Seorang investor tidak boleh sembarangan dalam memilih produk investasi yang akan dibeli, tidak peduli berapapun nilainya. Ada begitu banyak aspek yang harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa produk yang akan dibeli dapat menghasilkan keuntungan. Salah satunya adalah memeriksa CAGR. Apa itu CAGR dan bagaimana cara menghitungnya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Kepanjangan CAGR adalah Compound Annual Growth Rate, yaitu tingkat pertumbuhan tahunan dalam nilai investasi atau metrik keuangan, misalnya seperti pendapatan, selama periode waktu tertentu.
Secara konseptual yang berkaitan dengan investasi, CAGR artinya tingkat pertumbuhan secara hipotesis seolah-olah segala perubahan terjadi secara merata pada tingkat yang sama dalam setiap periode waktu.
Manfaat metode CAGR adalah untuk mengukur kinerja atau profitabilitas segala jenis investasi. Karena metode ini turut memperhitungkan periode waktu tertentu, maka hasilnya pun dapat memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih baik mengenai kinerja investasi atau perusahaan, bahkan jika dibandingkan dengan perusahaan lain. Ini kemudian akan membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang lebih akurat dan memberikan profit yang lebih tinggi.
Setelah memahami apa tujuan menghitung CAGR, kini saatnya kamu tahu bagaimana cara menghitungnya. Ada dua metode berbeda yang bisa dilakukan, yaitu secara manual dan menggunakan Microsoft Excel.
Terdapat tiga komponen yang harus dipahami untuk menghitung CAGR, yaitu
Untuk menghitung secara manual, kamu dapat menggunakan rumus CAGR berikut ini.
CAGR = (Nilai Akhir : Nilai Awal) x (1 / Jumlah Periode) – 1
Sementara itu, rumus CAGR di Microsoft Excel adalah menggunakan XIRR. Masukkan XIRR ke dalam kolom hasil, lalu tuliskan kolom nilai dan periode waktunya seperti contoh berikut ini:
Sumber: (Microsoft.com)
Berikut ini adalah contoh CAGR yang cukup sederhana untuk penghitungan manual.
Misalnya, perusahaan A memiliki pendapatan Rp200 juta di akhir periode (Tahun 0). Lima tahun kemudian, pendapatannya meningkat menjadi Rp325 juta (Tahun 5). Berdasarkan data tersebut, nilai CAGR dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas, yaitu:
CAGR = (Nilai Akhir : Nilai Awal) x (1 / Jumlah Periode) – 1
CAGR = (Rp325 juta : Rp200 juta) x (1 : 5 Periode) – 1 = 10,2%
Salah satu tujuan utama menghitung CAGR adalah untuk membantu investor mengetahui nilai aset investasi mereka. Oleh karena itu, hasil CAGR sering dimaknai sebagai cara terbaik untuk mengevaluasi kinerja investasi dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan CAGR, seorang investor bisa membandingkan seberapa baik kinerja sebuah aset investasi dengan aset yang lain atau terhadap indeks pasar.
CAGR tidak selalu menunjukkan hasil yang positif. Ada kalanya juga CAGR menunjukkan hasil minus. Jika kamu mendapati CAGR yang minus, maka bisa diartikan bahwa sebuah perusahaan atau investasi tersebut merugi selama periode waktu yang dicantumkan dalam penghitungan CAGR. Namun demikian, kerugian di masa lalu tidak selalu berarti buruk bagi masa depan perusahaan tersebut.
Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu CAGR atau Compound Annual Growth Rate. Buat kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang berbagai informasi seputar finansial dan investasi, kamu bisa mengunjungi Pintu Blog. Pintu adalah aplikasi crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti, di mana kamu bisa berinvestasi secara mudah, dari mana saja, kapan saja.
Referensi: