Pengertian dan 10 Prinsip Dasar Akuntansi

Updated
March 9, 2022
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Pengertian dan 10 Prinsip Dasar Akuntansi
Reading Time: 4 minutes

Prinsip dasar akuntansi sangat dibutuhkan jika kamu ingin menghasilkan laporan keuangan yang valid dan akurat. Untuk kamu yang bekerja di bidang akuntansi maupun memiliki bisnis sendiri, simak pengertian dan 10 prinsip dasar akuntansi berikut ini!

Baca juga: 7 Unsur-Unsur Laporan Keuangan dan Contohnya

Pengertian Prinsip Akuntansi

pengertian prinsip dasar akuntansi

Pada dasarnya, prinsip akuntansi adalah acuan dalam melakukan berbagai proses akuntansi. Penggunaan prinsip ini pada dasarnya bertujuan untuk memunculkan pandangan secara objektif dan menyamakan persepsi mengenai produk akuntansi.

Selain itu, dengan menerapkan prinsip akuntansi, laporan keuangan yang merupakan produk akuntansi jadi bisa dibaca oleh semua pihak. Di Indonesia, prinsip-prinsip akuntansi disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).

10 Prinsip Dasar Akuntansi

prinsip dasar akuntansi

Secara umum, ada sepuluh prinsip dasar akuntansi yang bisa kamu simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Consistency Principle

Prinsip konsistensi atau consistency principle dalam akuntansi adalah prinsip mengenai perusahaan akan membuat suatu laporan keuangan pada setiap periode dengan cara yang sama. Pelaporan yang dilakukan secara konsisten tentu sangat berguna untuk membandingkan antara laporan di satu periode dengan laporan di periode sebelumnya.

Jika metode penyajian laporan keuangan yang dimaksud berubah, maka harus diberi keterangan tambahan mengenai penyebab perubahan metode tersebut.

Economic Entity Principle

Selanjutnya adalah prinsip entitas ekonomi atau economic entity principle. Economic entity principle adalah tentang bagaimana perusahaan sebagai suatu entitas ekonomi yang berdiri secara mandiri atau terpisah dari entitas ekonomi lain, termasuk entitas ekonomi pemilik perusahaan terkait.

Segala bentuk pencatatan transaksi, utang, kewajiban, hingga aset perusahaan menjadi hak milik sekaligus tanggung jawab perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain, laporan keuangan yang dibuat menggambarkan kondisi perusahaan secara nyata.

Full Disclosure Principle

Prinsip pengungkapan penuh atau full disclosure principle adalah tentang bagaimana setiap laporan keuangan harus bersifat informatif dan bisa dimaklumi sepenuhnya.

Laporan yang dimaksud juga harus sesuai dengan kenyataan di lapangan dan tak boleh ada satu pun informasi yang ditutupi. Apabila terdapat informasi yang tak dicantumkan dalam laporan tersebut, maka bisa ditambahkan berupa lampiran berisi keterangan tambahan atas informasi terkait.

Going Concern

Prinsip kesinambungan usaha atau dikenal juga sebagai going concern adalah salah satu prinsip yang memiliki anggapan, bahwa setiap bisnis maupun entitas ekonomi akan terus berjalan.

Setiap bisnis akan berjalan secara berkesinambungan dan tak ada penghentian maupun pembubaran, kecuali jika terjadi peristiwa yang bisa menyangga hal tersebut.

Historical Cost Principle

Kemudian, ada juga prinsip biaya historis atau historical cost principle yang menjadi dasar valuasi aset dan kewajiban. Historical cost principle adalah tentang bagaimana setiap aset dan kewajiban yang dimiliki harus dilaporkan dalam bentuk nilai perolehan, bukannya nilai penawaran.

