Contoh dan Cara Menghitung Impairment Asset

Updated
January 26, 2022
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Contoh dan Cara Menghitung Impairment Asset
Reading Time: 4 minutes

Dalam ilmu Akuntansi, dikenal konsep impairment asset. Konsep tersebut sangat erat kaitannya dengan istilah fair value dan historical cost. Dalam artikel ini, akan dibahas lengkap mengenai apa itu impairment asset mulai dari pengertian, cara menghitung, dan contoh impairment asset. Simak selengkapnya di bawah ini!

Wajib tau juga, simak artikel mengenai pengertian dan cara menghitung rasio aktivitas.

Apa itu Impairment Asset?

apa itu impairment asset

Berdasarkan konsep fair value dalam akuntansi, suatu aset, khususnya aset tetap dan intangible assets dapat mengalami kenaikan atau penurunan nilai apabila dibandingkan dengan nilai pasar pada masa kini.

Pada dasarnya, impairment asset adalah aset yang mengalami penurunan nilai apabila dibandingkan antara nilai perolehannya pada masa lalu (historical cost) dan nilai pasar pada masa kini.

Suatu aset dapat dikatakan mengalami penurunan nilai jika proyeksi arus kas di masa yang akan datang lebih kecil dari nilai yang tercatat pada laporan keuangan saat ini. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Perubahan material yang merugikan dalam faktor hukum yang juga mengubah nilai suatu aset
  • Perubahan harga aset secara signifikan akibat perubahan permintaan konsumen
  • Kerusakan fisik yang diderita oleh suatu aset
  • Pelepasan aset sebelum tanggal perkiraan pelepasan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan IAS 36 tentang Impairment of Assets disebutkan bahwa impairment perlu dilakukan nyaris untuk semua aset. Sementara itu, yang tidak termasuk impairment asset adalah persediaan, aset pajak tangguhan, aset yang timbul atas imbalan kerja, aset keuangan yang diatur dalam IFRS 9, properti investasi yang diukur pada nilai wajar, aset biologis, aset yang timbul dari kontrak asuransi, dan aset tetap yang dimiliki untuk dijual.

Selain itu, khusus untuk aset-aset berikut, IAS 36 menganjurkan agar kalkulasi impairment dilakukan secara rutin setiap tahun, antara lain:

  • Aset tidak berwujud yang memiliki manfaat tidak terbatas
  • Aset tidak berwujud yang belum tersedia untuk digunakan
  • Goodwill yang diperoleh dalam penggabungan perusahaan

Cara Menghitung Impairment Asset

Cara menghitung impairment asset pun sebenarnya tidak terlalu sulit.

Pertama-tama, kamu harus terlebih dahulu menghitung besar depresiasi dari sebuah aset.

Rumus yang dapat kamu gunakan adalah sebagai berikut.

Besar Depresiasi/Tahun = Nilai Perolehan Aset / Usia Ekonomis Aset

Setelahnya, kamu juga perlu mengetahui nilai sisa buku dari aset bersangkutan. Cara menghitung nilai sisa buku adalah sebagai berikut.

Nilai Sisa Buku = Nilai Perolehan Aset – (Durasi Depresiasi x Nilai Perolehan Aset)

Untuk mengetahui apakah aset mengalami impairment atau tidak, kamu perlu membandingkan nilai sisa buku dan nilai value in use aset bersangkutan.

Value in use adalah present value dari aliran arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan oleh aset.

Apabila nilai sisa buku lebih besar dari pada nilai value in use, hal ini menunjukkan adanya loss on impairment asset.

Baca juga: Perbedaan Aktiva dan Pasiva, Sudah Tau?

Contoh Impairment Asset

contoh impairment aset

PT VNL memiliki sebuah mesin produksi yang diperoleh seharga 100 juta rupiah dan mulai digunakan pada tanggal 4 Januari 2019. Mesin tersebut diperkirakan memiliki usia ekonomis selama 10 tahun.

Pada tanggal 31 Desember 2020, PT. VNL memperkirakan kemungkinan terjadinya impairment. Nilai value in use diperkirakan sebesar 75 juta rupiah. Dalam kasus ini, maka kamu terlebih dahulu harus menghitung nilai depresiasi mesin per tahunnya.

Besar Depresiasi per Tahun = 100.000.000/10 tahun = 10.000.000 per tahun

Dengan demikian, maka nilai sisa buku mesin per 31 Desember 2020 adalah:

Nilai sisa buku per 31 Desember 2020 = 100.000.000 – (2 x 10.000.000) = 80.000.000

Apabila dibandingkan, nilai sisa buku mesin per 31 Desember 2020 adalah sebesar 80 juta rupiah sedangkan nilai value in use adalah sebesar 75 juta rupiah sehingga terdapat selisih 5 juta dengan posisi nilai sisa buku mesin lebih besar dibanding value in use. Hal ini menunjukkan adanya loss on impairment asset.

Impairment asset dalam laporan keuangan dapat ditulis sebagai berikut.

Loss on impairment asset 5.000.000
Akumulasi Depresiasi5.000.000

Perbedaan Impairment dan Depresiasi

Bicara tentang penurunan nilai (impairment), istilah ini seringkali tertukar dengan istilah depresiasi. Untuk bisa memahami perbedaan impairment dan depresiasi, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Berdasarkan Definisinya

Secara definisi, impairment adalah penurunan nilai suatu aset secara permanen. Sementara depresiasi adalah distribusi biaya perolehan yang dikeluarkan perusahaan selama masa manfaat suatu aset.

Alasan Dilakukannya

Impairment dilakukan berdasarkan berbagai faktor seperti perubahan permintaan yang mengakibatkan adanya perubahan pada harga aset di pasar, kerusakan aset, dan sebagainya. Sedangkan depresiasi dilakukan berdasarkan penggunaan aset dari hari ke hari.

Perlakuan Terhadap Aset

Impairment dicatat dalam bentuk kerugian pada laporan keuangan, sedangkan depresiasi dicatat sebagai beban yang nantinya akan mengurangi harga perolehan suatu aset.

Metode

Penghitungan impairment dilakukan dengan cara mengurangkan nilai book value dengan value in use. Sedangkan depresiasi dihitung dengan menggunakan berbagai metode, seperti garis lurus dan saldo menurun.

Tipe Aset yang Mengalaminya

Seluruh aset tetap yang dimiliki perusahaan akan mengalami depresiasi. Sedangkan impairment tidak hanya dilakukan terhadap aset tetap, melainkan juga aset lancar misalnya persediaan, dan aset tidak berwujud (intangible assets).

Nah, itu dia beberapa pengertian, contoh dan cara menghitung impairment asset. Cukup sederhana, bukan?

Pintu, Aplikasi Bitcoin dan Crypto di Indonesia

Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, download Pintu sekarang! Di Pintu, jual beli crypto bisa kamu lakukan dari smartphone, lho!

Referensi:

Alicia Tuovila, Impaired Asset. Diakses tanggal: 07-12-2021

Corporate Finance Institute, What is an Impaired Asset? Diakses tanggal: 07-12-2021

EFinance Management, Impairment vs Depreciation – All You Need to Know. Diakses tanggal: 07-12-2021

Go Cardless, What Is Fair Value Accounting? Diakses tanggal: 07-12-2021

IFRS, IAS 36 Impairment of Assets.  Diakses tanggal: 07-12-2021

Scott Beaver, Impaired Asset Definition, Measurement & Examples. Diakses tanggal: 07-12-2021

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->