Apa itu Barter? Sejarah dan Cara Kerjanya

Updated
September 4, 2023
• Waktu baca 5 Menit
Gambar Apa itu Barter? Sejarah dan Cara Kerjanya
Reading Time: 5 minutes

Apa itu Barter?

Barter adalah sistem pertukaran barang atau jasa tanpa melibatkan uang sebagai alat tukar. Sistem ini merupakan salah satu bentuk tertua dari transaksi perdagangan dan ekonomi. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki ayam tetapi membutuhkan beras, dapat mencari seseorang yang memiliki beras tetapi membutuhkan ayam, dan kemudian melakukan pertukaran langsung ayam dengan beras.

Meskipun barter memiliki keuntungannya seperti memudahkan pertukaran dalam kondisi tanpa uang tunai atau saat mata uang belum ada, sistem ini juga memiliki banyak keterbatasan, di antaranya:

  1. Kesulitan Pencocokan Kebutuhan: Dalam barter, harus ada kesepakatan dua arah, di mana kedua pihak memiliki barang atau jasa yang diinginkan oleh pihak lain. Ini dikenal sebagai masalah “double coincidence of wants” (bertemu dua kebutuhan yang bersesuaian).
  2. Penentuan Nilai: Tidak selalu mudah menentukan berapa banyak satu barang harus ditukar dengan barang lain. Misalnya, berapa banyak ayam yang setara dengan satu karung beras?
  3. Penyimpanan Nilai: Dalam sistem barter, menyimpan kelebihan barang bisa menjadi masalah, terutama jika barang tersebut mudah rusak atau kadaluwarsa.
  4. Pembagian dan Transportasi: Beberapa barang sulit dibagi atau dibawa ke tempat lain untuk pertukaran.

Karena keterbatasan-keterbatasan ini, mata uang diciptakan sebagai alat tukar yang lebih efisien. Namun, dalam beberapa situasi tertentu, seperti dalam kondisi ekonomi tertentu atau komunitas tertutup, barter masih menjadi metode yang relevan dan berguna.

Sejarah Barter

Sistem barter sudah ada sejak zaman prasejarah, jauh sebelum munculnya mata uang atau bentuk pencatatan tertulis lainnya. Dalam masyarakat primitif, manusia sering menukar makanan, alat, dan sumber daya lainnya sesuai dengan kebutuhannya. Seiring waktu, beberapa komoditas, seperti garam, teh, ternak, atau batu mulia, mulai dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi dan sering digunakan sebagai medium tukar yang lebih stabil daripada barter langsung.

Ketika masyarakat semakin kompleks, timbul kebutuhan untuk sistem yang lebih efisien, yang kemudian mengarah pada penciptaan mata uang. Meski demikian, selama sejarah, terdapat periode-periode di mana sistem barter kembali populer, terutama saat terjadi krisis ekonomi atau ketika mata uang kehilangan nilainya.

Syarat Melakukan Barter:

  1. Kesepakatan Pihak-pihak yang Terlibat: Kedua pihak yang terlibat dalam transaksi barter harus setuju tentang barang atau jasa yang akan ditukar.
  2. Kualitas Barang atau Jasa: Harus ada kesepakatan mengenai kualitas dari barang atau jasa yang akan ditukar. Kualitas tersebut harus sesuai dengan yang telah disepakati.
  3. Bertemu Dua Kebutuhan yang Bersesuaian (Double Coincidence of Wants): Ini adalah salah satu hambatan utama dalam sistem barter. Kedua pihak harus memiliki apa yang diinginkan oleh pihak lain.
  4. Penentuan Nilai: Meskipun tidak ada uang yang terlibat, kedua pihak harus menentukan nilai relatif dari barang atau jasa yang ditukar. Misalnya, berapa banyak buah apel yang setara dengan satu kilogram beras?
  5. Tidak Adanya Hutang: Transaksi barter umumnya harus dilakukan secara langsung, tanpa melibatkan konsep hutang. Ini berbeda dengan transaksi moneter yang memungkinkan kredit.
  6. Penyerahan Barang atau Jasa: Setelah kesepakatan dicapai, barang atau jasa harus diserahkan oleh masing-masing pihak sesuai dengan kesepakatan.

Walaupun sistem barter memiliki banyak keterbatasan dan tidak seefisien mata uang, namun dalam kondisi tertentu atau di komunitas-komunitas tertentu, sistem ini masih dapat berfungsi dengan baik.

Baca juga: Perdagangan Internasional: Pengertian & Manfaatnya

Contoh Sitem Barter

Komunitas Lokal

Dalam beberapa komunitas pedesaan atau terpencil, penduduk sering bertukar hasil pertanian, perikanan, atau kerajinan tangan dengan barang atau jasa lain yang mereka butuhkan. Misalnya, seorang petani yang memiliki surplus jagung dapat menukarkannya dengan layanan tukang kayu untuk memperbaiki rumahnya.

Pertukaran Keterampilan:

Di kota-kota besar, terdapat kelompok-kelompok yang menyelenggarakan pertukaran keterampilan di mana seseorang, misalnya, dapat menawarkan layanan fotografi, sementara yang lain menawarkan pelajaran memasak. Keduanya kemudian bertukar jasa tanpa melibatkan uang.

Sistem Barter Online

Dengan kemajuan teknologi, beberapa platform online telah dibuat untuk memfasilitasi pertukaran barang dan jasa. Misalnya, seseorang yang ingin menukar buku yang sudah dibacanya dengan buku lain dapat melakukannya melalui situs web pertukaran buku.

