Laba ditahan adalah salah satu istilah penting dalam dunia akuntansi. Apa itu laba ditahan? Simak pengertian laba ditahan, rumus, dan cara menghitung laba ditahan dalam artikel berikut ini!
Retained earning atau laba ditahan adalah istilah dalam dunia akuntansi yang mengacu pada keuntungan historis yang didapatkan perusahaan dikurangi dengan jumlah dividen yang dibayarkan di masa lalu.
Terdapat kata “ditahan” pada istilah tersebut karena pendapatan perusahaan tidak dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen dan ditahan oleh pihak perusahaan. Dalam hal ini, laba ditahan akan berkurang nilainya ketika perusahaan membayar dividen, dan meningkat nilainya saat laba baru diciptakan.
Keputusan untuk menahan laba atau membagikannya sebagai dividen biasanya diserahkan sepenuhnya kepada manajemen perusahaan.
Pada umumnya, perusahaan yang masih berfokus pada fase pertumbuhan mungkin tidak membayar dividen sama sekali atau hanya membayar dividen dalam jumlah kecil karena lebih memilih menggunakan laba ditahan untuk membiayai kegiatan perusahaan.
Baca juga: Cara Menghitung dan Rumus Laba Rugi Bersih dan Kotor
Beberapa manfaat laba ditahan bagi pihak perusahaan adalah sebagai berikut.
Laba ditahan dapat ditemukan di neraca perusahaan dan terletak di bagian bawah ekuitas pemegang saham pada akhir setiap periode akuntansi. Hal tersebut dikarenakan laba ditahan masih merupakan laba yang dimiliki oleh pihak perusahaan, meski tidak secara langsung.
Cara menghitung laba ditahan adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Laba Ditahan = Laba Ditahan Saat ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayarkan.
Contohnya, perusahaan A telah memulai bisnis sejak Oktober tahun ini. Akun laba ditahan pada Oktober tentu saja akan bernilai Rp0 karena perusahaan A belum memiliki penghasilan laba ditahan.
Selama satu bulan pertamanya, perusahaan A mendapat laba bersih sebesar Rp1.000.000 dan tidak membagikan dividen sama sekali. Berapakah laba ditahan perusahaan A pada bulan November di tahun yang sama?
Laba Ditahan = Laba Ditahan Saat ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayarkan.
Laba Ditahan = Rp0 + Rp1.000.000 – Rp0
Laba Ditahan = Rp1.000.000
Misalkan saja perusahaan A tadi masih melanjutkan bisnisnya dan pada bulan November mendapatkan keuntungan sebesar Rp10.000.000. Perusahaan A memutuskan untuk membayar dividen tunai dan menerbitkan dividen saham sebesar 5%.
Katakanlah perusahaan A memiliki total 10.000 lembar saham biasa yang beredar, dan menentukan harga pasar setiap lembar saham adalah Rp10.000. Artinya, jika perusahaan A akan menerbitkan 500 dividen saham, maka masing-masing akan mengurangi laba ditahan sebesar Rp10.000.
Berdasarkan rumus sebelumnya, dapat diperoleh nilai laba ditahan yang baru.
Laba Ditahan = Laba Ditahan Saat ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayarkan.
Laba Ditahan = Rp1.000.000 + Rp10.000.000 – [500 x Rp10.000]
Laba Ditahan = Rp11.000.000 – Rp5.000.000
Laba Ditahan = Rp6.000.000
Contoh lainnya adalah apabila pada bulan Desember, perusahaan A mendapat keuntungan sebesar Rp10.000.000. Sehingga, perusahaan A memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp2.000.000 kepada pemegang saham. Maka, nilai laba ditahan yang terbaru adalah sebagai berikut.
Laba Ditahan = Laba Ditahan Saat ini + Laba Bersih atau Rugi – Dividen yang Dibayarkan.
Laba Ditahan = Rp6.000.000 + Rp10.000.000 – Rp2.000.000
Laba Ditahan = Rp14.000.000
Itu dia pembahasan mengenai pengertian, rumus, dan cara menghitung laba ditahan. Cukup sederhana, bukan?
Baca juga: Apa itu Crypto?
Belakangan ini, minat masyarakat Indonesia terhadap investasi dan trading crypto semakin meningkat. Baru-baru ini, harga The Sandbox Token, salah satu aset crypto yang mendukung ekosistem video game The Sandbox berhasil mengalami peningkatan nilai hingga 725% hanya dalam waktu sebulan saja per 24 November 2021 lalu.
Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto, download Pintu sekarang! di Pintu, jual beli berbagai aset crypto bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Referensi:
Fresh Books, Calculate Retained Earnings. Diakses tanggal: 23-11-21.
Jason Fernando, Retained Earnings.Diakses tanggal: 23-11-21.
Nick Zarzycki, How to Calculate Retained Earning. Diakses tanggal: 23-11-21.