Seiring perkembangan teknologi, perdagangan aset crypto kini tak lagi bergantung pada perantara atau pihak ketiga. Solusi ini diwujudkan melalui decentralized exchange (DEX). Dengan DEX, segala aktivitas transaksi terjadi secara langsung antara pengguna, tanpa campur tangan pihak ketiga. Selain itu, DEX juga menawarkan transaksi yang bersifat transparan dan terdesentral. DEX dapat dikatakan sebagai wujud nyata konsep aset crypto yang mengedepankan desentralisasi dengan peer-to-peer transactions. Di artikel ini, kami akan mengulas lebih dalam apa itu DEX dan bagaimana caranya beroperasi secara terdesentral.
Apa itu DEX? Decentralized exchange (DEX) adalah platform pertukaran aset crypto secara langsung tanpa adanya perantara pihak ketiga. DEX beroperasi di atas teknologi blockchain dan proses penyelesaian transaksi dilakukan melalui smart contracts yang berjalan secara otomatis.
Pada DEX, pengguna dapat melakukan perdagangan melalui crypto wallet yang berinteraksi secara langsung dengan smart contracts platform DEX. Dengan demikian, pengguna memiliki tanggung jawab penuh atas pengelolaan dananya.
Karena pengguna berkuasa penuh atas pengelolaan dan penyimpanan aset crypto, kesalahan seperti pengiriman dana ke alamat yang salah dan kehilangan private key juga menjadi tanggung jawab pengguna sepenuhnya.
Per Agustus 2023, sudah ada 891 DEX yang beroperasi di seluruh jaringan blockchain. Uniswap menjadi DEX terbesar dari jumlah total value locked (TVL) yang mencapai 3.6 miliar dolar AS. Diikuti dengan Curve DEX, Pancakeswap, Balancer, SUN, dan beberapa DEX lainnya.
DEX menawarkan beberapa aktivitas di dalam platformnya yang dapat memaksimalkan dana pengguna. Misalnya, pengguna dapat memperdagangkan aset crypto, mendapatkan bunga dari staking crypto, meminjamkan dana, menjadi liquidity provider, berspekulasi harga menggunakan derivatif, dll.
Pengguna perlu memiliki pengetahuan mendalam dalam menggunakan DEX. Hal ini disebabkan oleh pengalaman pengguna pada DEX sedikit lebih kompleks dibandingkan dengan centralized exchange (CEX). CEX adalah platfrom pertukaran aset crypto yang dioperasikan oleh entitas pusat.
Ada beberapa jenis desain DEX yang tersedia saat ini. Namun, ada dua jenis DEX terpopuler dan paling banyak digunakan oleh pengguna crypto, yaitu DEX dengan mekanisme order book dan Automated Market Maker (AMM).
Agregator DEX juga banyak digunakan pengguna crypto. Aggregator DEX berfungsi untuk mencari harga optimal dengan membandingkan harga dari berbagai DEX. Selain memperhatikan harga, aggregator DEX juga melakukan perbandingan terkait gas fee yang dikenakan.
Order book adalah sistem yang mengumpulkan catatan pesanan beli dan jual yang terbuka dalam pasar secara real-time. DEX dengan sistem fully on-chain order book umumnya kurang populer karena memiliki beberapa kendala. Beberapa diantaranya adalah kebutuhan akan troughput yang tinggi dan biaya yang relatif mahal.
Namun, seiring dengan berkembangnya solusi skalabilitas seperti layer 2 dengan teknologi optimistic rollups dan ZK rollups, on-chain order book DEX menjadi mulai banyak dilirik pengguna crypto.
Namun, sistem yang lebih populer yakni hybrid order book. Dengan sistem ini, DEX melakukan pencocokan pesanan secara off-chain sementara penyelesaian tetap di atas blockchain (on-chain). Contoh DEX dengan mekanisme order book adalah 0x, dYdX, Loopring DEX, dan Serum.
AMM merupakan mekanisme DEX yang paling banyak digunakan karena memungkinkan pengguna mengakses likuiditas secara langsung dan menjadi liquidity provider (LP). LP merupakan bagian penting dari mekanisme AMM karena ia bekerja sebagai pemasok aset crypto agar bisa diperjualbelikan.
AMM diciptakan untuk mengatasi masalah likuiditas dan menggunakan blockchain oracles untuk menentukan harga aset yang diperdagangkan.
Pengguna dapat secara langsung melakukan jual atau beli aset crypto melalui liquidity pool, sementara liquidity provider (deposan ke dalam liquidity pool AMM) dapat memperoleh pendapatan pasif melalui biaya perdagangan.
Beberapa contoh DEX dengan mekanisme AMM adalah Uniswap, Balancer, Aave, Curve, dan lain-lain.
Baca selengkapnya di artikel Apa itu Automated Market Makers (AMM), salah satu mekanisme pada DEX
Untuk dapat melakukan penukaran (swap) token, kamu bisa menghubungkan crypto wallet pada platform DEX, kemudian pilih aset crypto yang ingin kamu tukar. Misal kamu memiliki ETH dan ingin menukarnya dengan SOL. Kamu bisa masukan jumlah yang ingin kamu tukar, lalu klik Swap.
Seperti yang telah disebutkan di atas, centralized exchange (CEX) adalah platfrom pertukaran aset crypto yang dioperasikan oleh entitas pusat. Untuk jual beli aset crypto, pengguna harus menyetorkan asetnya ke dalam akun exchange. CEX mengelola transaksi dan penyelesaian perdagangan melalui sistem internalnya.
Beberapa contoh CEX yang kita kenal di antaranya adalah Pintu, Coinbase, Binance, OKX, Gemini, dan lain-lain.
Perbedaan antara DEX dan CEX terletak pada cara operasional dan strukturnya. DEX adalah platform pertukaran desentral yang memfasilitasi perdagangan langsung antara pengguna melalui teknologi blockchain dan smart contract, memberikan pengguna kendali penuh atas aset mereka dan transparansi tinggi.
Di sisi lain, CEX dijalankan oleh entitas pusat, memerlukan pengguna untuk menyerahkan kendali aset kepada exchange, dan mungkin memiliki transparansi yang lebih rendah tergantung pada kebijakan exchange.
Meskipun DEX menawarkan keuntungan privasi dan keterlibatan yang lebih rendah dalam regulasi, namun CEX dapat memproses transaksi lebih cepat dan mudah digunakan.
Pilihan antara keduanya tergantung pada preferensi pengguna terhadap kendali aset, transparansi, kecepatan, dan kepatuhan regulasi.
Seperti semua inovasi, DEX juga memiliki tantangan. Kecepatan dan efisiensi transaksi dalam DEX saat ini masih menjadi perhatian. Selain itu, ketika ada masalah dengan transaksi atau kesalahan dalam smart contracts, memulihkan dana bisa menjadi lebih rumit dibandingkan dengan CEX.
Meskipun demikian, DEX memiliki potensi besar untuk mengubah cara pertukaran crypto beroperasi, memberikan lebih banyak kendali kepada pengguna dan mengurangi ketergantungan pada entitas pusat.
Dengan terus berkembangnya teknologi blockchain dan pemahaman yang lebih baik tentang keamanan digital, DEX mungkin akan terus menjadi pusat perhatian dalam ekosistem crypto di masa depan.
Setelah mengetahui apa itu DEX, kamu bisa berinvestasi pada aset crypto dari beberapa DEX seperti UNI, SUSHI, CAKE dan lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan