Pengertian, Tujuan, dan Contoh Ekonomi Makro

Updated
November 4, 2021
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Pengertian, Tujuan, dan Contoh Ekonomi Makro
Reading Time: 3 minutes

Ekonomi makro adalah sebuah konsep yang sangat terkenal dalam ilmu ekonomi. Konsep ini membahas mengenai perekonomian dalam skala yang besar, yaitu negara. Simak apa itu ekonomi makro, aliran teori ekonomi makro, tujuan kebijakan ekonomi makro, dan apa saja contoh ekonomi makro dalam artikel berikut ini!

Pengertian Ekonomi Makro

apa itu ekonomi makro

Dikutip dari Investopedia, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara keseluruhan, yaitu pasar dan sistem lain yang beroperasi dalam skala besar.

Secara umum, ruang lingkup ekonomi makro sangatlah luas dan meliputi inflasi, tingkat harga, tingkat pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, produk domestik bruto (PDB), dan angka pengangguran.

Sementara itu, Federal Reserve System atau The Fed mendefinisikan ekonomi makro sebagai studi tentang ekonomi secara keseluruhan, yaitu bagian dari ilmu ekonomi yang berfokus pada skala besar serta mempelajari faktor ekonomi umum dan interaksinya dalam suatu perekonomian.

Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro

Kebijakan ekonomi makro dibuat oleh pemerintah negara untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakatnya. Berikut ini adalah tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi makro dilansir dari Kompas.com.

Mengontrol Laju Inflasi

Inflasi memiliki dampak yang baik untuk negara, apabila lajunya dapat dikendalikan. Pemerintah bisa mengendalikan laju inflasi melalui kebijakan ekonomi makro yang dibuat. Misalnya seperti mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Memperluas Lapangan Pekerjaan

Pengangguran merupakan masalah besar dalam perekonomian, sehingga harus ditangani secara langsung oleh pemerintah. Dengan adanya kebijakan makro, diharapkan kegiatan ekonomi yang berjalan di sebuah negara bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat agar angka pengangguran dapat ikut berkurang.

Meningkatkan Produksi Nasional

Jumlah produksi nasional erat kaitannya dengan kapasitas ekspor dan daya beli masyarakat di dalam negeri. Semakin besar kemampuan negara untuk meningkatkan produk barang dan jasa, maka semakin baik pula dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi nasional.

Meningkatkan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional juga termasuk ruang lingkup ekonomi makro. Angka pendapatan nasional yang tinggi mengindikasikan kapasitas produksi negara dan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di masa depan. Peningkatan pada pendapatan nasional juga akan meningkatkan pendapatan per kapita negara.

Mencapai Stabilitas Ekonomi

Beberapa indikator stabilitas ekonomi antara lain adalah kestabilan kesempatan kerja, kestabilan tingkat pendapatan nasional, dan kestabilan tingkat harga barang. Semua hal itu dapat dicapai dengan kebijakan makro yang diatur oleh pemerintah.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Apa saja yang termasuk ke dalam ekonomi makro? Berikut ini beberapa contoh ruang lingkup ekonomi makro menurut The Federal Reverse System, the Central Bank of the United States.

  • Jumlah pengangguran dan kesempatan kerja.
  • Inflasi dan deflasi.
  • Pertumbuhan ekonomi negara setiap kuartal.
  • Kerjasama perekonomian dengan negara lain, termasuk ekspor dan impor.

Contoh Kebijakan Ekonomi Makro

contoh ekonomi makro

Pada dasarnya, kebijakan ekonomi makro yang dibuat oleh pemerintah terbagi menjadi dua, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Bagaimana perbedaan di antara kedua kebijakan tersebut?

Kebijakan Fiskal

Dilansir dari The Balance, kebijakan fiskal adalah berbagai tindakan yang diambil pemerintah untuk menjaga perekonomian negara agar tetap stabil dan bertumbuh dengan baik. Menurut OJK, kebijakan fiskal berkaitan dengan perpajakan, utang piutang, dan belanja pemerintah.

Beberapa contoh dari kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia adalah pengampunan pajak atau tax amnesty dan subsidi harga BBM untuk masyarakat kurang mampu.

Kebijakan Moneter

Pengertian kebijakan moneter menurut Bank Indonesia adalah berbagai kebijakan yang diambil dengan tujuan untuk menjaga kestabilan nilai rupiah, yang dicerminkan dari kestabilan harga barang maupun kestabilan nilai tukar mata uang rupiah dibandingkan dengan mata uang negara lain.

Salah satu contoh kebijakan moneter adalah ketika bank sentral membatasi atau menarik jumlah uang yang beredar ketika tingkat inflasi tinggi, yang mana jumlah uang yang beredar terlalu banyak.

Salah satu tujuan utama ekonomi makro adalah meningkatkan kestabilan ekonomi di tingkat nasional. Apabila ekonomi stabil, maka iklim investasi juga akan ikut positif. Para investor tidak akan segan menanamkan modal mereka karena adanya prospek yang baik di masa depan.

Instrumen investasi sendiri sangat beragam jenisnya. Salah satu yang sedang populer baru-baru ini adalah aset crypto. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia pun telah mencapai 6,5 juta orang dan melampaui investor pasar modal.

Untuk kamu yang tertarik melakukan investasi dan trading crypto seperti BTC, ETH, BNB Coin dan aset crypto lainnya, download Pintu sekarang! Tidak perlu modal besar, Jual beli crypto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Referensi:

Bank Indonesia, Moneter. Diakses tanggal: 28-10-2021.

Chris Rodrigo, Micro and Macro: The Economic Divide. Diakses tanggal: 19-10-2021.

Federal Reserve System, What is macroeconomics? Diakses tanggal: 19-10-2021.

Kimberly Amadeo, What Is Fiscal Policy? Diakses tanggal: 28-10-2021

Kompas, Apa yang Dimaksud dengan Ekonomi Makro? Diakses tanggal: 19-10-2021.

Parliament of Australia, The tools of macroeconomic policy—a short primer. Diakses tanggal: 19-10-2021.

Sean Peek, What Is Monetary Policy? Diakses tanggal: 28-10-2021

The Investopedia Team, Macroeconomics. Diakses tanggal: 19-10-2021.

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->