Selain return atau tingkat pengembalian suatu investasi, yield adalah faktor lain yang turut menjadi bahan pertimbangan bagi seorang investor dalam mengambil keputusan. Sering dianggap sama khususnya oleh investor pemula, yield dan return pada dasarnya memiliki cukup banyak perbedaan. Artikel berikut ini akan membahas tentang apa itu yield, jenis-jenis, serta bagaimana cara menghitungnya.
Yield adalah suatu ukuran yang digunakan oleh investor untuk menghitung pengembalian suatu aset investasi dalam kurun waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase.
Tingginya nilai yield suatu investasi menjadi indikator tingginya probabilitas keuntungan yang diperoleh investor. Kendati demikian, yield yang tinggi tidak selalu bernilai positif. Ada pula beberapa kasus kenaikan yield yang bernilai negatif, misalnya kenaikan yield yang diakibatkan oleh jatuhnya harga saham di pasar modal.
Sebelumnya, telah disinggung bahwa yield dan return memiliki perbedaan yang mencolok. Yield direpresentasikan dalam bentuk persentase dan berguna untuk memberikan gambaran jangka panjang mengenai besar keuntungan atau kerugian yang diperoleh investor.
Sementara return merepresentasikan besar profit yang diperoleh investor dari pembagian dividen dan pembayaran pinjaman tahunan (untuk obligasi) yang didasarkan atas kemampuan perusahaan pada periode sebelumnya.
Baca juga: Apa itu Imbal Hasil dalam Investasi Obligasi, Reksadana, dan Crypto?
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yield dinyatakan dalam bentuk persentase. Yield merupakan suatu ukuran terhadap arus kas yang diperoleh investor sebagai hasil investasi mereka terhadap suatu aset sekuritas. Yield biasanya dihitung dalam basis tahunan, misalnya tiap setahun sekali, tiga bulan sekali, atau satu bulan sekali.
Yield ratio secara umum dihitung dengan cara membagi antara net realized return dengan principal amount. Net realized return merupakan jumlah pengembalian yang diperoleh investor atas dana investasi saat dijual atau perolehan dividen. Sementara principal amount merupakan nominal investasi yang dikeluarkan investor.
Secara matematis, rumus yield ratio adalah sebagai berikut.
Yield Ratio = Net Realized Return / Principal Amount
Yield dapat dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan jenis sekuritas, durasi investasi, dan jumlah pengembaliannya. Beberapa jenis yield diantaranya adalah yield on bonds, yield treasury, dividend yield, yield to maturity, dan net yield. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap masing-masing jenis yield tersebut.
Istilah yield dalam aset investasi berupa obligasi dikenal sebagai yield obligasi. Pada dasarnya, yield obligasi adalah tingkat pendapatan aset investasi yang diharapkan akan dihasilkan dan diperoleh investor selama kurun waktu tertentu. Biasanya, yield obligasi dinyatakan dalam bentuk persentase atau tingkat suku bunga.
Kenaikan yield suatu aset obligasi berbanding terbalik dengan harga obligasi tersebut. Semakin tinggi nilai yield aset obligasi, maka semakin rendah harga aset tersebut di pasar modal.
Yield obligasi dapat dihitung dengan berbagai metode, seperti yield to maturity (YTM), bond equivalent yield (BEY), dan effective annual yield (EAY). Nanti akan dibahas lebih lanjut mengenai cara penghitungan dan contoh aplikasinya.
Sementara itu, yield treasury adalah pengembalian tahunan yang diharapkan investor yang memegang aset berupa sekuritas pemerintah dengan jatuh tempo tertentu. Sebagaimana yield pada umumnya, yield treasury juga dinyatakan dalam bentuk persentase.
Yield treasury memiliki pengaruh signifikan terhadap prospek ekonomi suatu negara serta memegang peranan penting dalam menentukan tingkat bunga yang dibayar konsumen dan perusahaan atas pinjaman untuk membeli properti, kendaraan, dan peralatan.
Ada pula istilah dividend yield. Dividend yield adalah rasio keuangan yang direpresentasikan dalam bentuk persentase dan menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen setiap tahunnya.
Lebih lanjut, laman Investopedia menyebutkan bahwa dividend yield secara sederhana dapat dipahami sebagai suatu perkiraan pengembalian dividen dari investasi saham. Dengan asumsi besar dividen tidak mengalami perubahan, maka dividend yield akan mengalami kenaikan saat harga saham turun. Sebaliknya, dividend yield akan mengalami penurunan saat harga saham naik.
Yield to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian total yang diharapkan pada aset investasi berupa obligasi apabila investor memegang obligasi tersebut hingga masa jatuh tempo. Yield to maturity juga kerap disebut sebagai book yield atau redemption yield.
Dalam pengertian lainnya, yield to maturity (YTM) dapat didefinisikan sebagai tingkat pengembalian internal (internal rate of return) dari aset investasi berupa obligasi apabila investor memegang obligasi sampai waktu jatuh tempo dengan catatan semua pembayaran dilakukan sesuai jadwal dan diinvestasikan kembali pada tingkat yang sama.
