Jika membicarakan akuntansi, kamu pastinya tidak asing lagi dengan istilah aset, harta, atau aktiva. Sebenarnya, ketiga istilah tersebut merujuk pada hal yang sama. Dalam hal ini, harta adalah sejumlah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Ingin tau lebih lanjut mengenai apa itu harta dalam akuntansi? Simak ulasannya berikut ini!
Pengertian harta dalam akuntansi sendiri sebenarnya sangat luas. Berikut merupakan pengertian harta menurut para ahli.
Secara umum, harta sendiri dibagi ke dalam empat jenis, yaitu harta lancar, harta investasi jangka panjang, harta tetap, dan harta tidak berwujud. Penjelasan lengkap dari tiap jenisnya akan tim Pintu Blog bahas di bawah ini.
Harta lancar adalah harta perusahaan yang bisa ditukarkan ke dalam bentuk uang tunai dalam waktu singkat. Biasanya, ukuran waktu yang digunakan adalah siklus usaha atau tahun buku. Beberapa contoh harta lancar adalah:
Baca juga: Perbedaan Giro dan Tabungan, Sudah Tau Belum?
Harta investasi jangka panjang adalah harta dalam bentuk investasi jangka panjang di luar kegiatan usaha pokok perusahaan. Contoh harta investasi jangka panjang adalah saham, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya.
Harta tetap adalah harta berwujud yang dimiliki perusahaan dan berguna dalam operasional perusahaan, namun bukan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Beberapa contoh harta tetap yaitu tanah yang di atasnya didirikan bangunan, mesin, kendaraan, perlengkapan kantor, dan inventaris.
Harta tidak berwujud adalah harta yang tidak ada bentuknya, namun sah untuk dimiliki perusahaan dan bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Contoh dari harta tidak berwujud adalah merek dagang, rahasia dagang, hak cipta, paten, goodwill, biaya penelitian dan pengembangan, biaya pendirian perusahaan, leasehold, dan beban yang ditangguhkan.
Harta adalah suatu kekayaan yang bisa diukur. Bagaimana cara mengukur harta dari sebuah perusahaan? Berikut rumus harta dalam akuntansi yang bisa kamu gunakan.
Harta = Utang + Modal
Keterangan,
Harta = Total kekayaan perusahaan
Utang = Kekayaan perusahaan yang menjadi hak pihak luar
Modal = Kekayaan perusahaan yang menjadi hak pemiliknya
Sementara itu, rumus harta tersebut juga dapat dikembangkan menjadi:
Harta = Utang + Modal + (Pendapatan – Biaya)
atau
Harta = Utang + (Modal – Prive) + (Pendapatan – Biaya)
Untuk bisa memahami penggunaan rumus harta di atas, simak contoh cara menghitung harta dalam akuntansi berikut ini.
Perusahaan PT A memiliki detail modal dan transaksi sebagai berikut.
Maka, nilai harta dari perusahaan tersebut bisa diperoleh dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan sebelumnya di atas.
Harta = Utang + (Modal – Prive) + (Pendapatan – Biaya)
Harta = Rp0 + (Rp5.000.000 – Rp500.000) + (Rp500.000 – Rp50.000)
Harta = Rp4.950.000
Baca juga: 3 Metode dan Cara Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap, Mudah!
Dari penjelasan di atas, sekarang kamu pasti sudah memahami bukan bahwa harta adalah sama dengan aset, yaitu kekayaan dari suatu perusahaan. Semoga penjelasan di atas dapat membantu kamu, ya!
Simak informasi lainnya seputar finansial, keuangan dan investasi di Pintu Blog. Berbicara tentang investasi, belakangan ini, minat maysarakat terhadap investasi crypto pun semakin meningkat, lho! Buat kamu yang ingin masuk ke dunia crypto, download Pintu sekarang di App Store atau Play Store kamu masing-masing!
Pintu adalah aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja.
Referensi:
Elex Media Komputindo. Pemrograman Akuntansi untuk Usaha Dagang Menggunakan Microsoft Access. Diakses pada Sabtu, 27 Agustus 2022.
Pustaka Ilmu Semesta. Kuasai Detail Akuntansi Perkantoran. Diakses pada Sabtu, 27 Agustus 2022.
Wall Street Mojo. Total Assets Formula. Diakses pada Sabtu, 27 Agustus 2022.