Value Chain: Definisi, Contoh dan Cara Membuatnya

Updated
October 13, 2023
• Waktu baca 2 Menit
Gambar Value Chain: Definisi, Contoh dan Cara Membuatnya
Reading Time: 2 minutes

Kamu mungkin sering mendengar istilah “value chain”, tapi apa sebenarnya itu? Bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana perbandingannya dengan supply chain? Yuk, kita jelajahi lebih dalam untuk memahami konsep ini dan bagaimana kamu bisa memanfaatkannya untuk bisnismu.

Apa Itu Value Chain?

apa itu value chain

(this is ai-generated image)

Value chain adalah konsep yang diperkenalkan oleh Michael Porter. Ini adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan produk atau layanan dari bahan mentah hingga produk jadi yang dikonsumsi oleh pelanggan.

Siapa Penemu Value Chain?

Michael Porter, penemu dari value chain, menjelaskan bahwa ada dua jenis aktivitas dalam value chain: aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer meliputi hal-hal seperti produksi, pemasaran, dan layanan purna jual. Sementara aktivitas pendukung meliputi infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, dan teknologi.

Baca juga: Apa Saja Sumber Dana Internal dan Eksternal Perusahaan?

Contoh Value Chain

Untuk bisa lebih memahami tentang value chain, simak contoh value chain perusahaan makanan berikut.

Perusahaan produksi kecap AA memiliki aktivitas primer mungkin meliputi pembelian bahan baku, proses produksi makanan, pemasaran, dan distribusi. Sementara aktivitas pendukungnya bisa berupa manajemen karyawan, riset dan pengembangan resep, serta teknologi informasi untuk melacak inventaris.

Kelebihan dan Kekurangan Value Chain

cara kerja value chain

(this is ai-generated image)

Kelebihan Value Chain:

  • Meningkatkan Efisiensi: Dengan memahami setiap tahap dalam value chain, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan meningkatkan efisiensi.
  • Membantu Dalam Pengambilan Keputusan: Analisis value chain membantu perusahaan dalam membuat keputusan strategis tentang di mana investasi harus ditempatkan.
  • Meningkatkan Keunggulan Bersaing: Dengan memahami value chain, perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing dengan menawarkan nilai lebih kepada pelanggan.

Kekurangan Value Chain:

  • Memerlukan Investasi Waktu dan Sumber Daya: Melakukan analisis value chain memerlukan investasi waktu dan sumber daya yang signifikan.
  • Tidak Selalu Mudah Diterapkan: Tidak semua perusahaan dapat dengan mudah menerapkan konsep value chain, terutama bagi mereka yang memiliki struktur yang kompleks.
  • Bisa Menjadi Terlalu Fokus Pada Internal: Terlalu fokus pada value chain dapat membuat perusahaan mengabaikan faktor eksternal yang juga penting.

Baca juga: Mengenal Red Ocean Strategy dan Manfaatnya Bagi Bisnis

Value Chain vs Supply Chain

AspekValue ChainSupply Chain
DefinisiSerangkaian aktivitas yang menciptakan nilai bagi pelanggan.Proses dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk.
FokusMenciptakan nilai tambah untuk pelanggan.Mengelola aliran barang dan informasi.
Komponen UtamaAktivitas primer dan pendukung.Pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan.
TujuanMeningkatkan keunggulan bersaing.Mengoptimalkan biaya dan efisiensi.

Dengan pemahaman yang tepat tentang value chain, kamu dapat memaksimalkan potensi bisnismu dan menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Jadi, apakah kamu siap untuk memulai analisis value chain untuk bisnismu?

Referensi:

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->