Perbedaan CeFi dan DeFi di Crypto

Update 12 Sep 2022 • Waktu Baca 5 Menit
Gambar Perbedaan CeFi dan DeFi di Crypto
Reading Time: 5 minutes

Pembahasan tentang potensi crypto di sektor finansial tak pernah lepas dari decentralized finance (DeFi), aplikasi keuangan terdesentralisasi berbasis blockchain. DeFi menawarkan masa depan dunia perbankan yang terbuka untuk digunakan oleh siapa saja dengan sistem yang transparan. Akan tetapi, adopsi crypto yang semakin luas di tengah masyarakat tidak lepas juga dari peran centralized finance (CeFi), yang menawarkan kemudahan bagi pengguna yang baru memulai perjalanannya di dunia crypto. Lalu, apa saja perbedaan CeFi dan DeFi? Kami akan mengulasnya lebih lanjut di artikel ini.

Ringkasan Artikel

  • 🔗 Decentralized finance atau DeFi adalah ekosistem aplikasi keuangan berbasis blockchain yang dapat beroperasi tanpa otoritas pusat seperti bank atau institusi keuangan lainnya.
  • 🏛 Sementara itu, centralized finance atau CeFi adalah platform penyedia jasa keuangan dengan struktur terpusat yang bergantung satu otoritas untuk membuat keputusan dan menjalankan operasional.
  • 🔎 DeFi digadang sebagai teknologi yang akan mengubah lanskap layanan keuangan di dunia. Akan tetapi, kehadiran CeFi tidak kalah pentingnya sebagai pintu masuk utama bagi masyarakat yang baru masuk ke industri crypto.

Apa Itu DeFi?

Decentralized Finance atau yang disingkat dengan DeFi adalah ekosistem aplikasi keuangan berbasis blockchain yang beroperasi tanpa otoritas yang terpusat. Hal ini berarti pengguna DeFi dapat menggunakan berbagai layanan keuangan seperti pinjam meminjam uang, tukar menukar aset, layaknya pada layanan keuangan tradisional. Perbedaanya, pengguna DeFi dapat melakukannya secara langsung, tanpa adanya perantara seperti bank.

Jika sebelumnya layanan keuangan seperti yang disebut di atas bergantung pada institusi seperti bank yang bertindak sebagai perantara, dengan DeFi, semua proses transaksi dilakukan oleh kode yang tertulis pada smart contract. Kode-kode pada aplikasi DeFi umumnya transparan dan open-source, di mana semua pengguna dapat memverifikasi kode dari aplikasi sendiri. Dengan demikian, pengguna dapat memiliki kendali penuh atas dana mereka.

Baca artikel di tautan ini jika kamu ingin mempelajari DeFi lebih lanjut.

Defi TVL

💡 Per Juli 2020, jumlah dana di ekosistem (total value locked) DeFi mencapai 3 miliar dolar AS. Per Desember 2021 jumlah dana pada smart contract DeFi sempat menyentuh angka lebih dari 180 miliar dolar AS, seperti yang terlihat pada data di atas. Akan tetapi, seiring dengan bear market, TVL pada DeFi saat ini menurun hingga ke angka 59.5 miliar dolar AS.

Dibangunnya berbagai aplikasi DeFi pada dasarnya diawali oleh penemuan blockchain Ethereum dengan teknologi smart contract-nya. Smart contract adalah sebutan untuk program komputer yang ditulis di atas blockchain Ethereum.

Baca juga: Apa Itu Ethereum?

Sebagian besar protokol DeFi dijalankan dengan organisasi otonom terdesentralisasi, atau DAO (Decentralized Autonomous Organization), di mana pemegang token tata kelola (contohnya token UNI pada Uniswap) bersama-sama berperan untuk mengambil keputusan, seperti alokasi perbendaharaan atau perubahan pada tokenomik.

Pengambilan keputusan pun dilakukan dengan transparan dan dapat dilacak melalui penjelajah blockchain publik, seperti Etherscan untuk blockchain Ethereum. Keberadaan DeFi pada dasarnya memberikan alternatif layanan keuangan yang selama ini didominasi oleh sistem keuangan tradisional.

Apa Itu CeFi?

Berbeda dengan DeFi, CeFi pada dasarnya adalah kependekan dari centralized finance, yang berarti layanan keuangan dengan struktur yang terpusat, seperti layaknya bank dan institusi keuangan tradisional yang kita kenal selama ini.

Akan tetapi, pada dunia crypto, CeFi mengacu kepada layanan keuangan dengan beragam fitur seperti yang ditawarkan oleh DeFi, namun dengan operasional seperti layanan keuangan tradisional.

Dengan CeFi, pengguna dapat melakukan pembelian dan penukaran aset crypto, mendapatkan bunga dari simpanan aset, bunga pinjaman dan lain sebagainya, layaknya pada DeFi. Akan tetapi, perusahaan CeFi menjalankan operasional perusahaan seperti perusahaan pada umumnya. Tidak menggunakan smart contract yang open-source seperti pada DeFi.

