Setiap transaksi keuangan terkait pembelian barang atau jasa yang terjadi dalam perusahaan pada umumnya menggunakan dua macam opsi pembayaran, yakni secara tunai atau kredit. Transaksi keuangan yang menggunakan sistem pembayaran tunai akan dibiayai menggunakan kas. Apa itu pengeluaran kas dalam akuntansi? Bagaimana fungsi, contoh, dan jenisnya? Simak selengkapnya di artikel berikut!
Baca juga: Evolusi Sistem Pembayaran di Indonesia dan Dunia
Baridwan (2008) menyebutkan bahwa kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pembayaran maupun pelunasan hutang. Kas juga dapat disetor ke bank atau disimpan di bank maupun lembaga penyimpanan dana lainnya yang kemudian dapat diambil sewaktu-waktu.
Secara sederhana, pengeluaran kas adalah sejumlah uang yang harus dikorbankan oleh perusahaan untuk memperoleh suatu barang dan jasa yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas operasional.
Meskipun disebut sebagai pengeluaran kas, nyatanya istilah pengeluaran kas umumnya merujuk pada transaksi yang melibatkan akun kas dan setara kas, seperti cek dan kas kecil.
Dalam konteks bisnis, pengeluaran kas merupakan bagian dari arus kas yang harus dicatat dan dibukukan secara teratur selama periode tertentu, misalnya kuartal atau tahunan, sebagai alat pengendalian internal bagi pihak manajemen.
Setelah memahami tentang apa itu pengeluaran kas, kamu mungkin bertanya-tanya tentang apa fungsi pengeluaran kas dalam perusahaan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini berbagai fungsi dari aktivitas pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan:
Sebagian besar aktivitas operasional perusahaan didanai oleh kas atau setara kas. Transaksinya meliputi pembelian bahan baku maupun berbagai perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang aktivitas produksi barang dan jasa, serta membayar biaya-biaya terkait aktivitas operasional perusahaan.
Perusahaan terkadang mengeluarkan kas untuk menunjang aktivitas investasi guna menambah total aset yang dimiliki. Aktivitas investasi ini meliputi pembelian atau akuisisi aktiva tetap atau menanamkan modal kepemilikan pada anak perusahaan.
Tidak hanya aktivitas operasional dan investasi, perusahaan juga membutuhkan kas dan setara kas untuk melakukan pembayaran utang pada kreditur maupun supplier. Untuk tujuan ini, biasanya perusahaan menggunakan cek atau transfer antar bank sebagai metode pembayaran.
Besar keuntungan yang diperoleh perusahaan biasanya ditahan selama beberapa periode tertentu dan kemudian dikeluarkan untuk pembiayaan investasi atau pembayaran dividen kepada para pemegang saham.
Pembayaran dividen merupakan kewajiban perusahaan terhadap para pemegang saham yang umumnya dibayarkan secara cash dan nantinya akan mengurangi ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Beberapa contoh aktivitas dalam perusahaan yang digolongkan sebagai pengeluaran kas antara lain:
Apabila ditinjau dari sistem akuntansi, pengeluaran kas dapat dibedakan menjadi dua yakni:
Cek adalah sistem pengeluaran kas yang digunakan untuk membiayai aktivitas dalam jumlah nominal yang besar, misalnya untuk aktivitas investasi, dan pembayaran utang pada kreditur maupun supplier.
Sistem pengeluaran kas menggunakan cek dinilai lebih unggul karena transaksi yang dilakukan secara otomatis terekam dalam bentuk bukti transaksi yang dapat diringkas pula dalam bentuk rekening koran untuk periode akuntansi tertentu.
Penggunaan kas kecil pada sistem pengeluaran kas umumnya diperuntukkan bagi transaksi keuangan dengan nominal kecil dan membutuhkan waktu pencairan yang lebih cepat, misalnya untuk pembayaran air, listrik, dan iuran.
Dana kas kecil umumnya dipegang oleh kasir dalam jumlah tertentu yang telah ditetapkan dan perusahaan akan mengisinya kembali secara teratur setelah dana tersebut habis atau menggunakan sistem reimburse.
Dikutip dari Investopedia, istilah pengeluaran kas sebenarnya merujuk pada transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan melibatkan bank sebagai penyimpan dana. Berdasarkan penggunaan istilah tersebut, maka terdapat dua jenis layanan yang disediakan bank untuk memfasilitasi pengeluaran kas, yakni:
Controlled Disbursement adalah layanan manajemen yang ditawarkan oleh bank dan memungkinkan perusahaan untuk meninjau besar dana yang disimpan di bank serta melakukan penjadwalan pembayaran setiap hari.
Dengan memanfaatkan layanan ini, departemen keuangan perusahaan dapat memaksimalkan jumlah bunga yang diperoleh dengan cara memilih waktu yang tepat untuk transaksi pembayaran.
Delayed disbursement adalah layanan manajemen yang ditawarkan oleh bank dan memungkinkan perusahaan untuk melakukan proses pembayaran dengan cara memberikan cek yang di dalamnya tertera informasi mengenai tanggal pencairan.
Ketika cek asli diterima, mereka tidak akan dapat mencairkannya sebelum tanggal pencairan tiba. Dengan demikian, maka perusahaan akan mendapatkan tambahan waktu untuk dapat menyiapkan dana pembayaran. Biasanya, delayed disbursement membutuhkan proses pencairan waktu yang lebih lama, kira-kira lima hari kerja, dan diperuntukkan bagi supplier yang berada di tempat yang jauh.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu pengeluaran kas. Pengeluaran kas memang sangat penting untuk perusahaan. Tidak hanya perusahaan saja lho yang harus mencatat pengeluaran mereka, kamu juga perlu mencatat keuangan pribadi agar bisa tersusun secara rapi dan terstruktur.
Hal lain yang tidak kalah penting dilakukan adalah berinvestasi. Belakangan ini, semakin banyak jenis investasi yang bisa kamu pilih. Salah satunya adalah crypto. Di Pintu, kamu bisa mulai investasi dan trading crypto mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Selamat berinvestasi!
Baca juga: Bagaimana Langkah Investasi Crypto di Pintu?
Referensi:
Accounting Tools, Cash disbursement definition. Diakses tanggal: 24-11-2021.
Safira Amalia, Audit Kepatuhan Terhadap Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas Pada PT XYZ. Diakses tanggal: 24-11-2021.
The Investopedia Team, Disbursement. Diakses tanggal: 24-11-2021.