Dalam laporan keuangan, terdapat berbagai istilah dan akun yang memiliki fungsinya masing-masing, salah satunya adalah pendapatan (revenue). Secara umum, terdapat dua jenis metode pengakuan pendapatan – yakni menggunakan basis kas dan akrual. Dalam pengakuan pendapatan menurut basis akrual, terdapat istilah unearned revenue. Apa itu unearned revenue? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Sebelum masuk pada pembahasan mengenai definisi unearned revenue, kamu harus memahami terlebih dahulu dua macam metode pengakuan pendapatan – yakni cash basis dan accrual basis.
Berdasarkan metode cash basis, setiap pendapatan diakui pada saat uang pembayaran dari klien telah diterima.
Sementara, accrual basis mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi, meskipun pada saat itu uang belum diterima. Istilah unearned revenue terjadi pada perusahaan yang menerapkan accrual basis dalam pengakuan pendapatan.
Unearned revenue adalah sejumlah uang yang diperoleh dari pelanggan atas pembayaran barang atau jasa yang belum diserahkan atau belum tersedia. Sederhananya, unearned revenue merupakan akun pendapatan yang digunakan untuk mencatat transaksi yang dibayar di muka.
Misalnya saja, transaksi penyewaan gedung. Ketika kamu menyewakan gedung kepada pelanggan, maka umumnya pelanggan akan membayar biaya sewa di depan, yakni sebelum menempati gedung yang di sewa.
Dalam kasus ini, pelanggan atau lawan transaksi akan mencatat sejumlah uang yang dibayarkan kepada sebagai biaya dibayar di muka, sementara kamu akan mencatat uang tersebut sebagai unearned revenue.
Unearned revenue juga dikenal dengan sebutan pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenue) dan pendapatan dibayar dimuka (advance payments).
Baca juga: Perbedaan Biaya dan Beban dalam Akuntansi
Sebelumnya telah dijelaskan tentang salah satu contoh pengakuan unearned revenue adalah pada transaksi sewa-menyewa gedung atau bangunan. Beberapa contoh unearned revenue dalam bisnis lainnya, antara lain:
Beberapa perusahaan tentunya memiliki berbagai macam asuransi atas berbagai aset, misalnya gedung, kendaraan, atau bahkan mesin produksi. Pengeluaran untuk membayar asuransi selalu dilakukan sebelum perusahaan menerima manfaat perlindungan dari asuransi tersebut. Oleh sebab itu, perusahaan kerap mengakui asuransi sebagai aktiva lancar pada akun asuransi dibayar di muka (prepaid insurance).
Sebaliknya, bagi perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, dana dari nasabah diakui sebagai unearned revenue lantaran mereka belum menyerahkan manfaat asuransi kepada nasabah.
Beberapa perusahaan juga terkadang melakukan pembayaran di muka atas transaksi penyediaan barang atau jasa. Misalnya, PT. ABCD membeli bahan baku pada PT. XYZ dan melakukan pembayaran pada tanggal 21 Juni 2021 padahal barang yang dipesan baru dapat dikirimkan oleh PT. XYZ satu minggu kemudian.
Dengan demikian, maka PT. XYZ akan mencatat pembayaran dari PT. ABCD sebagai unearned revenue sampai mereka dapat mengirimkan barang yang dipesan atau barang telah sampai di gudang PT. ABCD.
Terakhir, jasa konsultan. Biasanya perusahaan yang menyewa jasa konsultan akan mengeluarkan biaya atas jasa tersebut sebelum pihak konsultan menyelesaikan atau bahkan menjalankan tugas yang diberikan kepada mereka.
Dari sisi perusahaan, uang yang dikeluarkan tersebut dapat diakui sebagai biaya dibayar di muka. Sementara dari sisi pihak konsultan, uang tersebut merupakan unearned revenue sampai mereka menyelesaikan penugasan yang diberikan.
Prinsip pelaporan akuntansi pada basis akrual menyatakan bahwa unearned revenue termasuk akun utang atau kewajiban bagi perusahaan yang menerima pembayaran, dan baru akan diakui sebagai pendapatan setelah barang atau jasa diserahkan kepada pembeli. Logika yang mendasari prinsip ini adalah transaksi pembayaran seharusnya dilakukan pada saat terjadi serah-terima barang atau jasa.
Ketika terjadi pembayaran sebelum barang atau jasa diserahkan kepada klien atau pelanggan, maka perusahaan yang menerima pembayaran memiliki kewajiban mengirimkan barang atau menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh klien. Apabila perusahaan gagal menyerahkan barang atau jasa sesuai keinginan klien, maka perusahaan wajib mengembalikan uang konsumen sebagai cara untuk melunasi kewajiban tersebut.
Unearned revenue umumnya diakui sebagai kewajiban jangka pendek lantaran biasanya barang atau jasa akan diserahkan kepada pembeli dalam waktu kurang dari satu tahun.
Namun dalam beberapa kasus, unearned revenue juga dapat diakui sebagai kewajiban jangka panjang apabila penyerahan barang atau jasa memakan waktu hingga lebih dari satu tahun. Misalnya, dalam transaksi kontrak pembangunan atau perbaikan gedung.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu unearned revenue di laporan keuangan hingga contoh-contoh unearned revenue. Pada dasarnya, unearned revenue adalah pendapatan yang dibayar di muka dan termasuk ke akun utang dalam metode pencatatan accrual basis.
Cukup mudah untuk dipahami, bukan?
Untuk kamu yang ingin mencari informasi lainnya seputar keuangan dan investasi, bookmark Pintu Blog agar tidak ketinggalan artikel-artikel terbaru dari kami.
Untuk kamu yang ingin belajar secara lebih mendalam tentang crypto, baik itu dasar teknologi crypto, belajar NFT hingga dasar-dasar investasi crypto, bookmark Pintu Akademi yang kaya akan informasi-informasi bermanfaat.
Crypto sendiri merupakan salah satu aset investasi yang semakin menarik minat masyarakat Indonesia dan dunia. Bahkan, jumlah investor crypto di Indonesia per Desember 2021 lalu telah mencapai hingga 11 juta orang.
Ingin memulai investasi crypto tapi bingung harus mulai dari mana? Download Pintu sekarang! Di Pintu, kamu bisa menggunakan aplikasi yang sederhana, dan mudah dipahami serta melakukan jual beli crypto mulai dari Rp11.000 saja.
Accounting Tools. Unearned revenue definition. Diakses pada Kamis, 23-06-2022.
Corporate Finance Institute. Unearned Revenue. Diakses pada Kamis, 23-06-2022.