White paper crypto adalah dokumen penting yang membantu investor untuk memahami konsep dari proyek crypto dan dapat digunakan untuk membandingkan satu proyek crypto dengan proyek lainnya. Apa itu white paper crypto? Simak pengertian, komponen-komponen dan contoh white paper selengkapnya dalam artikel berikut!
Baca juga: Ini Perbedaan IEO dan ICO dalam Crypto
White paper adalah dokumen yang dirilis oleh tim proyek aset finansial tertentu untuk memberikan informasi kepada investor mengenai konsep, tujuan, teknologi, dan roadmap dari proyek yang direncanakan.
Dilansir dari laman Coinmarketcap, white paper biasanya dilengkapi dengan data statistik, diagram dan informasi tambahan untuk meyakinkan investor yang menunjukkan ketertarikan berinvestasi pada sebuah aset.
White paper crypto adalah dokumen kunci yang berisi serangkaian informasi proyek crypto yang dibutuhkan investor. Menurut penulis “Writing white paper” Michael Stelzner, white paper crypto adalah dokumen yang diawali dengan pembahasan masalah yang dialami pegiat dan pengguna crypto dan diakhiri dengan penyajian solusi berupa proyek atau produk crypto.
Tim Cointelegraph menambahkan bahwa white paper setidaknya harus memuat beberapa hal berikut ini:
Berbeda dengan litepaper yang relatif pendek dan mudah dipahami, white paper cenderung mengandung informasi yang lebih teknis dan lengkap.
Mengacu dari white paper proyek Bitcoin, Joe Liebkind dari Investopedia mengungkapkan bahwa ada sekitar 12 bagian yang menyusun sebuah white paper.
Pendahuluan White Paper berisi tentang pengenalan proyek secara umum dan penjelasan mengenai sistem kerja proyek secara singkat.
Bagian ini berisi mengenai penjelasan tentang konsep aset crypto, serta menjabarkan metode transaksi dan mekanisme pertukaran aset crypto.
Lebih dikenal dengan istilah ledger, bagian ini membahas tentang detail verifikasi transaksi crypto dengan menggunakan timestamp dalam rangka membangun riwayat transaksi yang terverifikasi dan bebas dari aksi penipuan.
Sementara itu, white paper Bitcoin juga menjelaskan tentang sistem PoW yang digunakan. Pada dasarnya, PoW adalah salah satu metode yang digunakan pada blockchain untuk mencapai konsensus, memastikan transaksi memang valid tanpa ada percobaan penipuan dari pihak-pihak tertentu.
Bagian ini menjelaskan mekanisme kerja sama antara pengembang dan penambang crypto dalam membangun jaringan blockchain dan teknologi yang digunakan untuk memastikan keamanan jaringan.
Dokumen white paper Bitcoin juga membahas mengenai detail penambangan aset crypto dan besaran imbalan yang diberikan kepada miner jika berhasil melakukan verifikasi transaksi dan menambahkan blok baru ke dalam blockchain,
Joe Liebkind menjelaskan bahwa Satoshi Nakamoto, penerbit white paper Bitcoin pertama, telah mengantisipasi jika blockchain berkembang terlalu besar. Pengembang bisa mengaplikasikan sistem Merkle Tree untuk mengurangi ukuran blockchain dan membuat koneksi dengan perangkat yang memiliki memori kecil.
Mencakup mekanisme verifikasi pembayaran yang dilakukan dengan aset crypto.
Merinci nilai aset crypto jika digabung atau dibagi dalam sebuah transaksi. Penjelasan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi orang-orang yang ingin bertransaksi dalam pecahan aset crypto.
Tim proyek membahas gagasan tentang bagaimana sistem menjaga privasi pelanggan. Umumnya, sistem memberikan private key untuk mengidentifikasi setiap pengguna jaringan mereka. Mereka juga mempublikasikan transaksi secara real-time sebagai upaya untuk menjaga transparansi sistem.
Bagian ini berisikan tentang perhitungan pengamanan jaringan, seperti komputasi matematis untuk melindungi blockchain, waktu tunggu transaksi, dsb.
Bagian ini meringkas pentingnya setiap elemen dalam ekosistem suatu aset crypto serta bagaimana seluruh elemen tersebut bekerja sama untuk menciptakan sistem yang baik dan memberikan solusi keuangan yang terbaik.
Untuk bisa lebih memahami tentang apa itu white paper crypto dan susunannya, simak beberapa contoh white paper crypto berikut ini.
Bitcoin white paper crypto adalah white paper pertama yang diterbitkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Dokumen tersebut berisi spesifikasi teknis, mekanisme transaksi, jaringan, privasi pengguna, serta ide tentang sistem uang elektronik peer-to-peer. Dokumen lengkapnya dapat kamu temukan di laman resmi Bitcoin.
Baca juga: Apa itu Bitcoin?
White paper Ethereum diterbitkan pada tahun 2013 oleh pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, sebelum peluncuran proyek pada tahun 2015. Dokumen ini menjabarkan pengenalan terhadap konsep Ethereum, transaksi, coding, blockchain, mining, dan sistem desentralisasi aplikasi. Versi lengkap white paper Ethereum dapat diakses di laman resmi Ethereum.
Baca juga: Apa itu Ethereum dan Bagaimana Cara Kerjanya?
White paper Cardano yang diterbitkan sejak 2017 bisa diakses melalui laman resmi Cardano. Dokumen tersebut memuat konsep, teknologi, kemampuan sistem memproses informasi, regulasi, dan rencana pengembangan Cardano.
Baca juga: Apa itu Cardano Coin?
White paper Pintu Token (PTU) yang didesain untuk mendukung ekosistem dan komunitas Pintu dapat dilihat di laman resmi Pintu. Dokumen ini merincikan tentang aplikasi Pintu, analisis pasar, hingga fungsi dan cara kerja Pintu Token.
Baca juga: Apa itu Pintu Token (PTU)?
Demikian penjabaran mengenai apa itu white paper dan contohnya. Keempat token di atas dan token-token lainnya bisa kamu miliki di aplikasi Pintu.
Pintu adalah aplikasi crypto Indonesia yang mewadahi investasi dan trading crypto di Indonesia. Download Pintu sekarang dan investasi crypto bisa kamu lakukan secara mudah mulai dari Rp11.000 saja!
Referensi:
Coinmarketcap, Whitepaper. Diakses tanggal: 13-12-21.
Cointelegraph, What is a white paper? A beginner’s guide on how to write and format one. Diakses tanggal: 13-12-21.
Cointelegraph, What Is A White Paper And How To Write It. Diakses tanggal: 13-12-21.
Forbes, Satoshi & Company: The 10 Most Important Scientific White Papers In Development Of Cryptocurrencies. Diakses tanggal: 13-12-21.
Investopedia, Bitcoin Years Later: Was the Nakamoto White Paper Right? Diakses tanggal: 13-12-21.