memfasilitasi transaksi P2P yang tidak membutuhkan pihak ketiga. Seperti yang kita tahu, Bitcoin menggunakan blockchain dan mekanisme konsensus Proof of Work untuk menciptakan jaringan terdesentralisasi.

Siapa Satoshi Nakamoto? Identitas asli Satoshi Nakamoto si pencipta Bitcoin sampai saat ini belum bisa dipecahkan. Beberapa orang sudah mengaku dirinya sebagai Satoshi namun tidak ada bukti konkrit seperti membuka akses dompet pribadi Satoshi Nakamoto.

Satoshi Nakamoto menambang blok pertama Bitcoin (Genesis Block) dan menyematkan pesan “The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks.” Pesan ini merujuk pada judul berita di The Times tentang rencana pemerintah Inggris menyelamatkan bank dari kebangkrutan.

Pesan yang ditinggalkan Satoshi merupakan jejak penting karena ia mencerminkan motivasi dibuatnya Bitcoin: menciptakan sistem ekonomi alternatif yang tidak memerlukan kepercayaan terhadap institusi tersentralisasi seperti bank dan pemerintah. Selain itu, blok pertama Bitcoin juga menambang 50 BTC pertama.

Sejarah Perkembangan Kegunaan Bitcoin

Bitcoin Pizza Day dan Transaksi Pertama Bitcoin

Transaksi pertama di jaringan Bitcoin adalah Satoshi Nakamoto yang mengirimkan 10 BTC ke Hal Finney. Hal Finney menjadi kontributor paling awal terhadap jaringan Bitcoin dan ia merupakan beberapa orang yang langsung berhubungan dengan Satoshi Nakamoto. Selain itu, Finney juga menjadi bagian dari beberapa pengembang yang menggunakan Bitcoin.

Pada 22 Mei 2010, Laszlo Hanyecz membeli dua buah Pizza dari Papa John’s menggunakan 10.000 BTC. Transaksi Laszlo ini kemudian populer sebagai Bitcoin Pizza Day karena ia merupakan transaksi komersil Bitcoin pertama. Pada saat itu, harga 1 BTC bahkan tidak mencapai $1 dolar.

Pada era awal Bitcoin, Satoshi Nakamoto kemudian menambang 1 juta BTC dan menghilang, membawa semua Bitcoin yang ia miliki. Hingga saat ini tidak ada yang mengetahui kemana Satoshi pergi dan siapa identitas aslinya.

Silk Road dan Peretasan Mt. Gox

sejarah bitcoin peretasan mt. gox
Banyak pengguna korban peretasan Mt.Gox belum mendapatkan kembali uangnya. Sumber: Verge.

Pada Februari 2011, black market digital Silk Road dibuat. Pengguna bisa menggunakan Silk Road untuk membeli berbagai barang secara anonim. Sayangnya, Silk Road banyak dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas ilegal dan kriminal seperti jual beli narkotika. Selain itu, pencipta Silk Road, Ross William Ulbricht, ditangkap oleh otoritas pemerintah AS. Selama dua tahun beroperasi, Silk Road memproses sekitar 9,5 juta BTC.

Bursa pertukaran kripto Mt.Gox juga diluncurkan berdekatan dengan Silk Road. Pada Juni 2011, peretasan pertama Bitcoin terjadi. 2.000 BTC (setara $30.000 dolar pada saat itu) berhasil dicuri dari Mt. Gox. Pada puncaknya, Mt. Gox memproses sekitar 70% dari semua transaksi Bitcoin yang terjadi.

Sayangnya, Mt. Gox kembali mengalami peretasan, yang kemudian menjadi pencurian terbesar sepanjang sejarah Bitcoin. Sekitar 850.000 BTC (setara $460 juta dolar) berhasil dicuri dari Mt. Gox di tahun 2014. Meskipun Mt. Gox sudah menghentikan penarikan aset dari situsnya, ini sudah terlambat karena penyerang sudah mengambil Bitcoin dari pengguna Mt. Gox.