Misalnya, suatu perusahaan memberi tawaran aset dengan harga sebesar Rp 1 miliar. Kemudian, terjadi proses tawar menawar hingga didapatkan kesepakatan harga sebesar Rp 950 juta. Dengan demikian, angka yang tertulis di dalam laporan tersebut adalah aset seharga Rp 950 juta bukan Rp 1 miliar.

Matching Principle

Prinsip mempertemukan atau matching principle adalah prinsip yang mampu mempertemukan jumlah pendapatan dan pengeluaran, yang mana keduanya memiliki jumlah yang sama. Akan tetapi, matching principle ini tidak selalu bisa dicapai semua perusahaan. Sebab, pembayaran kadang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan kerap melakukan accrual basis di setiap pencatatan akuntansi supaya bisa mendapat laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip terkait. Berdasarkan cara tersebut, bisa didapatkan semacam jurnal penyesuaian antara pendapatan dan pengeluaran di akhir periode.

Materiality Principle

Prinsip berikutnya adalah materialitas atau materiality principle. Materiality principle adalah prinsip yang beranggapan bahwa ukuran dan catatan akuntansi telah sesuai dengan nilai yang dimiliki material terkait. Nantinya, nilai tersebut akan dicatat dalam bentuk nominal atau angka yang bisa dijual.

Monetary Unit Principle

Prinsip satuan moneter atau monetary unit principle adalah tindakan untuk menyamakan pencatatan yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan kesepakatan satuan kuantitatif tertentu. Oleh sebab itu, prinsip ini menganggap satuan hitung yang sifatnya kualitatif tidak lagi relevan sebagai satuan hitung.

Contohnya, aset berbentuk benda maupun lembar saham tidak bisa lagi dihitung atau dilaporkan sebelum harga keseluruhan diubah menjadi satuan sesuai kesepakatan. Biasanya, satuan yang digunakan merupakan satuan dari mata uang yang berlaku.

Period Principle

Prinsip kurun waktu atau period principle adalah perhitungan dan pelaporan keuangan perusahaan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu, misalnya, laporan keuangan bulanan, tahunan, atau per kuartal.

Contohnya, laporan keuangan suatu perusahaan di bulan Desember, maka laporan tersebut berisi urutan transaksi sejak tanggal 1 sampai 31 Desember.

Revenue Recognition Principle

Prinsip dasar akuntansi yang terakhir adalah revenue recognition principle atau pengakuan pendapatan. Sederhananya, revenue recognition principle adalah pendapatan yang dihasilkan suatu usaha bisa dicatat dengan baik sesuai waktu dan jumlah yang sebenarnya. Pendapatan tersebut biasanya dihasilkan oleh kenaikan harta dari aktivitas perusahaan, seperti misalnya penjualan produk atau layanan tertentu.

Prinsip ini menggunakan dasar jumlah transaksi atau kas yang didapatkan dari seluruh transaksi keuangan yang telah dilakukan. Di mana, sumber penghasilan tersebut bisa diakui secara pasti saat jumlah atau nominal dalam skala kecil maupun besar bisa diukur secara tepat dari hasil transaksi penjualan terkait.

Contoh sederhananya adalah sebagai berikut. Suatu perusahaan mendapat keuntungan sebesar Rp500 juta dari hasil penjualan suatu produk. Artinya, nominal Rp500 juta tersebut bukan hanya diakui sebagai aset atau harta, tetapi juga harus masuk dalam pendapatan.

Itulah pengertian dan 10 prinsip dasar akuntansi yang wajib kamu ketahui. Cukup sederhana, bukan?

Pintu, Aplikasi Investasi Bitcoin dan Crypto

Halo, kami adalah Pintu, aplikasi jual beli crypto di Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto secara mudah mulai dari Rp11.000, download Pintu sekarang!

Referensi:

Alicia Tuovila. Accounting Principles. Diakses 2 Desember 2021

Jason Fernando. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Diakses 2 Desember 2021

Wikipedia. Generally Accepted Accounting Principles (United States). Diakses 2 Desember 2021

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->