Saat kamu bertransaksi di dalam aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang melibatkan proses kompleks seperti bridging token, seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Untuk memeriksa keberhasilan transaksi tersebut, para pengguna crypto mengandalkan blockchain explorer. Dengan alat ini, selain dapat melihat status transaksi, kamu juga dapat menggunakannya untuk mengakses riwayat transaksi wallet pribadi dan orang lain. Lalu apa saja kegunaan blockchain explorer lainnya dan bagaimana menggunakannya? Yuk baca artikel berikut!
Blockchain explorer adalah platform untuk menelusuri catatan atau data yang ada pada blockchain. Data tersebut mencakup transaksi, biaya transaksi, alamat wallet, saldo aset, daftar aset pada wallet, dan data lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan blockchain explorer adalah cara untuk mengakses informasi data dalam blockchain secara terbuka dan transparan.
Blockchain explorer juga dapat diibaratkan sebagai search engine untuk mencari riwayat transaksi dan melihat transaksi yang sedang diproses oleh validator atau penambang. Alat ini sangat penting bagi para pengguna crypto karena berfungsi untuk melihat apa yang terjadi di dalam jaringan blockchain.
Setiap blockchain memiliki explorer-nya masing-masing. Sebagai contoh, jika kamu ingin melihat riwayat transaksi di blockchain Solana, kamu harus menggunakan Solscan. Kamu tidak bisa menggunakan Etherscan (Ethereum) untuk melihat transaksi di blockchain Solana. Begitu pun sebaliknya.
Untuk mengetahui apa itu Solscan, kamu bisa telusuri lebih dalam di sini.
Beberapa contoh blockchain explorer populer sebagai berikut:
Ethereum: Etherscan.io
Solana: Solscan.io
BNB Chain: Bscscan.com
Tron: Tronscan.org
Arbitrum: Arbiscan.io
Optimism: Optimistic.etherscan.io
Polygon: Polygonscan.com
Fantom: Ftmscan.com
Multiple-blockchain: blockchair.com, blockchain.com, dan lain-lain.
Bagi pengguna crypto, dalam hal ini adalah para investor dan crypto trader, blockchain explorer biasa digunakan untuk mengecek status transaksi atas aset crypto yang diperdagangkan. Ketika pengguna membeli atau menjual aset crypto di suatu dApp, terkadang proses transaksi cukup lama diproses oleh jaringan yang digunakan. Untuk itu, pengguna dapat mengecek apakah transaksi tersebut sudah berhasil atau belum di blockchain explorer.
Penambang dan validator juga menggunakan blockchain explorer untuk memeriksa keberhasilan transsaksi yang mereka proses, termasuk rincian seperti alamat pengirim, penerima, dan jumlah aset crypto yang dipindahkan.
Blockchain explorer tak terbatas untuk melacak transaksi saja, tetapi juga menjadi pintu masuk yang mendalam ke dunia teknologi blockchain dan pasar aset crypto. Pengguna bisa mendapatkan informasi teknis mengenai cara kerja blockchain, seperti transaksi dan blok terbaru, tingkat kesulitan blok, tingkat hash, volume transaksi, dan masih banyak lagi.
Pengguna juga dapat memantau wallet para whales dengan memantau volume transaksi dan pergerakan aset crypto dalam wallet tersebut. Hal ini bisa menjadi salah satu strategi dalam mencari potensi keuntungan.
Pada kasus rug pull token BALD, seseorang mengklaim bahwa ia mendapatkan keuntungan 1.000 kali lipat dari kenaikan harga yang sangat signifikan. Salah satu caranya adalah dengan memantau pergerakan wallet address seorang whale yang kemudian mengisinya dengan likuiditas hingga menaikan harga token BALD.
Cara kerja Blockchain explorer melibatkan koneksi sistem alat ini ke full nodes dari jaringan blockchain tertentu. Nodes dapat mengunduh dan menyimpan salinan seluruh blockchain dalam database. Database inilah yang digunakan pengguna untuk melakukan pencarian berdasarkan alamat wallet, ID transaksi, atau alamat kontrak.
Baca juga Apa itu BALD & Cara Menghindari Rug Pull Token Meme.
Meskipun ada banyak blockchain explorer dari berbagai blockchain, namun secara keseluruhan ia memiliki interface yang cenderung sama.
Ketika kamu mengunjungi salah satu blockchain explorer, kamu akan menemukan kolom search bar utama. Pada kolom tersebut kamu bisa memasukan wallet addres, transaction hash, nomor blok, alamat kontrak token, hingga nama domain.
Pastikan kamu memasukan public key, bukan private key kamu saat menggunakan blockchain explorer.
Di artikel ini, kami menggunakan etherscan.io sebagai contoh untuk penggunaan blockchain explorer. Berikut beberapa aktivitas yang dapat kamu lakukan dengan alat ini dan cara penggunaannya:
Ketika kamu mengunjungi website etherscan.io, kamu akan menemukan tampilan seperti di atas. Tampilan utama ini menunjukan informasi dasar atas suatu blockchain, seperti harga, market cap, jumlah transaksi, jumlah blok, dan pergerakan transaksi di blockchain tersebut.
Ketika jumlah saldo di wallet kamu belum berubah setelah kamu melakukan transaksi baik jual maupun beli, kamu bisa mengecek saldo real-time di blockchain explorer. Kamu bisa melihat jumlah saldo pada kolom ‘Overview’.
Selain itu, kamu juga bisa melihat riwayat transaksi yang sudah kamu lakukan beserta alamat pengirim dan penerima aset di kolom bagian bawah.
Untuk mengecek status transaksi kamu, kamu bisa masukan transaction hash yang didapat dari wallet saat kamu melakukan transaksi. Selanjutnya, blockchain explorer akan menunjukan status transaksi kamu sudah sukses atau ‘pending’.
Selain cara tersebut, kamu juga bisa memeriksanya dengan mengklik transaction hash pada riwayat transaksi.
Gas fee dapat berubah-ubah tergantung pada tingkat kesibukan jaringan. Oleh karena itu, kamu bisa mengeceknya secara berkala di waktu tertentu untuk mendapatkan gas fee yang rendah. Untuk mengecek gas fee, kamu bisa mengklik angka Gwei pada kiri atas layar. Setelah itu, akan nampak halaman seperti di atas.
Gambar di atas juga menunjukan perkiraan biaya untuk transaksi penjualan NFT di Opensea, swap token di Uniswap dan transfer USDT.
Kamu juga bisa melihat informasi detail sebuah token di blockchain explorer. Caranya dengan menyalin alamat address token yang tersedia di CoinMarketCap, CoinGecko, atau website resmi token tersebut. Kemudian memasukannya ke kolom search bar.
Di atas adalah contoh informasi token PEPE. Kamu bisa melihat nama pembuat, nama token, hingga daftar token apa saja yang dimiliki.
Beberapa informasi yang dapat kamu lihat pada blockchain explorer: mempool size/status, block difficulty, average block size, average transaction fees, latest blocks, network hash rate, double-spend incidents, jumlah transaksi tertinggi, dan genesis blok dari blockchain.
Blockchain Explorer adalah alat penting bagi pengguna crypto untuk mengakses data secara terbuka dan transparan di dalam blockchain. Data tersebut meliputi informasi tentang transaksi, saldo aset, dan aktivitas jaringan.
Di artikel ini, kami telah menguraikan penggunaan blockchain explorer secara umum. Namun, ketika kamu menguliknya lebih dalam, kamu akan menemukan berbagai fitur dan informasi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut dalam alat ini.
Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan lain-lain di Pintu tanpa harus khawatir adanya penipuan. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan