Jakarta, Pintu News – Pada 10 September 2024, data terbaru mengungkapkan lonjakan besar dalam outflow Bitcoin dari bursa, dengan total aset senilai sekitar $750 juta ditarik dari berbagai platform. Simak lebih lanjut, yuk!
Menurut data dari IntoTheBlock (ITB), angka tersebut merupakan arus keluar bersih Bitcoin (BTC) terbesar sejak Mei, yang berpotensi menandakan perubahan sentimen investor saat harga BTC berada di sekitar $57.000.
Baca juga: Bitcoin Bakal Meroket ke Rp1,2 Miliar? Analisis Pasar Mengungkap Potensi Kenaikan Besar!

Dalam sesi tanya jawab dengan laman Cointelegraph, Juan Pellicer, peneliti senior di ITB, menjelaskan bahwa arus keluar ini mendorong perubahan sentimen semacam ini karena investor mengantisipasi “kenaikan harga” dan memindahkan koin mereka ke dompet pribadi.
“Kekhawatiran terkait regulasi dapat mendorong penarikan karena pengguna berusaha menghindari potensi pembatasan. Akumulasi institusional biasanya melibatkan transfer skala besar dari bursa,” tambah Pellicer.
Salah satu alasan utama di balik lonjakan outflow ini adalah meningkatnya minat pengguna untuk menyimpan aset mereka dalam dompet hardware atau cold storage.
Banyak trader dan investor kini memilih memindahkan aset mereka ke luar bursa demi keamanan dan menghindari potensi pembatasan regulasi.
Tren ini, menurut Pellicer, mencerminkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya self-custody, di mana pemegang Bitcoin merasa lebih aman menyimpan aset mereka sendiri daripada membiarkannya di platform bursa yang rentan terhadap regulasi dan ancaman lainnya.
Lebih lanjut, volume besar dari outflow Bitcoin ini juga mengisyaratkan adanya keterlibatan institusi.
Pada hari yang sama, tercatat sekitar $2,95 miliar volume transaksi, yang menurut Pellicer, biasanya berasal dari institusi besar, meskipun sebagian kecil mungkin juga berasal dari investor ritel.
Institusi besar biasanya memiliki pandangan jangka panjang terhadap Bitcoin, yang membuat keterlibatan mereka dalam penarikan besar seperti ini bisa menjadi tanda bahwa mereka optimis terhadap masa depan aset digital ini.
Baca juga: Permintaan DeFi Melonjak, Volume Stablecoin Ethereum Mencapai Rekor hingga $1,46 Triliun!
Penurunan suplai di bursa akibat outflow ini dapat menyebabkan tekanan harga yang lebih tinggi jika permintaan tetap stabil atau meningkat.
Secara historis, outflow besar dari bursa sering kali diikuti oleh kenaikan harga Bitcoin. Ini terjadi karena pengurangan suplai yang tersedia untuk diperdagangkan, sementara permintaan tetap tinggi atau bahkan meningkat.
Pada Mei 2024, terjadi outflow sebesar 16.050 BTC yang setara dengan $1 miliar, sebelum harga Bitcoin melonjak hingga $71.000 hanya lima hari kemudian.

Melihat pola ini, banyak yang berspekulasi bahwa outflow besar yang terjadi baru-baru ini bisa menjadi pertanda kenaikan harga Bitcoin dalam waktu dekat.
Secara keseluruhan, lonjakan outflow Bitcoin sebesar $750 juta di bulan September 2024 mencerminkan tren yang terus meningkat menuju self-custody di tengah ketidakpastian regulasi.
Keterlibatan institusi dalam transaksi besar ini juga mengisyaratkan sentimen optimis terhadap masa depan Bitcoin, dengan sejarah menunjukkan bahwa pengurangan suplai di bursa sering kali menyebabkan kenaikan harga.
Bagi para investor, tren ini patut diperhatikan sebagai potensi tanda kenaikan harga di masa mendatang.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.