Net yield adalah istilah yang kerap digunakan untuk aset investasi berupa properti, seperti tanah atau gedung. Secara sederhana, net yield dapat diartikan sebagai profit tahunan yang dihasilkan oleh suatu aset dibagi dengan harga aset properti tersebut.
Profit tahunan sendiri dihitung dengan cara mengurangkan antara jumlah pendapatan yang diperoleh dari aset properti dikurangi biaya-biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan pendapatan dari aset tersebut, yang meliputi pembayaran hutang hipotek, pembayaran agen pengelola sewa, asuransi, biaya pemeliharaan bangunan, dan lain-lain.
Perhitungan net yield akan membantu investor alias pemilik properti mengambil keputusan apakah lebih baik melepaskan atau mempertahankan aset properti tersebut, serta memutuskan saat yang tepat untuk melepaskan aset properti tersebut.
Baca juga: 6 Jenis Investasi Jangka Panjang Menurut Para Ahli, Minat?
Masing-masing jenis yield pada dasarnya memiliki cara perhitungan yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan beberapa cara menghitung yield dan contohnya berdasarkan masing-masing jenis yield.
Secara matematis, rumus yield obligasi adalah sebagai berikut.
Bond Yields = Annual Coupon Payment / Price or Bond’s Face Value x 100%
Dari rumus tersebut, bisa diketahui bahwa yield obligasi dapat dihitung dengan cara membagi antara nominal kupon pembayaran dengan harga obligasi.
Semisal, kamu membeli obligasi dengan harga di muka (face value) sebesar Rp10 juta dan tingkat bunga sebesar 10%, maka nilai nominal kupon pembayaran adalah senilai Rp1 juta. Pada kondisi tersebut, nilai yield obligasi sama dengan nilai tingkat bunga, yakni sebesar 10% selama tingkat suku bunga bernilai tetap atau konstan.
Kenaikan tingkat suku bunga akan berdampak pada kejatuhan harga obligasi dan merugikan investor, sehingga banyak investor akan memilih untuk melepas obligasi tersebut. Sebaliknya, penurunan tingkat suku bunga akan menguntungkan bagi investor.
Dasar penghitungan dividend yield adalah besar dividen yang dibagikan oleh perusahaan dalam satu tahun. Jadi, apabila dividen dibagikan setiap 3 bulan, maka untuk menghitung dividend yield, kamu harus menjumlahkan besar dividen yang diberikan oleh perusahaan selama kurun waktu satu tahun.
Secara matematis, rumus dividend yield adalah sebagai berikut.
Dividend Yield = Jumlah Dividen per Lembar Saham dalam Satu Tahun / Harga per Lembar Saham x 100%
Misalkan, sebagai seorang investor, kamu berinvestasi pada perusahaan A yang membayarkan dividen sebanyak Rp150 per lembar saham setiap tahun, dengan harga per lembar saham sebesar Rp4.500, maka besar dividend yield adalah:
Dividend Yield = Rp150 / Rp4.500 x 100% = 3,33%
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung bond yield adalah current yield, dimana rumus ini sering dianggap kurang akurat karena kurang mempertimbangkan faktor nilai waktu dari uang, nilai obligasi pada saat jatuh tempo, dan frekuensi pembayaran.
Oleh sebab itu, penghitungan yield obligasi biasanya justru menggunakan perhitungan yield to maturity (YTM). Secara umum, rumus Yield to Maturity (YTM) adalah sebagai berikut.
Keterangan:
Misalnya, PT. Sinar Cahaya memberikan kupon obligasi tahunan senilai Rp2 juta kepada kamu sebagai investor. Adapun face value obligasi tersebut adalah sebesar Rp10 juta dengan masa tenor 5 tahun dan nilai masa kini obligasi tersebut senilai Rp9,2 juta. Dengan demikian, perhitungan nilai YTM adalah sebagai berikut.
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu yield dan bagaimana cara menghitungnya. Semoga informasi ini dapat membantu kamu ketika mengambil keputusan investasi, ya!
Berbicara tentang investasi, baru-baru ini, investasi crypto tengah menarik perhatian investor Indonesia maupun dunia. Per Desember 2021 lalu, jumlah investor crypto di Indonesia bahkan telah mencapai 11 juta orang dan melampaui investor pasar modal, lho!
Ingin berinvestasi crypto tapi tidak tau harus mulai dari mana? Download Pintu sekarang!
Pintu adalah aplikasi investasi crypto yang telah terdaftar resmi di Bappabti, di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja.
Referensi:
Adam Hayes, Bond Yield. Diakses tanggal: 10-06-2022.
Jason Fernando, Dividend Yield. Diakses tanggal: 10-06-2022.
Jason Fernando, Yield to Maturity (YTM). Diakses tanggal: 10-06-2022.
James Chen, Yield. Diakses tanggal: 10-06-2022.
Property Geek, HOW TO CALCULATE YOUR GROSS YIELD, NET YIELD AND ROI (AND DECIDE WHICH ONE TO FOCUS ON). Diakses tanggal: 10-06-2022.