Pengguna yang menggunakan layanan CeFi pada dasarnya adalah pelanggan yang membayar jasa yang disediakan. Bisnis CeFi mencakup platform pinjaman seperti BlockFi dan exchange seperti FTX dan juga Pintu.

💡 Meskipun tidak dijalankan secara terdesentralisasi, CeFi menawarkan kemudahan akses dan layanan bagi pengguna yang baru memulai perjalanannya di dunia crypto. Hal ini dikarenakan fleksibilitas penukaran mata uang fiat dengan crypto yang ditawarkan oleh CeFi, sembari tetap menawarkan berbagai fitur yang dimiliki oleh DeFi.

Perbedaan CeFi dan DeFi

DeFi dan CeFi adalah layanan keuangan dengan kelebihan dan fungsinya masing-masing. Oleh karenanya, dua sistem layanan keuangan ini tetap dapat saling hadir berdampingan dan melengkapi satu sama lain dengan tujuan memberikan nilai lebih pagi penggunanya.

Kadang CeFi sering disalahartikan dengan TradFi, yang merupakan kependekan dari traditional finance. TradFi adalah layanan finansial yang sudah kita kenal selama ini, yang terdiri dari bank ritel, komersial dan investasi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah perbedaan ketiganya.

FungsiDeFiCeFiTradFi
Spot tradingUniswap, CurveCoinbase, PintuNew York Stock Exchange, NASDAQ
DerivatifdYdX, GMXBybit, FTXChicago Mercantile Exchange
Manajemen AsetThe Index Co-op, YearnGalaxy, GrayscaleBlackrock
Pinjam meminjamAave, CompoundCelcius, NexoBank of America
Sumber: https://www.coindesk.com/learn/defi-vs-cefi-in-crypto/

Risiko CeFi dan DeFi

Meski CeFi maupun DeFi memiliki kelebihannya masing-masing, akan tetapi keduanya tak lepas dari berbagai risiko. Apa yang terjadi pada Terra Luna di Mei 2022 lalu menunjukkan bagaimana seluruh ekosistem DeFi pun dapat hancur.

Terra Protocol adalah protokol blockchain yang memproduksi algorithmic stablecoins dengan TerraUSD (UST) sebagai stablecoin utamanya. Algorithmic stablecoin adalah stablecoin yang didesain dengan algoritma untuk menjaga nilainya sama dengan aset yang dipatoknya.

Salah satu aplikasi DeFi yang paling banyak digunakan pada blockchain Terra adalah Anchor Protocol, decentralized savings account, yang menjanjikan APY hingga 19.5%. Anchor banyak digunakan oleh pengguna Terra sebagai tempat penyimpanan aset disebabkan oleh tingginya “bunga” yang ditawarkan.

Pada 13 Mei 2022, harga LUNA (koin blockchain Terra) jatuh 100% ke level 0,0002 dolar AS Hal ini disebabkan oleh sistem algorithmic stablecoin yang memaksa Terra untuk terus menciptakan LUNA baru untuk menjaga nilai UST (stablecoin Terra) tetap pada 1 dollar AS.

Risiko CeFi dan DeFi

💡 Per tanggal 8 Mei 2022, jumlah LUNA yang beredar di pasar sekitar 346 juta. Hanya berselang empat hari setelahnya (12 Mei 2022), jumlahnya melonjak ke angka 7.1 triliun menyusul aksi jual UST yang terus menambah jumlah LUNA. Harga LUNA jatuh 100% ke level 0,0002 dolar AS pada tanggal 13 Mei 2022.

Apa yang terjadi pada LUNA ternyata memiliki efek domino pada CeFi melalui crypto hedge fund Three Arrows Capital (3AC), yang berinvestasi di Terra dan meminjam crypto senilai miliaran dolar dari berbagai perusahaan CeFi untuk menjalankan strateginya yang berisiko tinggi. Perusahaan CeFi percaya kepada 3AC dan memberikan pinjaman tanpa jaminan yang memadai. Ketika pasar crypto hancur, 3AC tidak mampu mengembalikan pinjaman dan hal ini berdampak kepada perusahaan-perusahaan CeFi tersebut.

Berinvestasi Crypto

Setelah membaca penjelasan mengenai perbedaan CeFi dan DeFi di atas, jika kamu tertarik untuk berinvestasi aset crypto, kamu dapat menggunakan aplikasi Pintu. Melalui Pintu, kamu bisa membeli berbagai crypto seperti BTC, ETH, SOL, ADA, dan yang lainnya dengan cara yang aman dan mudah.

Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:Nadya Rahmaesya

Beri nilai untuk artikel ini

Penilaian kamu akan membantu kami.

Apa yang kamu tidak suka?

Apakah ada saran untuk artikel ini?

Terima kasih untuk masukanmu!Tutup
Masukan gagal terkirim. Silakan coba lagi.Tutup

Bagikan