Jakarta, Pintu News – Pada peluncuran iPhone 16 yang dinantikan, scammers mengejutkan publik dengan menggunakan teknologi deepfake untuk menyamar sebagai CEO Apple, Tim Cook.
Peristiwa ini terjadi tepat sebelum acara besar Apple pada 9 September 2024, ketika saluran YouTube resmi Apple diretas. Scammer mengambil alih saluran tersebut dan memuat video palsu yang menampilkan Tim Cook palsu yang mempromosikan giveaway kripto.
Video tersebut menampilkan sosok yang tampak seperti Cook, mendesak penonton untuk mengirim Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, atau Tether ke alamat yang disediakan dengan janji bahwa kontribusi mereka akan digandakan.
Dalam waktu kurang dari 30 menit, video ini berhasil menarik lebih dari satu juta penonton, banyak di antaranya adalah bot yang membuat penipuan ini tampak lebih meyakinkan. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Penipuan ini berusaha meyakinkan korban dengan dalih bahwa giveaway tersebut akan mempercepat adopsi kripto dan menciptakan sistem keuangan yang lebih adil. Selain itu, para penonton diminta untuk memindai kode QR melalui ponsel mereka untuk bergabung dengan skema “gandakan uang” yang sebenarnya adalah penipuan.
Skema ini memanfaatkan momentum antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap peluncuran iPhone 16, sekaligus menyasar penggemar kripto dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat. Sayangnya, tak sedikit yang terjebak, terutama mengingat penipuan ini didukung oleh teknologi deepfake yang canggih, sehingga tampak sangat nyata.
Baca Juga: Update Daily Combo, Riddle, dan Rebus Musk X Empire 11 September 2024
Apple bergerak cepat untuk menangani situasi ini dengan segera menghapus semua video palsu tersebut dari saluran YouTube mereka dan memblokir akses para scammer.
Namun, insiden ini tetap menjadi pengingat keras bahwa penipuan kripto semakin berkembang dengan menggunakan metode yang semakin rumit. Bahkan tokoh terkenal seperti Tim Cook atau Elon Musk pun menjadi target penyamaran dengan teknologi deepfake.
Penipuan ini juga mengangkat isu penting mengenai Dogecoin (DOGE), yang dijadikan salah satu alat penipuan. Banyak yang tertipu dengan iming-iming giveaway DOGE yang konon akan “membuat dunia lebih adil”.
Kasus ini menjadi contoh nyata tentang bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) dan social engineering digunakan dalam penipuan kripto. Laporan “Global Risks Report 2024” dari World Economic Forum juga memperingatkan bahwa ancaman dari penggunaan AI semakin meningkat.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi para pengguna internet untuk selalu berhati-hati, terutama ketika dihadapkan dengan promosi yang tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Di masa depan, dengan teknologi yang terus berkembang, risiko penipuan digital juga akan meningkat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk terus waspada dan memperbarui pengetahuan kita tentang cara kerja penipuan-penipuan semacam ini.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.