Trading online adalah salah satu aktivitas yang pertumbuhannya relatif pesat. Berdasarkan laporan dari Allied Market Research, nilai pasar trading online global per 2021 mencapai $8,9 miliar di 2021 dan diproyeksikan akan mencapai $18,4 miliar di 2031. Kenapa aktivitas ini digemari? Apa itu trading online dan kelebihannya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Trading online adalah kegiatan jual beli berbagai aset seperti saham, sekuritas hingga crypto melalui internet, biasanya melalui perantara broker atau exchange online.
Inovasi perdagangan yang bisa dilakukan secara online tersebut membuat proses trading jauh lebih sederhana, di mana trader hanya perlu menekan beberapa tombol dan aktivitas trading bisa terjadi tanpa perlu datang ke lantai perdagangan.
Trading online bisa dilakukan dalam berbagai rentang waktu, mulai dari trading jangka pendek (time-frame beberapa menit hingga beberapa jam), jangka menengah (time-frame beberapa hari), hingga jangka panjang (time-frame beberapa minggu hingga bulan). Durasi trading ini biasanya menyesuaikan pada dana yang tersedia, toleransi risiko, dan tujuan keuangan.
Baca juga: Ini Time-Frame Paling Akurat Menurut Para Ahli
Pertanyaannya, kenapa banyak trader yang beralih dari offline trading ke trading online? Singkatnya, trading online adalah metode yang dianggap jauh lebih sederhana. Dilansir dari The Seattle Times, berikut beberapa kelebihan online trading apabila dibandingkan dengan offline trading.
Biaya transaksi yang dikenakan saat online trading biasanya relatif lebih rendah dibandingkan trading offline.
Sebagai seorang trader, kamu pasti memahami bahwa waktu adalah hal yang sangat penting serta menentukan kesuksesan aktivitas trading kamu. Dengan trading online, kamu bisa lebih menghemat waktu dan biaya transportasi ke lantai perdagangan serta mengalokasikan waktu tersebut untuk memantau pasar maupun melakukan analisa pasar.
Trading online sudah tersedia di banyak situs, dan situs-situs tersebut biasanya akan menyediakan fitur pemantauan harga saham atau informasi perdagangan lainnya yang bisa memudahkan trader dalam melakukan analisa pasar. Sehingga, kamu bisa memantau investasi terus-menerus secara real-time dan tidak kehilangan momentum unutk membuka maupun menutup posisi. Profit yang diperoleh pun jadi bisa lebih maksimal.
Sebelum membahas bagaimana cara kerja trading online, kamu perlu mengetahui terlebih dulu bagaimana cara kerja trading offline di lantai perdagangan agar bisa membedakan kedua sistem tersebut.
Dalam aktivitas trading offline, trader harus menelepon broker terlebih dahulu untuk mengajukan permintaan membeli sekuritas dengan jumlah tertentu apabila ia ingin membuka posisi.
Broker kemudian akan memberitahu kamu berapa harga pasar sekuritas bersangkutan serta akan mengkonfirmasi pesananmu. Ketika kamu telah mengkonfirmasinya, kamu perlu membayar biaya broker agar pesanan bisa segera ditempatkan di bursa.
Baca juga: Panduan Belajar Trading Crypto untuk Pemula, Siap Profit!
Sedangkan, sistem cukup berbeda dibandingkan dengan trading offline. Kamu tidak perlu lagi melakukan janji temu dengan broker dan bisa melakukan trading secara lebih fleksibel.
Kamu hanya perlu memilih platform trading yang ingin kamu gunakan, menempatkan pesanan (order) di platform online tersebut, kemudian pesanan tersebut akan otomatis dijalankan oleh platform bersangkutan.
Trading online adalah salah satu contoh nyata dampak positif dari perkembangan teknologi. Terdapat berbagai jenis aset yang bisa ditradingkan. Salah satu yang kini tengah digemari masyarakat adalah trading crypto. Berdasarkan informasi dari Young and The Invested, dilansir dari CoinMarketCap, total nilai market cap crypto mencapai $994 miliar serta menempati posisi ke-20 dari segi GDP terbesar di dunia.
Referensi:
Fortunly. What is Online Trading? Everything You Should Know. Diakses pada Rabu, 31 Agustus 2022.
The Seattle Times. Some Pros and Cons of Online Trading. Diakses pada Rabu, 31 Agustus 2022.
Upstox. What is Online Trading. Diakses pada Rabu, 31 Agustus 2022.