Kejadian seperti Mt. Gox bisa terjadi karena dulu belum ada teknologi hardware wallet seperti Ledger dan Trezor. Alamat dompet Bitcoin Mt. Gox disimpan dalam tempat yang terhubung ke internet sehingga penyerang bisa mengambil private key dan mengakses semua BTC milik Mt. Gox.

Penerimaan BTC Sebagai Aset Lintas Negara

Pada Oktober 2013, Robocoin dan Bitcoiniacs bekerja sama untuk menghadirkan ATM Bitcoin pertama di Vancouver, Kanada. Pengguna bisa mengirim dan berjualbeli Bitcoin langsung menggunakan uang fiat mereka. Tahun 2013 juga menjadi tahun di mana Bitcoin mulai menjadi perbincangan di berbagai badan pemerintahan. Di Kenya, inisiatif menyambungkan Bitcoin ke sistem pembayaran M-Pesa dimulai. Sementara itu, Departemen Administrasi Bursa Luar Negeri Thailand menyatakan Bitcoin ilegal karena tidak memiliki payung hukum.

Namun, muncul banyak sinyal positif adopsi Bitcoin pada tahun 2014. Banyak perusahaan bisnis besar menerima Bitcoin sebagai mata uang pembayaran. Zynga, Dell, Newegg, dan Microsoft memberikan pilihan kepada penggunanya untuk membayar menggunakan BTC. Setahun kemudian, total bisnis yang memberikan pilihan pembayaran Bitcoin mencapai sekitar 160,000. Selain itu, sudah terdapat 771 mesin ATM Bitcoin pada September 2016.

Pada 14 Januari 2016, whitepaper Bitcoin Lightning Network dirilis oleh Joseph Poon dan Thaddeus Dryja. Lightning Network memproses transaksi Bitcoin secara off-chain. Lightning Network mempercepat transaksi Bitcoin dan meningkatkan skalabilitas jaringan. Selain itu, ia juga mengurangi beban komputasi untuk jaringan Bitcoin.

Bitcoin Sebagai Aset Simpanan

Seiring dengan waktu, semakin banyak negara mulai menerima Bitcoin dan aset kripto lainnya. Pada periode 2017-akhir 2019, harga Bitcoin berhasil meningkat sekitar 700%. Lalu, jika kita bandingkan dengan harga 1 BTC pada awal 2014 yaitu sekitar $800, BTC naik lebih dari 1000% dalam waktu 5 tahun (harga akhir 2019 sekitar $8.000 dolar). Apresiasi nilai yang begitu cepat dalam periode singkat membuat semakin banyak orang tertarik berinvestasi pada BTC. Hal ini juga menarik berbagai investor institusional dan juga negara untuk mempertimbangkan legalitas Bitcoin.

Pada awal 2018, bursa pertukaran OTC (Over-The-Counter) terbesar di Jepang, CoinCheck, mengalami peretasan senilai $530 juta dolar. Era awal adopsi besar-besaran BTC ini masih diwarnai oleh kasus-kasus peretasan bernilai fantastis.

Dalam era ini, banyak pihak menggaungkan bahwa Bitcoin adalah “emas digital”. Beberapa perusahaan investasi besar seperti Andreessen Horowitz (a16z), Microstrategy, dan Fidelity mulai mengeksplorasi berinvestasi pada Bitcoin dan berbagai proyek kripto lainnya.

Selain itu, semakin banyak negara yang mulai memfasilitasi regulasi Bitcoin dan aset kripto lainnya dan membuka perdagangan aset kripto untuk investor retail. Jepang, Australia, dan Singapura adalah beberapa negara yang sudah proaktif memfasilitasi industri kripto sejak sekitar 2017-2018.

Pada 9 Juni 2021, El Salvador secara resmi melegalkan Bitcoin sebagai legal tender atau mata uang pembayaran sah di negaranya. El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin. Kebijakan El Salvador ini menjadi titik balik BTC berpindah dari sekadar aset untuk berspekulasi dan menjadi aset dengan potensi sebagai cadangan/simpanan.