Pertukaran Internasional

Terkadang, negara-negara juga terlibat dalam pertukaran barter, terutama saat menghadapi sanksi atau hambatan perdagangan lainnya. Sebagai contoh, satu negara mungkin mengekspor minyak mentah ke negara lain dalam pertukaran dengan beras atau obat-obatan.

Perusahaan dan Barter Media

Beberapa perusahaan melakukan pertukaran jasa atau produk mereka dengan waktu siaran di stasiun radio atau televisi. Sebagai gantinya, stasiun media tersebut mendapatkan hak untuk menggunakan jasa atau produk dari perusahaan tersebut.

Meskipun sistem barter memiliki keterbatasannya, contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu, metode pertukaran ini masih relevan dan berguna.

Kekurangan Barter

apa itu barter

Barter merupakan bentuk transaksi paling dasar yang memungkinkan masyarakat untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan tanpa menggunakan mata uang. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, sistem barter mulai menunjukkan berbagai keterbatasan. Beberapa kekurangan utama dari sistem barter meliputi:

Bertemu Dua Kebutuhan yang Bersesuaian (Double Coincidence of Wants)

Agar transaksi barter terjadi, kedua pihak harus memiliki apa yang diinginkan oleh pihak lain. Hal ini seringkali sulit terjadi, terutama dalam masyarakat yang besar dan beragam.

Penentuan Nilai

Dalam sistem barter, menentukan nilai relatif dari barang atau jasa yang akan ditukar menjadi tantangan. Tidak ada standar objektif yang mengukur berapa banyak satu barang harus ditukar dengan barang lain.

Pembagian dan Transportasi

Beberapa barang sulit dibagi atau dibawa ke tempat lain untuk pertukaran. Misalnya, bagaimana membagi seekor sapi untuk ditukar dengan beberapa sak beras?

Penyimpanan Nilai

Tidak seperti mata uang, yang dapat disimpan untuk digunakan di masa depan, beberapa barang dalam sistem barter, seperti makanan, dapat membusuk atau rusak. Ini membuat penyimpanan kekayaan dalam bentuk barang menjadi tidak praktis.

Keterbatasan dalam Pembentukan Modal

Dalam sistem moneter, individu atau bisnis dapat mengumpulkan dan meminjamkan uang untuk investasi atau pembentukan modal. Dalam sistem barter, hal ini jauh lebih sulit dilakukan.

Kesulitan dalam Pembukuan

Mencatat transaksi dalam sistem barter bisa menjadi rumit, terutama bagi bisnis atau pemerintah yang melakukan banyak transaksi.

Walaupun sistem barter memiliki tempatnya dalam sejarah perdagangan manusia dan masih digunakan dalam beberapa konteks khusus, keterbatasan-keterbatasannya ini menjelaskan mengapa mata uang menjadi alat tukar yang dominan di hampir seluruh dunia.

Baca juga: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-jenis Piutang

Kelebihan Barter

Meskipun sistem moneter dengan penggunaan uang kini telah menjadi norma dalam transaksi global, barter tetap memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya tetap relevan dalam beberapa situasi dan lingkungan tertentu. Beberapa kelebihan utama dari sistem barter meliputi:

Sederhana dan Langsung

Barter adalah bentuk transaksi yang sederhana dan langsung. Tidak ada perantara seperti bank atau institusi keuangan lainnya yang terlibat, sehingga prosesnya lebih cepat dan tanpa biaya tambahan.

Mencegah Utang

Karena barter dilakukan dengan pertukaran langsung barang atau jasa, tidak ada konsep utang yang terlibat. Hal ini dapat mencegah akumulasi beban utang bagi individu atau kelompok yang berpartisipasi.

Nilai Tukar yang Fleksibel

Dalam barter, kedua pihak yang terlibat dapat menegosiasikan nilai tukar yang mereka anggap adil, tanpa harus mengikuti nilai pasar yang ditentukan oleh mata uang.

Mendorong Komunitas Lokal

Sistem barter sering mempromosikan interaksi dan kerjasama di tingkat lokal. Ini karena barter cenderung lebih efektif dalam skala yang lebih kecil dan lingkungan yang lebih terintegrasi.

Mencegah Krisis Moneter

Dalam situasi di mana mata uang mengalami inflasi tinggi atau devaluasi, barter dapat menjadi alternatif yang stabil untuk mempertahankan nilai pertukaran.

Mengurangi Ketergantungan pada Uang

Barter memungkinkan individu atau komunitas untuk mengurangi ketergantungan mereka pada uang dan sistem finansial konvensional, yang bisa saja mengalami ketidakstabilan.

Meskipun memiliki keterbatasan tertentu, kelebihan-kelebihan ini menunjukkan bahwa dalam konteks yang tepat, sistem barter masih dapat menawarkan solusi perdagangan yang efektif dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, meskipun sistem barter memiliki tempatnya dalam sejarah perdagangan manusia dan tetap relevan dalam konteks tertentu, mata uang telah menjadi alat tukar yang dominan di seluruh dunia karena efisiensinya dalam menangani transaksi dan kebutuhan ekonomi yang lebih kompleks.

Sistem barter, yang dahulu merupakan fondasi perdagangan manusia, telah berevolusi seiring waktu, mengantarkan era investasi modern. Dalam konteks investasi saat ini, kita melihat bagaimana dunia bergerak dari model tradisional ke arah investasi di mata uang digital, dengan investasi crypto menjadi puncak dari revolusi finansial kontemporer.

Mau investasi crypto secara mudah mulai dari Rp 11.000 saja? Download aplikasi crypto Pintu dan mulai investasi crypto sekarang!

Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->