Era Baru Bitcoin: Inscription dan Bitcoin L2

ordinals bitcoin nft
Situs halaman Ordinals.

Pada Januari 2018, mainnet blockchain RSK (Rootstock) berhasil diluncurkan di atas jaringan Bitcoin. RSK bertujuan membawa fungsi smart contract ke ekosistem Bitcoin dan memungkinkan pengembang membuat aplikasi terdesentralisasi (DApps) di Bitcoin. Selain itu, RSK juga kompatible dengan mesin virtual Ethereum (EVM) sehingga pengembang bisa menggunakan bahasa pemrograman Solidity Ethereum dan bermigrasi ke Bitcoin.

Lalu, pada Januari 2021 Muneeb Ali dan Ryan Shea juga meluncurkan teknologi layer 2 yang dibangun di atas jaringan Bitcoin bernama Stacks. Layaknya RSK, Stacks juga ingin membawa fungsi smart contract untuk Bitcoin. Stacks memiliki bahasa pemrograman sendiri yaitu Clarity dengan mekanisme konsensus unik bernama Proof-of-Transfer (POX).

Baca artikel tentang apa itu Stacks dan bagaimana cara kerjanya.

Bitcoin juga berhasil menerapkan pembaruan terbesar sejak SegWit pada 2017 yaitu pembaruan Taproot. Dengan adanya Taproot, ukuran transaksi Bitcoin semakin kecil dan biaya transaksi yang kompleks bisa menjadi lebih murah. Pembaruan Taproot ini akhirnya memungkinkan kegunaan baru untuk Bitcoin yaitu NFT.

Di tahun 2023, Casey Rodarmor memanfaatkan Taproot dan SegWit untuk memungkinkan pembuatan NFT di Bitcoin yang disebut Inscription. Inscription bisa diciptakan karena protokol Ordinals milik Rodarmor yang menciptakan cara untuk menempelkan berbagai jenis konten (seperti tulisan, video, dan gambar) ke dalam setiap Sats (unit terkecil Bitcoin). Sampai 18 Agustus 2023, sudah ada 24,4 juta inscriptions yang dibuat menggunakan Ordinals.

Baca juga artikel Pintu Academy tentang apa itu Ordinals.

Ordinals mengawali era baru Bitcoin dan memperluas fungsi Bitcoin tidak hanya sebagai aset simpanan atau investasi. Kini, NFT bisa dibuat secara permanen di blok Bitcoin.

Kesimpulan

Cryptocurrency adalah kelas aset baru yang diperkenalkan pada tahun 2009 dengan Bitcoin sebagai aset kripto pertama. Bitcoin, diciptakan oleh individu atau kelompok dengan pseudonim Satoshi Nakamoto, memicu serangkaian inovasi di industri kripto. Sebelum Bitcoin, berbagai upaya mata uang digital telah ada namun gagal mengatasi masalah double spending dan Byzantine Generals. Meski identitas Satoshi Nakamoto tetap menjadi misteri, kontribusinya termasuk penambangan blok pertama Bitcoin dan pesan tersembunyi mengenai kekecewaan terhadap institusi finansial tradisionl. Sejarah Bitcoin mencakup hari Bitcoin Pizza Day, asosiasi dengan pasar gelap seperti Silk Road, peretasan besar seperti Mt. Gox, hingga pengakuannya sebagai aset investasi oleh berbagai negara dan perusahaan besar. Saat ini, dengan inovasi seperti Taproot dan platform seperti RSK dan Stacks, Bitcoin terus berkembang sampai bisa mendukung fungsi smart contract dan NFT.

Cara Membeli Bitcoin di Aplikasi Pintu

Kamu bisa mulai berinvestasi pada berbagai macam aset kripto seperti BTC di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:

  1. Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
  2. Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
  3. Buka halaman market dan cari Koin BTC atau Bitcoin.
  4. Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
  5. Sekarang kamu adalah investor BTC!

Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti SOL, ARB, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:ichsan

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan